REALISASI BAHASA KRITIK DALAM MURAL KRITIK PANDEMI DI INDONESIA (Kajian Semiotika)

Farhan Agung Hidayat, - (2022) REALISASI BAHASA KRITIK DALAM MURAL KRITIK PANDEMI DI INDONESIA (Kajian Semiotika). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_BSI_1800972_Title.pdf

Download (709kB)
[img] Text
S_BSI_1800972_Chapter 1.pdf

Download (214kB)
[img] Text
S_BSI_1800972_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (243kB)
[img] Text
S_BSI_1800972_Chapter 3.pdf

Download (287kB)
[img] Text
S_BSI_1800972_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
[img] Text
S_BSI_1800972_Chapter 5.pdf

Download (121kB)
[img] Text
S_BSI_1800972_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Adanya fenomena penghapusan mural “Jokowi 404: not found” memunculkan pandangan bahwa mural kritik tidak diperbolehkan dibuat atau bahkan masyarakat tidak boleh menyuarakan pendapatnya. Penghapusan mural tersebut merupakan awal dari maraknya pembuatan mural kritik lainnya sebagai perlawanan terhadap penghapusan mural, pembungkaman, dan perlawanan terhadap pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mural kritik pandemi berdasarkan teori semiotika dan trikotomi Charles Sanders Peirce, serta analisis konstruksi kebahasaan yang terdapat pada mural-mural tersebut. Penelitian ini penting untuk dilakukan untuk mengetahui makna yang ingin disampaikan pembuat mural dalam mural tersebut berdasarkan trikotomi tanda Charles Sanders Peirce dan konstruksi kebahasaan yang terdapat pada mural tersebut. Terdapat unsur verbal dan nonverbal pada mural yang diteliti. Pada mural kritik pandemi yang diteliti, ditemukan data verbal dan nonverbal. Data verbal dan nonverbal tersebut memiliki. Mural-mural kritik yang dianalisis pada penelitian ini memiliki beberapa fokus kritik diantaranya fokus kritik terhadap penanganan pandemi, fenomena penghapusan mural, kemiskinan dan kelaparan, serta korupsi. Terdapat 14 tanda qualisign yang menggambarkan kualitas pada mural kritik pandemi, 17 tanda sinsign yang merupakan fenomena aktual dalam pembuatan mural, serta delapan tanda legisign yang merupakan norma atau kebiasaan. Tanda icon muncul sebanya 21 kali, tanda index yang ditemukan berjumlah 23, dan sembilan tanda simbol ditemukan dalam penelitian mural kritik ini. Ditemukan 17 tanda dicent dan tanda rheme, dan 22 tanda argument pada analasis mural kritik pandemi yang dilakukan. Tak hanya itu, peneliti juga menemukan tiga konstruksi kebahasaan yaitu konstruksi kata, konstruksi frasa, dan konstruksi kalimat. Penggunaan rima akhir dan gaya bahasa satire pun ditemukan pada mural-mural tersebut. The phenomenon of the deletion of “Jokowi 404: not found” mural raises the view that critical murals are not allowed to be made or even the public is not allowed to voice their opinion. The deletion of the mural was the beginning of the creation of other critical murals as a resistance to the removal of murals, silencing, and resistance to the government. This study aims to analyze the mural criticism of the pandemic based on Charles Sanders Peirce's semiotics and trichotomy theory, as well as an analysis of the linguistic constructions contained in the murals. This research is important to do to find out the meaning that the mural maker wants to convey in the mural based on the trichotomy of Charles Sanders Peirce's sign and the linguistic constructions contained in the mural. There are verbal and nonverbal elements in the mural under study. In the mural criticism of the pandemic studied, verbal and nonverbal data were found. The verbal and nonverbal data have. The critical murals analyzed in this study have several critical focuses, including the focus of criticism on the handling of the pandemic, the phenomenon of removing murals, poverty and hunger, and corruption. There are 14 qualisign signs that describe the quality of pandemic criticism murals, 17 sinsign signs which are an actual phenomenon in mural making, and 8 legisign signs which are norms or habits. The icon marks appear 21 times, the index marks found are 23, and 9 symbols are found in this critical mural research. Found 17 dicent and rheme signs, and 22 argument signs in the analysis of the mural criticism of the pandemic that was carried out. Not only that, the researcher also found 3 linguistic constructions, namely word construction, phrase construction, and sentence construction. The use of final rhymes and satire language styles are also found in these murals.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Bahasa Kritik, Semiotika, Charles Sanders Peirce
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan)
Depositing User: Farhan Agung Hidayat
Date Deposited: 03 Oct 2022 06:49
Last Modified: 03 Oct 2022 06:49
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/83368

Actions (login required)

View Item View Item