INOVASI PRODUK KROKET TALAS DENGAN ISIAN DAUN KELOR DAN JAMUR TIRAM SEBAGAI VARIAN MAKANAN BEKU

Fatimah Nur Hanifah Nasution, - (2022) INOVASI PRODUK KROKET TALAS DENGAN ISIAN DAUN KELOR DAN JAMUR TIRAM SEBAGAI VARIAN MAKANAN BEKU. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_MIK_1805421_Title.pdf

Download (930kB)
[img] Text
S_MIK_1805421_Chapter1.pdf

Download (543kB)
[img] Text
S_MIK_1805421_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (555kB)
[img] Text
S_MIK_1805421_Chapter3.pdf

Download (425kB)
[img] Text
S_MIK_1805421_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_MIK_1805421_Chapter5.pdf

Download (344kB)
[img] Text
S_MIK_1805421_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Pariwisata memiliki satu kegiatan yang begitu penting yakni kuliner sehingga memperbanyak jenis produk menggunakan bahan pangan lokal akan semakin meningkatkan nilai pada destinasi wisata tersebut. Pangan lokal talas merupakan salah satu umbi-umbian yang memiliki manfaat salah satunya memiliki kandungan patinya yang begitu rendah yakni antara 1-5 µm di dalamnya sehingga umbi talas mudah untuk dicerna dengan dibantu oleh α-amylase yang terkandung dalam air liur menjadi gula sederhana maka umbi talas begitu baik untuk dikonsumsi terutama bagi yang menderita penyakit pencernaan. Daun Kelor merupakan sebuah bahan lokal yang memiliki nilai gizi yang baik salah satunya memiliki kadar kalsium tinggi yakni 1077 mg dalam setiap 100 gr. Jamur Tiram adalah jamur yang dapat dimakan dan mudah dalam pertumbuhannya sehingga jamur tiram merupakan jamur kedua terbanyak yang diproduksi dunia sehingga perlunya untuk memperbanyak produk menggunakan jamur tiram. Jika talas, daun kelor, dan jamur tiram disatukan dalam sebuah produk kroket talas maka akan menjadi sebuah inovasi produk kroket talas dengan isian daun kelor dan jamur tiram. Untuk mencapai inovasi produk kroket maka dilakukannya eksperimen pada penelitian yakni mencari formula resep terpilih dari tiga kode eksperimen yakni TG (Talas yang digoreng terlebih dahulu sebelum penghalusan), TK (Talas yang dikukus terlebih dahulu sebelum penghalusan), dan TG (Talas yang direbus terlebih dahulu sebelum penghalusan). Setelah dilakukannya penelitian uji organoleptik terhadap enam panelis ahli dan 30 panelis umum maka kode eksperimen TG pada inovasi kroket talas dengan isian daun kelor dan jamur tiram yang terpilih melalui pengisian kuesioner (skala likert) setelah ketiga kode eksperimen dicoba oleh panelis. Inovasi kroket talas memiliki kadar energi 86,40 kalori dalam satu buah kroket dengan berat 40 gr. Inovasi produk kroket talas dengan isian daun kelor juga dikemas dalam bentuk makanan beku agar memperpanjang umur kroket dan juga mempermudah konsumen dalam mengonsumsinya karena siap masak. Tourism has one very important activity, namely culinary, so increasing the types of products that use local food ingredients will increase the value of the tourist destination. Taro local food is one of the tubers that has benefits, one of which has a very low starch content, which is between 1-5 µm in it so that taro tubers are easy to digest with the help of α-amylase contained in saliva into simple sugars, taro is so good for consumption, especially for those who suffer from digestive diseases. Moringa leaves are a local ingredient that has good nutritional value which has a high calcium content of 1077 mg in every 100 gr. Oyster mushrooms are edible mushrooms and easy to grow, so oyster mushrooms are the second most widely produced mushroom in the world, so it is necessary to multiply products using oyster mushrooms. If taro, moringa oleifera leaves, and oyster mushrooms are combined in a taro croquette product, it will be an Product innovation of taro croquette with stuffing oleifera leaves and oyster mushroom. To achieve croquette product innovation, the purchase of an experiment in research is to find a selected formula from three experimental codes, namely TG (Taro which is fried first before mashing), TK (Taro which is steamed before mashing), and TG (Taro which is first boiled first). before grinding). After conducting organoleptic test research on six expert panelists and 30 general panelists, the TG experimental code on taro croquette innovation with oleifera leaf and oyster mushroom filling was selected through filling out a questionnaire (Likert scale) after the three codes were tried by the panelists. The taro croquette innovation has an energy content of 86.40 calories in one croquette weighing 40 gr. Product innovation of taro croquette with stuffing oleifera leaves and oyster mushroom is also packaged in the form of frozen food in order to extend the life of the croquettes and also make it easier for consumers to consume them because they are ready to cook.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Inovasi Produk; Kroket Talas; Daun Kelor; Jamur Tiram; Makanan Beku.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Manajemen Industri Katering
Depositing User: Fatimah Nur Hanifah Nasution
Date Deposited: 29 Sep 2022 02:37
Last Modified: 29 Sep 2022 02:37
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/83049

Actions (login required)

View Item View Item