"BATANDANG" SEBAGAI WAHANA PEMBELAJARAN: Studi Kasus Pembelajaran Wanita Nelayan dengan Wanita Pendatang di Kelurahan Pasir Kandang, Kecamatan Koto Tangah, Kotamadia Padang

    Wisroni, (2013) "BATANDANG" SEBAGAI WAHANA PEMBELAJARAN: Studi Kasus Pembelajaran Wanita Nelayan dengan Wanita Pendatang di Kelurahan Pasir Kandang, Kecamatan Koto Tangah, Kotamadia Padang. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

    Abstract

    Masalah mutu pendidikan di Indonesia masih dan akan tetap menjadi isu
    sangat krusial. Salah satu penyebabnya berpangkal dari pengartian dan pengimplementasian
    konsep pendidikan secara sempit, yang seakan-akan hanya terbatas pada
    sistem persekolahan. Padahal sistem pendididikan luar persekolahan juga tidak
    kalah pentingnya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik
    melalui kegiatan yang dilembagakan (nonformal) maupun melalui kegiatan' yang
    tidak melembaga (informal). Proses pendidikan (belajar) dapat terjadi di mana saja
    dan kapan saja. Proses belajar dapat berlangsung dalam kehidupan sehari-hari,
    yakni melalui upaya mengamati diri dan lingkungan, terutama lingkungan manusianya.
    Karenanya, pada setiap masyarakat tertentu selalu terdapat sistem belajar, baik
    yang asli (indigenous) maupun yang bukan. Salah satu bentuk sistem belajar
    berlatar informal pada masyarakat Minang adalah batandang, yakni berkunjungnya
    seseorang ke rumah tetangganya untuk keperluan tertentu, akan tetapi selanjutnya
    lebih banyak untuk maota. Maota adalah percakapan dua orang atau lebih yang
    tidak mempunyai topik tertentu, yang kadangkala menjurus ke arah pergunjingan.
    Dalam peristiwa maota terjadi proses pembelajaran, yang ditandai dengan
    pertukaran informasi yang sering bermuatan pengetahuan, keterampilan, dan nilainilai
    tertentu. Dari grand tour observation terlihat bahwa kegiatan batandang yang
    dilakukan oleh wanita nelayan di Kelurahan Pasir Kandang tidak hanya dengan
    sesamanya, akan tetapi juga melalui interaksi mereka dengan wanita pendatang.
    Sebagai wahana pembelajaran, batandang merupakan sesuatu yang bersistem,
    yang terdiri dari berbagai komponen yang berinteraksi satu sama lain pada
    situasi atau setting naturalistik. Sementara itu, belum diperoleh gambaran tentang
    berbagai komponen pembelajaran yang terdapat di dalam kegiatan batandang
    wanita nelayan dengan wanita pendatang di Kelurahan Pasir Kandang.
    Sehubungan dengan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
    untuk mengungkap data tentang (1) nan manjua (pengajar), (2) nan mambali
    (pelajar), (3) galeh dan tujuan (bahan dan tujuan belajar), (4) kiek (metode belajar),
    dan (5) panilaian (evaluasi belajar) dari proses pembelajaran dalam kegiatan
    batandang wanita nelayan dengan wanita pendatang di Kelurahan Pasir Kandang,
    Kecamatan Koto Tangah, Kotamadia Padang.
    Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis
    penelitiannya studi kasus. Subjek penelitian adalah wanita nelayan dan wanita
    pendatang di Kelurahan Pasir Kandang, informan dijaring dengan teknik bola salju
    atau show ball sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, observasi
    partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan model
    analisis tiga langkah, yakni (1) reduksi data, (2) display data, dan (3) penarikan
    kesimpulan dan verifikasi. Deskripsi dan paparan disajikan dengan memadukan
    perspektif etic dan emic.
    Setelah analisis data dilakukan, diperoleh temuan bahwa : (1) wanita penda
    tang relatif sering bertindak sebagai nan manjua (pengajar) karena mereka memang
    lebih kaya dengan wawasan dan pengalaman; (2) wanita nelayan relatif sering
    bertindak sebagai nan mambali (pelajar); (3) Galeh dan tujuan (bahan dan tujuan
    belajar) merupakan satu kesatuan terpadu, galeh muncul seketika dengan tujuan
    yang tidak terencana, yang bermuatan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan;
    (4) Terdapat empat kiek (metode) pembelajaran yang menonjol, yaitu: (a) dialog
    berebutan, (b) percontohan, (c) demonstrasi dengan ciri: spontanitas yang tinggi,
    kesukarelaan, dan keswaarahan; dan (4) Panilaian (evaluasi belajar) berupa
    judgement dari salah satu pihak kepada pihak lain dalam bentuk langsung berupa
    pujian dan kritikan, dantidak langsung berupa tindakan.
    Berdasarkan temuan-temuan penelitian dikemukakan rekomendasi sebagai
    berikut: (1) Kepada para praktisi pendidikan dan pengembangan masyarakat, baik
    dari instansi pemerintah maupun swasta, agar tidak hanya mengandalkan pendi
    dikan formal dan nonformal saja dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
    terutama masyarakat kelas sosial bawah seperti wanita nelayan Kelurahan Pasir
    Kandang. Karena temuan penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan belajar
    informal, seperti dalam batandang cukup efektif untuk menimbulkan perubahan
    tingkah laku, karena secara sadar atau tidak wanita nelayan sering dibelajarkan oleh
    wanita pendatang. Kegiatan tersebut mereka rasakan sebagai suatu kebutuhan
    karena berhubungan langsung dengan masalah kehidupan yang mereka hadapi.
    Agar kegiatan belajar-membelajarkan dalam latar batandang lebih efektif lagi bagi
    peningkatan kualitas hidup wanita nelayan, maka intervensi yang dapat dilakukan
    adalah dengan ikut terlibat ke dalam peristiwa batandang sambil memberikan
    penguatan terhadap pesan-pesan yang positif dan melemahkan pesan-pesan yang
    negatif Akan lebih efektif lagi jika yang ikut terlibat ke dalam peristiwa tersebut
    adalah agen pembaharu yang berasal dari latar belakang budaya yang sama; (2)
    Kepada penglelola LSM yang bergerak dalam peningkatan kualitas sumber daya
    manusia, sebaiknya menggunakan wanita pendatang sebagai saluran guna menyampaikan
    pesan-pesan pembaharuan, karena temuan penelitian menunjukkan bahwa
    wanita pendatang lebih sering bertindak sebagai pengajar dalam proses belajarmembelajarkan
    pada peristiwa batandang, (3) Kepada wanita nelayan dan tokoh
    informal Kelurahan Pasir Kandang. Wanita nelayan, agar tidak menjadikan kegiatan
    batandang sebagai suatu kegiatan untuk bercengkrama saja, namun bagaimana
    menjadikan peristiwa tersebut sebagai tempat untuk bertukar dan menimba
    pengetahuan, keterampilan, dan bahkan memperoleh pandangan baru bagi
    peningkatan kualitas hidup. Para tokoh informal, agar memberikan dorongan dan
    dukungan supaya kegiatan batandang lebih bermanfaat bagi peningkatan wawasan
    kehidupan warga masyarakatnya; (4) Kepada pakar pendidikan untuk mengembangkan
    wahana pembelajaran batandang ke dalam bentuk kegiatan saling kunjung
    lain, yang di dalamnya terjadi pertukaran pesan yang bermuatan positif bagi
    pendidikan dan pengembangan masyarakat. Pengembangan bentuk pembelajaran
    tersebut berpeluang besar guna mewujudkan pemerataan kesempatan pendidikan
    sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia; dan (5) Kepada peneliti
    lainnya, untuk dapat melakukan penelitian pilot proyek ke dalam setting di luar
    etnis Minangkabau, karena temuan penelitian menunjukkan bahwa wanita nelayan
    diKelurahan Pasir Kandang dapat saling belajar-membelajarkan dengan pihak yang
    heterogen (wanita pendatang) dengan mereka. Temuan penelitian tersebut dapat
    memperkaya khasanah pengetahuan pendidikan luar sekolah tentang bentuk
    pembelajaran tradisional yang strategis sesuai dengan ragam latar sosial budaya
    masyarakatnya.

