M. HafFan .Z, - (2001) IDENTIFIKASI MISKONSEPSI BELAJAR MATEMATIKA BESERTA REMEDIASINYA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_MTK_989460_Title.pdf Download (283kB) | Preview |
|
|
Text
T_MTK_989460_Chapter 1.pdf Download (215kB) | Preview |
|
Text
T_MTK_989460_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (435kB) |
||
|
Text
T_MTK_989460_Chapter 3.pdf Download (341kB) | Preview |
|
Text
T_MTK_989460_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (751kB) |
||
|
Text
T_MTK_989460_Chapter 5.pdf Download (239kB) | Preview |
|
|
Text
T_MTK_989460_Bibliography.pdf Download (70kB) | Preview |
|
Text
T_MTK_989460_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan atau identifikasi jenis- jenis miskonsepsi dan penyebabnya pada siswa Kelas I MAN Yogyakarta, Cawu I tahun pelajaran 2000/2001 di daerah Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Satu kelas (n = 34) terlibat sebagai subyek penelitian dan ditentukan dengan teknik Purposive sampling dari 6 kelas yang ada. Data diperoleh dengan tes diagnostik dan wawancara pada subpokok bahasan persamaan kuadrat, pangkat rasional dan bentuk akar, perbandingan trigonometri dan logaritma. Sejumlah 24 butir soal uraian dikembangkan dan diuji reliabilitas dan ditimbang oleh pakar pendidikan matematika. Reliabilitas tes diagnostik persamaan kuadrat, pangkat rasional dan bentuk akar, perbandingan trigonometri, dan logaritma berturut-turut adalah: 0,70, 0,62, 0,55, dan 0,57. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran matematika di MAN, ditemukan banyak kesalahan dalam memahami suatu konsep matematika (miskonsepsi). Kesalahan dalam memahami konsep matematika ini disebabkan faktor kurangnya penguasaan materi dan kemampuan intelektual. Adapun jenis penyebab miskonsepsi ditentukan dengan analisis kesalahan melalui pedoman analisis dan wawancara. Analisis kesalahan menunjukkan terdapat 3 jenis miskonsepsi dalam memahami konsep matematika, yaitu: (1) siswa tidak mampu memberikan nama singkat atau nama teknik bagi obyek di dalam himpunan tertentu; (2) siswa tidak mampu menyatakan arti simbol yang menandakan konsep tertentu; dan (3) siswa tidak mampu memahami satu atau lebih syarat perlu yang dinyatakan dengan konsep atau prinsip. Dengan dilakukannya remediasi berdasarkan miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada setiap konsep, maka hampir semua miskonsepsi telah berhasil dieliminir atau direduksi. Secara umum penurunan tingkat miskonsepsi untuk konsep persamaan kuadrat sebesar 75,7 %, konsep pangkat rasional dan bentuk akar sebesar 48,7 %,untuk perbandingan trigonometri sebesar 24,3 %dan untuk logaritma sebesar 51,3 %. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep matematikanya, terutama: persamaan kuadrat, pangkat rasional dan bentuk akar, perbandingan trigonometri dan logaritma. Direkomendasikan agar guru dalam pembelajaran berusaha menanamkan konsep, dengan cara memberikan contoh dan non contoh sebanyak mungkin, serta memberikan remediasi sesegera mungkin setelah didapati adanya miskonsepsi.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | miskonseopsi, remedial |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-2 |
Depositing User: | Putri Armeilani Mustofa |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 09:08 |
Last Modified: | 07 Sep 2022 09:08 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/77926 |
Actions (login required)
View Item |