PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KRITIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN INSTRUMEN DIGITAL PENILAIAN SEBAYA (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Baleendah Tahun Ajaran 2021/2022)

Talitha Sahda Laili, - (2022) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KRITIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN INSTRUMEN DIGITAL PENILAIAN SEBAYA (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Baleendah Tahun Ajaran 2021/2022). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_IND_1804302_Title.pdf

Download (272kB)
[img] Text
S_IND_1804302_Chapter 1.pdf

Download (71kB)
[img] Text
S_IND_1804302_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (228kB)
[img] Text
S_IND_1804302_Chapter 3.pdf

Download (241kB)
[img] Text
S_IND_1804302_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (735kB)
[img] Text
S_IND_1804302_Chapter 5.pdf

Download (60kB)
[img] Text
S_IND_1804302_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan dalam keterampilan menulis kritis yang dialami siswa kelas X SMA Negeri 1 Baleendah dari segi pemilihan topik tulisan yang kurang menarik; penulisan argumentasi yang tidak mendukung teks; serta rendahnya penguasaan kosakata Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis kritis siswa kelas X IPA 6, SMA Negeri 1 Baleendah dengan model Problem Based Learning berbantuan instrumen digital penilaian sebaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode PTK dengan model Kemmis & McTaggart. Perencanaan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali dalam dua siklus tindakan dengan merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai langkah-langkah PBL serta merencanakan instrumen digital penilaian sebaya. Pada siklus ke-1, pembelajaran dilakukan dalam dua pertemuan dengan masing-masing pertemuan diisi kegiatan individu dan kelompok, sedangkan penilaian sebaya dilaksanakan bersama teman sebangku melalui aplikasi Jotform. Pada siklus ke-2, pembelajaran dilakukan dengan kegiatan individu dan kelompok dalam dua pertemuan yang berbeda, sedangkan penilaian sebaya dilaksanakan secara acak dengan bantuan guru. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis kritis dari segi argumentasi, penalaran, struktur, dan kebahasaan. Aspek argumentasi mengalami peningkatan sebanyak 40,9%; aspek penalaran meningkat sebanyak 58,1%; aspek struktur meningkat sebanyak 65,7%; dan aspek kebahasaan meningkat sebanyak 13,6%. Dengan begitu, aspek yang mengalami peningkatan paling besar adalah aspek struktur. Refleksi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model PBL lebih optimal saat kegiatan individu dan kelompok dilakukan dalam pertemuan yang berbeda. Pelaksanaan penilaian sebaya juga menunjukkan hasil yang lebih baik saat penilaian dilakukan secara acak dengan guru yang bertanggung jawab terhadap penilaian akhir. Kata kunci: instrumen digital penilaian sebaya, keterampilan menulis kritis, model Problem-Based Learning ABSTRACT The background of this research is problems in critical writing skills experienced by 10th grade students of SMA Negeri 1 Baleendah in terms of choosing less interesting writing topics; writing arguments that do not support the text; and having low vocabulary in the Indonesian language. Therefore, this study aims to improve the critical writing skills of 10th grade students in class IPA 6, SMA Negeri 1 Baleendah with a Problem Based Learning model assisted by digital peer assessment instruments. To achieve the objectives, this research uses a classroom action research method with the Kemmis & McTaggart model. Learning planning is done twice in two cycles of action by planning learning activities according to PBL steps and planning digital peer assessment instruments. In the first cycle, learning is carried out in two meetings with each meeting filled with individual and group activities, while peer assessment is carried out with classmates through the Jotform application. In the second cycle, learning is carried out with individual and group activities in two different meetings, while peer assessment is carried out randomly with the help of the teacher. The results showed an increase in students' critical writing skills in terms of argumentation, reasoning, structure, and language. The argumentation aspect has increased by 40.9%; the reasoning aspect increased by 58.1%; the structural aspect increased by 65.7%; and the linguistic aspect increased by 13.6%. Thus, the aspect that experienced the greatest improvement was the structural aspect. Reflection in this study shows that learning with the PBL model is more optimal when individual and group activities are carried out in different meetings. The implementation of peer assessment also shows better results when the assessment is carried out randomly with the teacher being responsible for the final assessment. Keywords: critical writing skills, digital peer assessment instruments, problem-based learning models

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: instrumen digital penilaian sebaya, keterampilan menulis kritis, model Problem-Based Learning
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Talitha Sahda Laili
Date Deposited: 30 Sep 2022 03:24
Last Modified: 30 Sep 2022 03:24
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/83259

Actions (login required)

View Item View Item