    [thumbnail of T_PLS_7979693_Title.pdf]
    Preview
    Text
    T_PLS_7979693_Title.pdf

    Download (245kB) | Preview
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Abstract.pdf]
    Preview
    Text
    T_PLS_7979693_Abstract.pdf

    Download (377kB) | Preview
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Table_Of_Content.pdf]
    Preview
    Text
    T_PLS_7979693_Table_Of_Content.pdf

    Download (256kB) | Preview
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Chapter1.pdf]
    Preview
    Text
    T_PLS_7979693_Chapter1.pdf

    Download (748kB) | Preview
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Chapter2.pdf] Text
    T_PLS_7979693_Chapter2.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (2MB)
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Chapter3.pdf]
    Preview
    Text
    T_PLS_7979693_Chapter3.pdf

    Download (717kB) | Preview
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Chapter4.pdf] Text
    T_PLS_7979693_Chapter4.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (4MB)
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Chapter5.pdf]
    Preview
    Text
    T_PLS_7979693_Chapter5.pdf

    Download (436kB) | Preview
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Bibliography.pdf]
    Preview
    Text
    T_PLS_7979693_Bibliography.pdf

    Download (402kB) | Preview
    [thumbnail of T_PLS_7979693_Appendix.pdf] Text
    T_PLS_7979693_Appendix.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (630kB)
    Item Type: Thesis (S2)
    Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah
    Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-2
    Depositing User: Riki N Library ICT
    Date Deposited: 27 Aug 2013 08:52
    Last Modified: 27 Aug 2013 08:52
    URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/831

    Actions (login required)

    View Item View Item