SPEKTRUM PETUGAS BIMBINGAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS : Studi Deskriptif-anaHtis dalam Rangka Kategorisasi Petugas Bimbingan Dilihat dari Segi Kualifikasi Pendidikan beserta Tugas dan Kompetensinya menurut Beberapa Pakar Bimbingan di Indonesia dan Keadaan pada Beberapa SMA di Jawa Barat

Solehuddin M, (2013) SPEKTRUM PETUGAS BIMBINGAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS : Studi Deskriptif-anaHtis dalam Rangka Kategorisasi Petugas Bimbingan Dilihat dari Segi Kualifikasi Pendidikan beserta Tugas dan Kompetensinya menurut Beberapa Pakar Bimbingan di Indonesia dan Keadaan pada Beberapa SMA di Jawa Barat. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_BP_8932191_Title.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BP_8932191_Abstract.pdf

Download (268kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BP_8932191_Table_Of_Content.pdf

Download (274kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BP_8932191_Chapter1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
T_BP_8932191_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
T_BP_8932191_Chapter3.pdf

Download (663kB) | Preview
[img] Text
T_BP_8932191_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
T_BP_8932191_Chapter5.pdf

Download (830kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BP_8932191_Bibliography.pdf

Download (468kB) | Preview
[img] Text
T_BP_8932191_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (341kB)

Abstract

Berkenaan dengan upaya profesionalisasi petugas bimbingan di Sekolah Menengah Atas (SMA), studi ini diarahkan untuk menelaah spektrum petugas bimbingan di SMA, diUhat dari kuaUfikasi pendidikan serta tugas-kewenangan dan kompetensinya, menurut pandangan para pakar bimbingan dan keadaan di lapangan. Dengan menggunakan angket terhadap 10 pakar bimbingan dari beberapa perguruan tinggi di Indo nesia dan 52 petugas bimbingan dari beberapa SMA di Jawa Barat, yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, diperoleh suatu hasil peneli tian sebagai berikut ini. Secara garis besar, terdapat empat pandangan pakar yang ber beda dalam merumuskan spektrum petugas bimbingan di SMA. Perbedaan tersebut terjadi baik dalam-hal kategorisasi, sebutan, maupun dalam menentukan lingkup tugas-kewenangan dan kompetensi. Namun di sisi lain masih terdapat kesamaan pandangan di antara mereka, yakni bahwa semakin tinggi kua-lifikasi pendidikan petugas bimbingan dalam bidang bimbingan dipandang semakin tinggi pula kualifikasi profesionalnya. Lingkup tugas-kewenangan dan kompetensi petugas bimbingan yang tinggi kualifikasi profesionalnya lebih banyak berkenaan dengan aktivi tas bimbingan yang bersifat konseptual, kuratif, dan pengembangan; sedangkan yang rendah kualifikasi profesionalnya lebih banyak ber kenaan dengan aktivitas yang bersifat informatif dan teknis-administratif. Secara aktual, spektrum petugas bimbingan di SMA terdiri dari empat kategori, yakni petugas bimbingan bukan lulusan BP/PPB dan belum mengikuti pendidikan minor dan penataran bimbingan, bukan lulusan BP/PPB tetapi pernah mengikuti pendidikan minor dan/atau penataran bimbingan, lulusan sarjana muda atau D3 BP/PPB, dan pe tugas bimbingan lulusan SI BP/PPB. Semua petugas bimbintfan tersebut lajimnya disebut guru BP atau kadang-kadang guru BK. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan mencolok di antara mereka, baik dalam lingkup tugas yang dilakukan maupun dalam lingkup kompetensi yang dikuasai. Sedikit perbedaan terjadi dalam segi visi bimbingan — para petugas bimbingan lulusan BP/PPB menunjukkan visi yang lebih tepat dan konsisten. Spektrum petugas bimbingan yang diperkirakan layak diterapkan di SMA terdiri dari tiga kategori, yakni guru pembimbing (guru bukan lulusan BP/PPB berpengalaman mengajar minimal dua tahun yang di tugasi bimbingan setelah mengikuti penyetaraan bimbingan), konselor muda. (lulusan sarjana muda atau D3 BP/PPB), dan konselor (minimal lu lusan SI BP/PPB). Sebutan umum bagi mereka adalah pembimbing. Fungsi utama guru pembimbing adalah "membantu" penyelenggaraan bimbingan. Lingkup tugas-kewenangannya berkisar pada aktivitasaktivitas administratif dan beberapa pelayanan bimbingan yang lebih ber-sifat informatif dan sederhana. Tugas utama konselor muda juga masih bersifat "membantu", tetapi dalam lingkup aktivitas yang lebih luas dan kompleks ditambah dengan membantu aktivitas manajemen bimbingan. Konselor dianggap berwenang penuh untuk menyelenggara kan seluruh aktivitas bimbingan dengan penekananan pada aktivitas pelayanan yang lebih kompleks dan mendalam, manajemen, serta aktivi tas penelitian dan pengembangan program.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: ?? 370 ??
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Aug 2013 08:52
Last Modified: 27 Aug 2013 08:52
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/834

Actions (login required)

View Item View Item