Tyaningsih, Annisa Rachamani (2012) MAKANA INTERPERSONAL DALAM INTERAKSI PEMIMPIN DAN BAWAHAN SEBAGAI SEBUAH BENTUK STRATEGI KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN (Analisis Wacana Kritis Lintas Gender). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
t_ling_0907542_chapter1(1).pdf Download (242kB) | Preview |
|
Text
t_ling_0907542_chapter2(1).pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (385kB) |
||
|
Text
t_ling_0907542_chapter3(1).pdf Download (286kB) | Preview |
|
Text
t_ling_0907542_chapter4(1).pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (575kB) |
||
|
Text
t_ling_0907542_bibliography(1).pdf Download (277kB) | Preview |
|
|
Text
t_ling_0907542_chapter2(1).pdf Download (385kB) | Preview |
|
|
Text
t_ling_0907542_chapter3(1).pdf Download (286kB) | Preview |
|
|
Text
t_ling_0907542_chapter4(1).pdf Download (575kB) | Preview |
|
|
Text
t_ling_0907542_bibliography(1).pdf Download (277kB) | Preview |
Abstract
Isu gender muncul sebagai sebuah hasil dari pandangan masyarakat dan lingkungan terhadap pria dan wanita. Hal yang sering terangkat mengenai perbedaan gender ini adalah peranan pria dan wanita serta status sosial mereka dalam masyarakat. Sebagai sebuah kajian analisis wacana kritis lintas gender, penelitian ini mengungkapkan perbedaan dalam strategi komunikasi kepemimpinan pemimpin wanita dan pria terhadap karyawannya, serta bagaimana perbedaan tersebut berdampak terhadap hubungan interpersonal dalam lingkungan kerjanya. Strategi ini tercermin dari makna interpesonalnya, yaitu dari penggunaan jenis-jenis fungsi tutur dan bentuk realisasi dari fungsi tuturnya. Data penelitian ini diambil dari hasil observasi terhadap sebuah home industry yang dipimpin oleh sepasang suami istri. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teori systemic-functional grammar (clause as exchange) yang diajukan oleh Halliday (1994), dengan memfokuskan pada tuturan-tuturan dalam interaksinya. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita dalam menjalani perannya sebagai seorang pemimpin cenderung mempertahankan prinsip dasar mereka dalam berkomunikasi, yakni membangun kedekatan, memberikan dukungan, serta menghindari konflik. Sementara itu, pria, sebagai seorang pemimpin, cenderung masih mempertahankan jarak sosialnya dengan karyawan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil TLING TYA m-2012 |
Uncontrolled Keywords: | makna interpersonal, fungsi tutur (speech function), komunikasi kepemimpinan, gender. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-2 |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 24 Jun 2014 07:49 |
Last Modified: | 24 Jun 2014 07:49 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/8149 |
Actions (login required)
View Item |