KETERPADUAN SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH DAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PEMBINAAN BAKAT DAN MINAT SANTRI: Studi Deskriptif tentang Pengintegrasian Kurikulum Madrasah dan Kurikulum Pendidikan Keteratmpilan di Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan Jawa Barat

Nasehudin, (2013) KETERPADUAN SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH DAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PEMBINAAN BAKAT DAN MINAT SANTRI: Studi Deskriptif tentang Pengintegrasian Kurikulum Madrasah dan Kurikulum Pendidikan Keteratmpilan di Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan Jawa Barat. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Title.pdf

Download (213kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Abstract.pdf

Download (348kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Table_Of_Content.pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Chapter1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
T_PLS_979637_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Chapter3.pdf

Download (618kB) | Preview
[img] Text
T_PLS_979637_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Chapter5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Chapter6.pdf

Download (570kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_979637_Bibliography.pdf

Download (360kB) | Preview
[img] Text
T_PLS_979637_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pemaduan sistem pendidikan sekolahdan pendidkan luar sekolah, dengan fokus pada pemaduan kurikulum madrasah dengan kurikulum pendidikan keterampilan, dalam upaya pengembangan bakat dan minat santri di Pondok pesantren Husnul Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Secara rinci permasalahan yang diajukan adalah bagaimana: (1) Gambaran umum Pondok, (2) Faktor dominan yang melatarbelakangi pemaduan, (3) Bentuk keterpaduan program pendidikan, (4) keterpaduan kurikulum pendidikan yang diterapkan, (5) Peran program pemaduan dalam rangka pembinaan bakat dan minat santri, (6) Dampak pemaduan terhadap dunia kewirausahaan, (7) faktor-faktor penghambat dan pendukung upaya pemaduan, dan (8) Upaya-upaya dalam mengatasi hambatan. Tujuan penelitian untuk memperoleh data obyektif, mendalam, dan komprehensif tentang keterpaduan sistem pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah, dalam hal ini keterpaduan kurikulum pendidikan madrasah dan kurikulum pendidikan keterampilan, dalam upaya pengembangan bakat danminat santri. Pemaduan antara pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah telah banyak ditawarkan para ahli, salah satunya adalah model terpadu (integrated), dimana kedua jalur pendidikan tersebut digabungkan ke dalam satu sistem pendidikan terpadu, meliputi pengintegrasian kurikulum, proses pendidikan dan pengelolaan, serta komponen-komponen lainnya dari kedua jalur pendidikan tersebut. Sistem pendidikan terpadu umumnya dapat menjangkau sasaran populasi pendidikan yang lebih luas, lebih fleksibel, berorientasi pada kebutuhan masyarakat, dan erat relevansinya dengan perkembangan pembangunan. (D. Sudjana, 1996:101). Pondok pesantren dikatakan terpadu apabila dalam keseluruhan pembinaan terhadap para santri telah memadukan tradisi pesantren dengan sistem pendidikan lainnya, sedang bila ditinjau dari fasilitasnya minimal terdiri dari Mesjid, rumah kyai, pondok, dan madrasah (Sudjoko Prasodjo, 1994:24). Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Intrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dijadikan subyek penelitian adalah: kyai, ustad/ustadah, pembimbing keterampilan, maupun para santri. Teknik pemeriksaan keabsahan data melalui teknik diskusi rekan sejawat, triangulasi, dan auditing, serta analisis data yang mendalamberdasar kaidah-kaidah penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok Pesantren Husnul Khotimah merupakan lembagapendidikan Islamterpadu yang digarap dengan metode dan sarana modern. Keterpaduan pendidikan, tampak dalam berbagai dimensi, baik dalam dimensi tujuan, program pendidikan, kurikulum, satuan pendidikan strategi pembelajaran, proses pembelajaran, maupun dalam dimensi penyelenggaraan pendidikan. Misi utama pondok pesantren Husnul Khotimah adalah membangkitkan kesadaran umat islam akan pentingnya generasi muda yang berkualitas tinggi dan berjiwa islami, menggelorakan syiar islam, dan turut mensukseskan wajib belajar. Sejalan dengan itu, visi utamanya adalah mencetak Generasi Muda Muslim Rabbani untuk menyiapkan dan menata kehidupan islami yang harmonis. Untuk itu, dikembangkan tiga program utama, yaitu program transformasi ilmu pengetahuan dan bahasa, penanaman nilai-nilai Islam dan akhlaqul karimah, serta program dakwah dan pengarah masyarakat menuju kehidupan yang diridhloi Allah SWT., yang selanjutnya dijabarkan dalam lima jalur program pembinaan pendidikan, yaitu program pembinaan pendidikan persekolahan (madrasah), pendidikan keagamaan, pendidikan bahasa, pendidikan umum, dan pendidikan keterampilan, sebagai satu kesatuan. Untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan program, kurikulum disusun dengan pola tarbiyah islamiyah, salafiah, sistematis, terpadu, dan baik, melalui pendekatan tematik, tekstual, pragmatis, dan fungsional. Program pembinaan bakat dan minat santri melalui pemaduan sistem pendidikan madrasah dan pendidikan keterampilan, sekalipun hanya diikuti santri yang sangat minimal karena berbagai hal, terutama karena faktor beaya,namun bukan berarti program ini tidak memberikan kontribusi yang berarti bagi penyaluran, pembinaan, serta pengembangan bakat dan minat santri. Walaupun, faktanya kurang berdampak pada tumbuh dan berkembangnya sikap dan minat santri untuk menggeluti dunia wirausaha. Sedangkan untuk meningkatkan efektifitas program, pondok terus melakukan berbagai terobosan baik melalui pemberdayaan sumberdayapondok, maupun dengan menjalin kerja samasinergik dengan instansi lain, baik pemerintah maupun swasta. Hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa pesantren sebagai sub sistem pendidikan luar sekolah sekalipun didalamnya terdapat sekolah, namun pondok pesantren tetap bukan sekolah. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan kemasyarakatan. Untuk itu, agar jati diri atau eksistensinya dapat dipertahankan, pelaksanaan pemaduan perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan berbagai komponen, baik komponen masukan sarana, masukan mentah, masukan lingkungan, proses, keluaran, masukan lain, maupun dampak atau pengaruhnya, sehingga pemaduan tersebut benar-benar mampu memenuhi kebutuhan belajar fungsional bagi warga belajar dalam meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. Pada akhirnya disimpulkan bahwa pemaduan sistem pendidikan sekolah (kurikulum madrasah) dan pendidikan luar sekolah (kurikulum pendidikan keterampilan) dalam upaya pembinaan bakat dan minat santri telah direncanakan secara sistematis dan terprogram, serta dilakukan secara terintegrasi melalui berbagai program yang dikembangkan. Namun, karena berbagai faktor, baik yang sifatnya internal maupun eksternal, hasilnya masih belum maksimal sesuai yang diharapkan. Untuk itu direkomendasikan perlunya penerapan manajemen pondok yang profesional, pemberdayaan potensi pondok melalui kerja sama sinergik dengan instansi atau lembaga lain, penyediaan program pendidikan keterampilan yang bervariasi sesuai bakat dan minat santri sesuai hasil identifikasi dan dilaksanakan secara intensif, sehingga pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan ke-Islaman mampu terus mempertahankan eksistensinya dalam menyahuti tuntutan kebutuhan masyarakat sesuai perubahan zaman.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Aug 2013 08:46
Last Modified: 27 Aug 2013 08:46
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/758

Actions (login required)

View Item View Item