PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA TUNARUNGU DALAM SETTING KELAS DI SEKOLAH DASAR REGURER

Sarwiasih, - (2006) PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA TUNARUNGU DALAM SETTING KELAS DI SEKOLAH DASAR REGURER. S2 thesis, Universitas pendidikan indonesia.

[img] Text
T_PKKH_049539_Title.pdf

Download (679kB)
[img] Text
T_PKKH_049539_Chapter1.pdf

Download (2MB)
[img] Text
T_PKKH_049539_Chapter3.pdf

Download (667kB)
[img] Text
T_PKKH_049539_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
T_PKKH_049539_Chapter5.pdf

Download (411kB)
[img] Text
T_PKKH_049539_Bibliography.pdf

Download (182kB)
[img] Text
T_PKKH_049539_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Pembelajaran membaca permulaan bagi siswa tunarungu dalam setting kelas di SD regular. Penelitian ini berangkat dari adanya anak tunarungu (atr) di sekolah dasar regular yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran membaca. Membaca sangat dibutuhkan oleh atr sebagai salah satu cara memperoleh akses bahasa yang tidak diperolehnya melalui pendengaran. Penelitian ini fokus pada pembelajaran membaca permulaan bagi atr di kelas satu SD "C" dan "D" kabupaten Bantul. Penelitian ini dilakukan untukmeemperoleh data tentang pemahaman guru terhadap atr dan pemahaman terhadap pembelajaran membaca permulaan bagi atr, latar belakang atr, perencanaan pembelajaraan membaca permulaan bagi atr, pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan bagi atr dan evaluasi pembelajaran membaca permulaan bagi atr. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif dan pendekatan kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi dengan informan guru kelas, siswa tunarungu, orang tua atr dan pendamping atr. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Subyek 1 kurang pemahaman pada atr dalam bahasa, cara komunikasi dan sifat anak tunarungu. Pada kedua subyek kurang pemahaman terhadap membaca permulaan. Latar belakang kedua atr memiliki multibahasa, tunarungu pra bahasa, tunarungu berat, memiliki hambatan sosial emosi, keluarga melek huruf, pendidikan TK umum. Pada Ans kurang aktivitas. Kedua Subyek tidak melakukan penyesuaian kurikulum yang diujudkan dalam program pembelajaran individual. Kedua subyek dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang kurang tepat. Subyek 1 menempatkan atr jauh dari guru, kedwibahasaan, tidak menggunakan prinsip pembelajaran bagi atr, kurangnya alat peraga, tidak ada layanan individual, dan kurang kerjasama dengan orang tua. Subyek 2 menggunakan multibahasa. Dalam evaluasi kedua subyek memberikan materi soal dan tempat pengerjaan yang sama dengan siswa umumnya, ada pendamping. Subyek 1 penilaian bentuk tertulis, lama waktu penyelasaian soal sama dengan siswa umumnya, penilaian pada kemampuan anak mengeluarkan bunyi, penilaian dibandingkan rata-rata kelas dan dalam bentuk angka, hasil evaluasi hanya untuk laporan kemajuan siswa. Subyek 2, penilaian bentuk lisan, tugas dan tertulis, waktu lebih lama dari siswa umumnya, bentuk nilai angka dan deskripsi, penilaian pada kemampuan membedakan huruf dan makna kata/kalimat, ada penjelasan secara individual apada atr. Peneliti merekomendasikan kepada Dinas pendidikan bekerjasama dengan LPTK melakukan sosialisasi tentang ketunarunguan dan pembelajaran bagi atr. Kepada kepala sekolah mengadakan pembinaan kepada guru terhadap pembelajaran pada atr dan penyadaran pada orang tua untuk melibatkan anak dalam komunikasi dan kesadaran berbahasa. Kepada guru bekerjasama dengan guru pendamping khusus untuk membuat perencanaan individual, kerjasama dalam layanan dalam kelas dan membuat penilaian yang disesuaikan dengan kemampuan atr. ----- The learning of early reading for the deaf students in class setting at regular elementary school. This research begins from deaf children at elementary school who has obstacle in reading learning. The deafchildren need reading as one of ways in getting language access, which is not gained by hearings. This research focuses on learning of early reading for the deafchildren in first grade of "C" and "D" elementary school in Bantul regency. The research is carried out to get data about teachers' understanding to deaf children and understanding to learning of early reading for the deafchildren, deaf children's background, the learning plan learning of early reading for the deaf children, the learning implementation of early reading for the deaf children, the learning evaluation of early reading for the deafchildren. This research uses descriptive method and qualitative approach with the technique of collecting data through interview, observation, and documentation from teachers, deaf students, the deaf students' parents and their tutor. The research findings show that the subject I has less understanding to deaf children in language, communication way and deaf children character. Both subjects are less understanding to beginning reading. The background ofboth deaf children are Multilanguage, pre-language deaf, severe deaf, emotional social obstacle, illiterate family, and general kindergarten education. Ans has less language activity. Both subjects do not adjust the curriculum that is represented in individual learning. In the learning implementation, both subjects use inappropriate learning method and approach. The subject I places the deaf children far way from teacher, bilingualism, and does not use learning principle for deaf children, less audiovisual aid, no individual service, and less corporation with parents. The subject II use multilingualism. In evaluation, both subjects give material problems and the same evaluation place like students generally, and an associate. The assessment of subject I is written. The give time is same with students in general. The assessment is on the ability ofthe deaf children to make sounds. The assessment is compared to class approximate score and written in numeral form. The evaluation result is only reported for students' improvement. While, the assessment of subject II is oral, assignment and written. The given time is longer than students in general. The assessment is in numeral and descriptive form. The assessment is on the ability to differentiate alphabets and meaning of words or sentences, and there is individually explanation to deaf children. The researcher recommends the education department cooperation with Education Institution and Education Labors (LPTK) to socialize deafness and learning for the deaf children. It recommends the school principal to introduce guidance to teachers for deaf children and making parent aware to involve children in communication and language awareness. In addition, it recommends teachers to corporate with special associates making individual plan, corporation in service in class and making assessment, which is appropriated with deaf children ability.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Pembelajaran membaca
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kebutuhan Khusus S-2
Depositing User: anggaizman
Date Deposited: 29 Aug 2022 09:10
Last Modified: 29 Aug 2022 09:10
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/75060

Actions (login required)

View Item View Item