PERANAN TENAGA KERJA WANITA BAGI PERKEBUNAN TEH PTPN VIII CIATER SUBANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA: suatu tinjauan sosial ekonomi, 1979-1990

Iyam Siti Maryam, - (2007) PERANAN TENAGA KERJA WANITA BAGI PERKEBUNAN TEH PTPN VIII CIATER SUBANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA: suatu tinjauan sosial ekonomi, 1979-1990. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SEJ_022470_Title.pdf

Download (67kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Abstract.pdf

Download (114kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Table_of_content.pdf

Download (67kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Chapter1.pdf

Download (412kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (423kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Chapter3.pdf

Download (347kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Chapter5.pdf

Download (174kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Bibliography.pdf

Download (85kB)
[img] Text
S_SEJ_022470_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Skripsi ini berjudul "Peranan Tenaga Kerja Wanita Bagi Perkebunan Teh PTPN VHI Ciater-Subang Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keluarga (Suatu Tinjauan Sosial Ekonomi, 1979-1990). Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai keterlibatan tenaga kerja wanita di perkebunan teh Ciater yang terkait dengan kondisi sosial budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sekitar serta peranan dan kontribusinya bagi kehidupan keluarga pekerja wanita antara tahun 1979-1990. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis yaitu meliputi pengumpulan sumber baik lisan maupun tulisan, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk mempertajam dalam analisis fakta maka penulis menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial lain diantaranya sosiologi, antropologi dan ekonomi dengan meminjam beberapa konsep yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam melakukan penelitian, penulis sangat tergantung pada penggunaan sejarah lisan melalui teknik wawancara. Hal ini dilakukan karena terbatasnya sumber tertulis untuk mengkaji permasalahan di atas. Perkebunan Teh Ciater PTPN ViII adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada sektor usaha perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan produksi dan penjualan komoditi perkebunan. Perkebunan merupakan sektor usaha yang padat modal dan padat karya sehingga perkebunan menjadi lahan yang potensial untuk menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja yang bekerja di perkebunan didominasi oleh wanita terutama di bagian pemetikan, jumlahnya mencapai 75%. Peran sebagai pemetik yang mereka dapat dikarenakan wanita dipandang lebih terampil dan telaten. Hal ini sejalan dengan setereotipe wanita yang dilukiskan lemah lembut, teliti dan tekun untuk melakukan pekerjaan tersebut. Buruh wanita tersebut rata-rata berpendidikan Sekolah Dasar bahkan ada yang tidak menamatkannya, tetapi itu bukan masalah bagi perkebunan karena yang dibutuhkan untuk menjadi seorang buruh hanyalah ketekunan dan kerja keras tanpa diperlukan keahlian khusus dan tingkat pendidikan tertentu. Secara historis, walaupun bekerja di perkebunan telah dilakukan secara turun temurun, tetapi faktor utama yang menyebabkan kaum wanita turut bekerja di perkebunan adalah kebutuhan ekonomi. Meskipun upah yang diterima rendah karena jenis pekerjaanya hanya sebagai pemetik, mereka tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan minimal keluarganya tanpa hanya mengandalkan pendapatan dari suaminya. Meskipun begitu, bila ditinjau dari aspek sosio kultural masyarakat Sunda, yang memposisikan wanita sebagai pendamping suami, menjadikan mereka yang bekerja di perkebunan hanya dianggap membantu suami, walaupun pendapatannya bisa sama mungkin lebih dari suaminya. Selain itu peran utama sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus keluarga menjadikan beban mereka bertambah berat. Beratnya pekerjaan sebagai buruh, bukan alasan bagi mereka untukbebas dari beban pekerjaan rumah tangga. Secara sosiologis, peran ganda yang harus dijalankan buruh wanita di perkebunan teh Ciater tersebut mencerminkan telah adanya kesetaraan gender karena sebenarnya mereka telah terlibat dalam pekerjaan di sektor publik. Namun keterlibatannya di sektor publik tidak diikuti oleh sikap suami untuk membantu istrinya di sektor domestik, karena masih melekatnya kultur yang memandang tidak pantas seorang suami untuk mengerjakan pekerjaan domestik

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: tenaga kerja wanita, ciater subang, kehidupan keluarga
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Nurul Aini Afandi
Date Deposited: 14 Nov 2022 07:39
Last Modified: 14 Nov 2022 07:39
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/84478

Actions (login required)

View Item View Item