RAGAM BASA ANU DIGUNAKEUN DINA PROSES DIAJAR NGAJAR BASA SUNDA DI SMP NEGERI 52 BANDUNG TAUN PELAJARAN 2006-2007

Eulis Nengsih, - (2007) RAGAM BASA ANU DIGUNAKEUN DINA PROSES DIAJAR NGAJAR BASA SUNDA DI SMP NEGERI 52 BANDUNG TAUN PELAJARAN 2006-2007. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_BD_022867_Title.pdf

Download (296kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_BD_022867_Chapter1.pdf

Download (214kB) | Preview
[img] Text
S_BD_022867_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (556kB)
[img]
Preview
Text
S_BD_022867_Chapter3.pdf

Download (123kB) | Preview
[img] Text
S_BD_022867_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
S_BD_022867_Chapter5.pdf

Download (104kB) | Preview
[img] Text
S_BD_022867_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi yang berjudul Ragam Basa anu Digunakeun dina Proses Diajar Ngajar Basa Sunda di SMP Negeri 25 Bandung ini bertujuan mendeskripsikan digunakannya ragam bahasa oleh guru dan murid dalam proses kegiatan belajar mengajar Bahasa Sunda di SMP Negeri 52 Bandung ditinjau dari segi interferensi, campurkode, dan alih kode. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif terhadap bahasa yang digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar Bahasa Sunda di SMP Negeri 52 Bandung. Sumber datanya adalali berupa penggunaan Bahasa Sunda ragam lisan, yaitu ketika guru dan murid melakukan proses belajar mengajar Bahasa Sunda. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah bahasa yang digunakan guru dan murid kelas tujuli, delapan, dan sembilan selama melakukan proses belajar mengajar Bahasa Sunda. Dengan teknik analisis teks terhadap transkripsi hasil rekaman proses belajar mengajar Bahasa Sunda di SMP Negeri 52 Bandung, ditemukan 33 gejala interferensi yang berfrekuensi pemakaiannya berjumlah 153 kali, 136 gejala campur kode yang berfrekuensi pemakaiannya berjumlah 502 kali, dan 115 gejala alih kode yang berfrekuensi pemakaiannya berjumlah 167 kali. Munculnya gejala semacam ini disebabkan oleh fungsi sosial guru dan murid, yaitu menggunakan Bahasa Indonesia disamping Bahasa Sunda, Akibat fungsi sosial dapat pula menimbulkan gejala campur kode dan alih kode ke dalam Bahasa Indonesia sebagai penjelas kata atau kalimat Bahasa Sunda, sehingga gejala yang ditimbulkan terjadi dengan disengaja. Sedangkan interferensi, campur kode, dan alih kode yang diucapkan dengan tidak disengaja karena kebiasaan guru dan murid sehari-hari, yaitu menggunakan Bahasa Indonesia pada kesempatan yang lain.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Ragam basa
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Putri Armeilani Mustofa
Date Deposited: 21 Sep 2022 09:23
Last Modified: 21 Sep 2022 09:23
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/79868

Actions (login required)

View Item View Item