PERKEMBANGAN INDUSTRI KECAP DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PEKERJA DI KABUPATEN MAJALENGKA

Atin Yuliatin, - (2007) PERKEMBANGAN INDUSTRI KECAP DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PEKERJA DI KABUPATEN MAJALENGKA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text S_GEO_023461_Title.pdf Download (76kB)
	Text S_GEO_023461_Abstract.pdf Download (122kB)
	Text S_GEO_023461_Table_of_content.pdf Download (153kB)
	Text S_GEO_023461_Chapter1.pdf Download (281kB)
	Text S_GEO_023461_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (491kB)
	Text S_GEO_023461_Chapter3.pdf Download (234kB)
	Text S_GEO_023461_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB)
	Text S_GEO_023461_Chapter5.pdf Download (131kB)
	Text S_GEO_023461_Bibliography.pdf Download (49kB)
	Text S_GEO_023461_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (619kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karakteristik industri kecap yang lebih mengutamakan kualitas produknya sehingga industri kecap ini lebih banyak ditempatkan pada daerah dekat dengan tenaga kerja yang keterampilannya dalam mengolah kecap dapat dibuktikan. Namun demikian, akhir-akhir ini dari segi pemasaran menjadi berkurang sehingga menyebabkan jumlah produksi berkurang pula. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keadaan tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap kondisi sosial ekonomi para pekerjanya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang didasarkan pada pengolahan data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh melalui observasi dengan menyebarkan instrumen penelitian atau pedoman wawancara yang harus diisi oleh sejumlah responden. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 17 pengusaha dan 156 pekerja. Sementara itu data sekunder diperoleh penulis dari studi literature dan dokumentasi yang relevan dengan masalah penelitian. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan penulis diantaranya adalah bahwa industri kecap di Kabupaten Majalengka saat ini sedang mengalami penurunan atau pengurangan dalam jumlah produksi. Hal tersebut dikarenakan saat ini banyak berdiri industri kecap sehingga terjadi persaingan antar perusahaan. Selain itu, produk kecap yang dibuat oleh pabrik- pabrik besar telah merambah ke pasaran sampai ke desa-desa. Faktor-faktor geografis yang berpengaruh terhadap penurunan jumlah produksi kecap adalah penempatan lokasi industri yang rata-rata industri kecap ditempatkan di daerah yang banyak tersedia tenaga kerja. Kemudian faktor berikutnya adalah jumlah modal yang terbatas. Dengan terbatasnya modal otomatis para pengusaha tidak mampu membeli bahan baku dengan jumlah yang banyak. Oleh karena itu mereka membatasi pembelian bahan baku sehingga jumlah produksi yang dihasilkan menurun. Jangkauan pemasaran adalah faktor berikutnya yang menyebabkan jumlah produksi kecap menurun. Para pengusaha kecap menyebutkan bahwa permintaan pasar semakin berkurang karena banyak produk kecap yang diolah secara modern beredar di pasaran dengan harga yang lebih murah. Penurunan jumlah produksi kecap ini ternyata berpengaruh terhadap kehidupan para pekerjanya. Berdasarkan hasil penelitian, penurunan jumlah produksi kecap berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pekerjanya. Dengan pendapatan yang semakin menurun, maka para pekerja pun tidak dapat membeli barang atau fasilitas berharga. Biaya pendidikan anak-anak pekerja pun tidak dapat terpenuhi hanya dengan pendapatan dari hasil bekerja di industri kecap, akibatnya anak- amak, mereka banyak yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Item Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	perkembangan industri, kecap, sosial ekonomi
Subjects:	H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User:	Nurul Aini Afandi
Date Deposited:	20 Sep 2022 02:00
Last Modified:	20 Sep 2022 02:00
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/81529

Actions (login required)

View Item