PERKEMBANGAN PENCAK SILAT ALIRAN CIKALONG KABUPATEN CIANJUR TAHUN 1930-1975

Epa Apriyani, - (2008) PERKEMBANGAN PENCAK SILAT ALIRAN CIKALONG KABUPATEN CIANJUR TAHUN 1930-1975. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SE J_045629_Title.pdf

Download (445kB)
[img] Text
S_SE J_045629_Chapter1.pdf

Download (385kB)
[img] Text
S_SE J_045629_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (513kB)
[img] Text
S_SE J_045629_Chapter3.pdf

Download (631kB)
[img] Text
S_SE J_045629_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_SE J_045629_Chapter5.pdf

Download (137kB)
[img] Text
S_SE J_045629_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Sejalan dengan perkembangan pencak silat dari sudut pandang historis, diawali oleh cara manusia untuk mempertahankan hidupnya dari gangguan. Sehingga dari hal tersebut manusia mulai mengembangkan dan menciptakan suatu teknik untuk mempertahankan diri dengan menyerang dan bertahan oleh kemampuan akalnya. Dari proses tersebut secara natural berkembang menjadi ilmu beladiri salah satunya pencak silat. Jawa Barat memiliki kesenian yang beraneka ragam, salah satunya yaitu pencak silat tepatnya di Kota Cianjur. Dalam sejarah pencak silat Cianjur memiliki aliran pokok, yaitu Cikalong, Cimande dan Sabandar. Dalam penulisan ini membahas mengenai Perkembangan Pencak Silat Aliran Cikalong Kabupaten Cianjur tahun 1930-1975. Adapun perguruan pencak silat yang masih memegang seni tradisinya adalah Paguron Pusaka Siliwangi yang dipelopori oleh R. Didi Muhtadi pada tahun 1930. Pencak silat aliran Cikalong ini merupakan hasil karya R.H. Ibrahim Djajaperbata (1816-1906) dengan proses berguru kepada R.Ateng Alimudin, Abang Maruf, Abang Madi dan Abang Kari. Pada awal keberadaannya, pencak silat aliran Cikalong ini hanya berupa jurus bela diri tanpa adanya aspek seni. Namun, pada tahap perkembangan selanjutnya R. Didi memadukan ibing dengan jurus dari pencak silat Cikalong yang didalamnya terdapat seni karawitan dengan tetabuhan kendang penca, sehingga menambah nilai seni dari pencak silat aliran Cikalong ini. Setelah adanya ibing penca dalam pencak silat aliran Cikalong ini, maka pencak silat aliran Cikalong semakin diminati oleh masyarakat khususnya Cianjur. Hal tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 1970-an, pencak silat aliran Cikalong ini sering menjadi sarana hiburan rakyat baik dalam pertunjukan daerah maupun dalam tingkat nasional. Pencak silat aliran Cikalong sering dijadikan sarana hiburan saat rakyat menggelar hajatan, hal ini tidak hanya terjadi di daerah Cianjur tetapi meluas ke daerah sekitarnya diantaranya Bandung, Sukabumi, dan Bogor. Dalam upaya pelestarian pencak silat aliran Cikalong tahun 1930-1975 sebagai budaya bangsa yang harus dilestarikan, tidak hanya IPSI (Lkatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) atau Paguron Pusaka Siliwangi yang memiliki peranan penting. Namun pemerintah daerah pun ikut ambil bagian dalam melestarikannya. Seringnya diadakan pembinaan atau pagelaran pencak silat se-Kabupaten Cianjur merupakan bukti nyata untuk melestarikan pencak silat. Dengan adanya usaha tersebut diharapkan pencak silat aliran Cikalong tidak terkikis oleh waktu, sehingga generasi penerus dapat menikmati khasanah budaya bangsa.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: pencak silat, aliran cikalong cianjur
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Silva Haira Meiyassinta
Date Deposited: 02 Jan 2023 02:08
Last Modified: 02 Jan 2023 02:08
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/84006

Actions (login required)

View Item View Item