Ivan Adzam Wahyudin, - (2007) ANALISIS KONTRASTIF KANDAGA KECAP BASA SUNDA JEUNG BASA DI WEWENGKON INDRAMAYU (HOMONIM DUA BASA). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_BD_023490_Title.pdf Download (167kB) |
|
Text
S_BD_023490_Abstract.pdf Download (70kB) |
|
Text
S_BD_023490_Table_of_content.pdf Download (156kB) |
|
Text
S_BD_023490_Chapter1.pdf Download (295kB) |
|
Text
S_BD_023490_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (519kB) |
|
Text
S_BD_023490_Chapter3.pdf Download (248kB) |
|
Text
S_BD_023490_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (772kB) |
|
Text
S_BD_023490_Chapter5.pdf Download (124kB) |
|
Text
S_BD_023490_Bibliography.pdf Download (58kB) |
|
Text
S_BD_023490_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (982kB) |
Abstract
Skripsi yang berjudul Analisis Kontrastif Kandaga Kecap Basa Sunda jeung Basa di Wewengkon Indramayu (homonim dua basa) ini membandingkan arti kata yang sama bentuk beda makna (homonim) antara bahasa Sunda (BS) dan bahasa di daerah/wewengkon Indramayu (BWI), Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode komparatif dengan tipe kontrastif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu teknik studi pustaka dan observasi. Sumber data tulisan diambil dari hasil penelitian yang sudah ada yaitu Kamus Basa Sunda - Cirebon - Indramayu - Indonesia (SUCI) dan Kamus Bahasa Jawa-Indonesia. Sumber data lisan diambil dari intuisi peneliti yang kemudian dicek dengan teknik elisitasi. Dari hasil penelitian, ditemukan sebanyak 153 entry (kata) yang berhomonim antara BS dan BWI, untuk selanjutnya disingkat menjadi homonim BS-BWI. Dari data tersebut kemudian diklasifikasikan menurut kategori, struktur morfologis (bentuk kata) dan relasi maknanya (hubungan makna dan kedekatan maknanya). Kategori homonim BS-BWI ada yang sama dan ada yang berbeda. Kategori homonim BS—BWI yang sama yaitu nomina-nomina (22 entry114, 39 %), verba-verba (18 entryll 1,76 %), adjektiva-adjektiva (38 entry/24,83 %) dan partikel-partikel (16 entry/10,46 %). Variasi kategori yang berbeda hampir semuanya ada, yang persentasenya di bawah 10 ''/0 (nomina, verba, adjektiva dan partikel), kecuali variasi numeral. Variasi numeral hanya ditemukan pada verba-numeral. Bentuk homonim BS—BWI yang paling banyak adalah asal-asal (149 entry/97,40 %), yang lainnya yaitu asal-turunan (2 entty11,30 %) dan turunan-turunan (2 entry/ 1,30 %). Berdasarkan korelasi maknanya ada yang memiliki korelasi (36 entry/23,53 %) dan ada yang tidak memiliki korelasi (1 1 7 entry176,47 %), begitu pula dengan kedekatan maknanya, homonim BS-BWI ada yang jauh (134 entryl87,58 %) dan ada yang dekat maknanya (19 entry /12,42 %). Terjadinya interferensi yang dilakukan oleh dwibahasawan BS-BWI dalam BS atau sebaliknya, dikarenakan anggapan atau ketidaktahuan dwibahasawan bahwa dalam BS sebenarnya lebih banyak terdapat kata yang sudah dapat mengungkapkan arti kata dari arti kata BWI homonim BS-BWI. Untuk itu, pedoman penggunaan homonim BS-BWI perlu disampaikan dalam pembinaan-pembinaan BS dan BWI oleh lembaga-lembaga yang terkait. Untuk yang akan meneliti masalah ini selanjutnya, ada baiknya kalau penelitiannya ditinjau dari tataran bahasa yang berbeda.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Basa Sunda, Wewengkon Indramayu, Konstastif |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah |
Depositing User: | Nova Eka Winarti |
Date Deposited: | 15 Nov 2022 02:46 |
Last Modified: | 15 Nov 2022 02:46 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/82908 |
Actions (login required)
View Item |