MANTRA DALAM UPACARA PESONDO: KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN DAN FUNGSI SERTA KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA LISAN DI SMA

Nazriani, - (2012) MANTRA DALAM UPACARA PESONDO: KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN DAN FUNGSI SERTA KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA LISAN DI SMA. S2 thesis, Universitas pendidikan indonesia.

[img]
Preview
Text
t_ind_1004877_table_of_content.pdf

Download (272kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_ind_1004877_chapter1.pdf

Download (317kB) | Preview
[img] Text
t_ind_1004877_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (456kB)
[img]
Preview
Text
t_ind_1004877_chapter3.pdf

Download (300kB) | Preview
[img] Text
t_ind_1004877_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (818kB)
[img]
Preview
Text
t_ind_1004877_chapter5.pdf

Download (365kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_ind_1004877_bibliography.pdf

Download (276kB) | Preview
Official URL: http://repositori.upi.edu

Abstract

Judul ini diangkat dengan asumsi bahwa mantra merupakan salah satu bagian dari tradisi lisan dan sastra lisan masyarakat Kulisusu dan juga merupakan salah salah satu khasanah sastra Indonesia. Upacara adat (ritual) dalam pelaksanaannya selalu menggunakan mantra sebagai media untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib dan arwah lekuhur. Mantra sebagai puisi lama memiliki struktur sebagaimana struktur pembangun dalam puisi modern. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses upacara pesondo, bagaimanakah struktur teks mantranya, bagaimanakah konteks penuturannya, bagaimanakah proses penciptaannya, dan bagaimanakah fungsi mantranya bagi masyarakat Kulisusu serta bagaimanakah upaya pelestariannya dalam pembelajaran di sekolah. Tujuan penelitia ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkenaan dengan permasalahan tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini berkaitan dengan ilmu sastra, folklor, kebudayaan, sintaksis dan kurikulum yang berlaku. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan secara etnografi. Untuk menganalisis data berupa teks mantra digunakan beberapa teori yakni teori struktural dan teori yang dikemukakan oleh Albert B Lord. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berbentuk non tes berupa observasi dan wawancara. Selain peneliti sebagai instrumen kunci, instrumen lain yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman obsservasi. Alat untuk mengumpulkan datanya adalah handycam, kamera dan catatan lapangan. Hasil analisis mendeskripsikan bahwa mantra menggunakan media penyampaiannya berupa bahasa lisan yaitu berupa kata-kata yang menduduki fungsi sintaksis yang menyatakan satu pikiran utama. Penggunaan bahasa dalam mantra disesuaikan dengan situasi komunikasi budaya masyarakat Kulisusu yakni menggunakan bahasa yang sederhana namun memiliki makna yang luas dan dalam. Unsur bunyi dalam mantra memberikan kesan kemerduan dan nilai estetis serta menguatkan unsur kepuitisan sebuah mantra. Fungsi mantra bagi masyarakat Kulisusu tidak terlepas dari upacara ritual yang menyertainya. Fungsi mantra dalam upacara pesondo adalah fungsi religi, fungsi budaya, fungsi sosial, fungsi pendidikan serta sebagai proyeksi keinginan masyarakat Kulisusu. Sesuai dengan KTSP yang berlaku mantra dalam upacara pesondo dapat digunakan sebagai pengembangan bahan ajar sastra lisan (puisi lama) di sekolah pada jenjang SMA kelas XII semester I. Hal ini merupakan salah satu upaya pelestarian dan pewarisan tradisi untuk lebih dikenali dan dilestarikan khususnya di kalangan generasi muda.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Nomor Panggil T IND NAZ m-2012
Uncontrolled Keywords: Kajian struktur teks di SMA
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: Staf Koordinator 3
Date Deposited: 17 Jun 2014 04:44
Last Modified: 17 Jun 2014 04:44
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/7680

Actions (login required)

View Item View Item