SENI SAMPYONG DIDESA KULUR KABUPATEN MAJALENGKA DULU DAN KINI

Ratna Sumarni, - (2007) SENI SAMPYONG DIDESA KULUR KABUPATEN MAJALENGKA DULU DAN KINI. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SDT_011688_Title.pdf

Download (380kB)
[img] Text
S_SDT_011688_Chapter1.pdf

Download (353kB)
[img] Text
S_SDT_011688_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (405kB)
[img] Text
S_SDT_011688_Chapter3.pdf

Download (376kB)
[img] Text
S_SDT_011688_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_SDT_011688_Chapter5.pdf

Download (145kB)
[img] Text
S_SDT_011688_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (441kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian yang berjudul "Seni Sampyong Di Desa Kulur Kabupaten Majalengka Dulu dan Kini" disajikan dalam bentuk Skripsi SI, Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Program Pendidikan Seni Tari, Universitas Pendidikan Indonesia. Sampyong merupakan kesenian tradisiona! yang ada di Majalengka, yang didalamnya terdapat adu kekuatan dan ketangkasan memukul dan dipukul dengan menggunakan sebatang rotan. Bahasan dalam penelitian ini bertujuan unuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan sampyong yang ada di desa Kulur kabupaten Majalengka, yang dibatasi oleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana Iatar belakang terbentuknya sampyong di Desa Kulur Kabupaten Majalengka? 2. Bagaimana fungsi pertunjukan sampyong di Desa Kulur Kabupaten majalengka dulu dan kini? 3. Upaya apa yang dilakukan oleh para pelaku sampyong di Desa Kulur untuk tetap bertahan dan berkembang? Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang ditunjang dengan pendekatan ilmu sejarah diakronis untuk menjawab pertanyaan mengenai latar belakang sampyong di Desa Kulur, pendekatan ilmu Antropologi pertunjukan untuk menganalisis fungsi pertunjukan sampyong dan pendekatan ilmu sejarah perkembangan untuk menjawab mengenai perkembangan yang diakibatkan oleh faktor internal daneksternal. Sampyong dari waktu ke waktu mengalami perubahan, baik dari segi bentuk penyajian, tempat pertunjukan maupun fungsi sampyong itu sendiri di dalam masyarakat pendukungnya. Sampyong pada waktu dulu dipergelarkan dalam acara hajatan khitanan dan pernikahan dengan tujuan mendapatkan keselamatan bagi yang mengadakan hajatan. Berbeda dengan sampyong sekarang, hanya dipergelarkan dalam acara-acara tertentu seperti perayaan ulang tahun kemerdekaan RI dan perayaan hari jadi kota Majalengka juga dipergelarkan dalam pentas-pentas seni. Hal tersebut secara langsung berpengaruh terhadap perubahan fungsi sampyong itu sendiri yang awalnya sebagai sarana ritual, hiburan, sosial dan ekonomi berubah menjadi sarana hiburan pertunjukan, sosial dan ekonomi. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perubahan dan perkembangan dalam seni sampyong, yang tentunya perubahan tersebut mendapatkan pengaruh dari intern maupun ekstern. Pengaruh-pengaruh tersebut membawa para pelaku sampyong untuk berupaya agar sampyong tetap bertahan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat program kerja, yang berisi : mempergelarkan sampyong dalam acara-acara besar, seperti acara perayaan 17 Agustus dan perayaan hari ulang tahun kota Majalengka, mempergelarkan sampyong di tempat objek wisata, mengikuti festival seni tradisi Jawa Barat dan mengemas bentuk pertunjukan sampyong lebih menarik lagi, seperti yang telah dilakukan grup sampyong di desa Kulur dengan menambahkan musik dangdut sebagai cara untuk menarik perhatian masyarakat.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: seni sampyong , kulur ,majalengka
Subjects: L Education > L Education (General)
M Music and Books on Music > M Music
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Musik
Depositing User: Silva Haira Meiyassinta
Date Deposited: 10 Jan 2023 04:10
Last Modified: 10 Jan 2023 04:10
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/84000

Actions (login required)

View Item View Item