DESAIN DIDAKTIS MATERI KONSEP KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN UNTUK SISWA KELAS IX BERDASARKAN PADA TEORI SITUASI DIDAKTIS

Vanya Aridanthy, - (2022) DESAIN DIDAKTIS MATERI KONSEP KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN UNTUK SISWA KELAS IX BERDASARKAN PADA TEORI SITUASI DIDAKTIS. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_MTK_2002282_Title.pdf

Download (348kB)
[img] Text
T_MTK_2002282_Chapter1.pdf

Download (525kB)
[img] Text
T_MTK_2002282_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (742kB)
[img] Text
T_MTK_2002282_Chapter3.pdf

Download (96kB)
[img] Text
T_MTK_2002282_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_MTK_2002282_Chapter5.pdf

Download (257kB)
[img] Text
T_MTK_2002282_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang komprehensif tentang desain didaktis berdasarkan theory of didactical situation pada pembelajaran konsep kesebangunan dan kekongruenan untuk meminimalisir learning obstacle yang teridentifikasi. Penelitian ini merupakan penelitian desain didaktis yang diimplementasikan pada 28 siswa kelas IX salah satu Sekolah Menengah Pertama di Padang. Berdasarkan hasil kajian pustaka dan tes diagnostik, ditemukan adanya hambatan ontogenik berupa kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa kesulitan dalam meletakkan sisi-sisi yang bersesuaian. Hambatan didaktik berupa soal yang diberikan kurang bervariasi, sedangan hambatan epistemologis berupa banyak siswa yang salah dalam tata cara penamaan segitiga dan siswa tidak bisa menyelesaikan permasalahan konsep kesebangunan dan kekongruenan segitiga yang dikaitkan dengan teorema pertidaksamaan segitiga. Tahapan penyajian materi konsep kesebangunan dan kekongruenan pada sumber ajar yang digunakan siswa dimulai dari bangun datar segiempat, bukan dimulai dari bangun datar yang lebih sederhana yaitu segitiga. Desain didaktis yang dirancang terdiri atas 2 kegiatan yaitu konsep kesebangunan segitiga dan konsep kekongruenan segitiga berdasarkan teori situasi didaktis yang meliputi situasi aksi, formulasi, validasi, dan institusionalisasi. Pertama, siswa kesulitan dalam mengetahui syarat dua segitiga sebangun namun ini tidak menghambat siswa karena sudah diberikan gambar segitiga yang jelas. Kedua, siswa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan dalam soal cerita. Selain itu, dalam implementasi desain didaktis yang telah dirancang ditemukan beberapa respons yang belum terprediksi. Berdasarkan hasil analisis implementasi pada desain didaktis yang dirancang, dilakukan revisi desain didaktis dengan mempertimbangkan munculnya respon-respon yang belum terprediksi, efisiensi waktu, dan upaya penguatan pemahaman. This study aims to obtain a comprehensive description of the didactic design based on the theory of didactical situation in learning the concepts of similarity and congruence to minimize identified learning obstacles. This research is a didactic design research was implemented on 28 grade IX students of one of the junior high schools in Padang. The preparation of the didactic design considers learning obstacle. Based on the results of the literature review and diagnostic tests, it was found that there were ontogenic obstacle in the form of a lack of student motivation in participating in learning, students had difficulty in placing the appropriate sides. Didactic obstacle in the form of questions given are less varied, while epistemological obstacle in the form of many students who are wrong in the procedure for naming triangles and students cannot solve the problem of the concept of similarity and congruence of triangles associated with the triangle inequality theorem. The stages of presenting the concept of similarity and congruence in the teaching resources used by students start from rectangular flat shapes, not starting from simpler flat shapes, namely triangles. The didactic design consists of 2 activities, namely the concept of triangle similarity and the concept of congruent triangles based on didactic situation theory which includes situations of action, formulation, validation, and institutionalization. First, students have difficulty in knowing the terms of two congruent triangles. Second, difficulty in solving problems in story problems. In addition in the implementation, several unpredictable responses were found. Based on the results of the implementation analysis, a revision of the didactic design was carried out by considering the emergence of unpredictable responses, time efficiency, and efforts to strengthen understanding.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Link Google Scholar : https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=ZOVmRdwAAAAJ&view_op=list_works&authuser=1 ID Sinta Dosen Pembimbing : Dadan Dasari : 6000619 Sufyani Prabawanto : 5995121
Uncontrolled Keywords: desain didaktis, hambatan belajar, theory of didactical situation, kesebangunan, kekongruenan
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QA Mathematics
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-2
Depositing User: Vanya Aridanthy
Date Deposited: 06 Dec 2022 03:47
Last Modified: 06 Dec 2022 03:47
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/86286

Actions (login required)

View Item View Item