Novia Anjani Dewi, - (2022) PERBANDINGAN METAFORA DALAM PERIBAHASA JERMAN DAN INDONESIA: KAJIAN SEMIOTIKA PEIRCE. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_LING_2002671_Title.pdf Download (411kB) | Preview |
|
|
Text
T_LING_2002671_Chapter 1.pdf Download (257kB) | Preview |
|
Text
T_LING_2002671_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (337kB) | Request a copy |
||
|
Text
T_LING_2002671_Chapter 3.pdf Download (219kB) | Preview |
|
Text
T_LING_2002671_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (745kB) | Request a copy |
||
|
Text
T_LING_2002671_Chapter 5.pdf Download (66kB) | Preview |
|
Text
T_LING_2002671_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan fitrahnya semua manusia itu baik, dan hal ini dapat terlihat dari makna-makna didaktis yang disampaikan dalam setiap ungkapan peribahasa. Setiap peribahasa akan mencerminkan kelokalan dari bahasa asli penutur peribahasa tersebut, dalam hal ini kelokalan Jerman dan Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kesalahpahaman yang sering muncul akibat penggunaan peribahasa. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka dilakukan sebuah penelitian yang membandingkan tanda metafora dalam peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) Jenis-jenis metafora yang digunakan dalam peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia; 2) Makna yang dapat dibangun dari perbandingan peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif interpretatif. Teori analisis yang digunakan merupakan teori triadik model segitiga semiotika Peirce. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari buku-buku kumpulan peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia, serta contoh-contoh penggunaan peribahasa dalam media surat kabar online. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: 1) Metafora yang digunakan dalam perbandingan peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia terdiri atas lima jenis, namun paling banyak menggunakan jenis metafora antromorfis; 2) Terdapat lima klasifikasi makna yang dapat dibangun dari perbandingan peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia, serta memiliki sifat makna yang berlapis, yaitu universal dan kontekstual. Hal ini berarti bahwa terdapat persamaan dan perbedaan penyampaian makna yang diwariskan secara bersamaan, namun dipengaruhi oleh kelokalan budaya yang berlaku, sehingga sentuhan-sentuhan kelokalan tersebut merujuk pada hal-hal kontekstual yang tercermin pada penggunaan metafora dalam setiap peribahasanya. Based on their nature, all humans are good, and this can be seen from the didactic meanings conveyed in each proverb. Each proverb will reflect the locality of the native language of the speaker of the proverb, in this case the locality of German and Indonesian. This research is motivated by the common misunderstanding that often arises due to the use of proverbs. To overcome this problem, a study was conducted to compare metaphors in German and Indonesian proverbs. The aims of this research are to find out: 1) The types of metaphors used in German and Indonesian proverbs; 2) The meaning that can be built from the comparison of German and Indonesian proverbs. This study uses a qualitative approach with an interpretive descriptive research design. The analytical theory used is the triadic theory of Peirce's semiotic triangle model. The instrument used in this study consisted of a collection of German and Indonesian proverbs, its applied examples of the use of proverbs in online newspapers. The results had shown that: 1) The metaphors used in the comparison of German and Indonesian proverbs consist of five types, but mostly anthropomorphic metaphors are used; 2) There are five classifications of meaning that can be built from a comparison of German and Indonesian proverbs, and they have multiple meanings, namely universal and contextual. This means that there are similarities and differences in conveying meanings that are inherited simultaneously, but are influenced by the prevailing cultural locality, so that local touches refer to contextual matters which are reflected in the use of metaphors in each of the proverbs.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing : Rd. Safrina Noorman (6126929) https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6126929/?view=googlescholar Eri Kurniawan (5994389) https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/5994389/?view=googlescholar |
Uncontrolled Keywords: | kelokalan, metafora, peribahasa, semiotika Peirce |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-2 |
Depositing User: | Novia Anjani Dewi |
Date Deposited: | 31 Aug 2022 05:25 |
Last Modified: | 31 Aug 2022 05:25 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/76972 |
Actions (login required)
View Item |