KONTRIBUSI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN MOTIF BERPRESTASI TERHADAP SIKAP KEWIRASWASTAAN PENGUSAHA DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI KECIL SEPATU CIBADUYUT DI KOTA BANDUNG

Warsa Sugandi K, - (2002) KONTRIBUSI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN MOTIF BERPRESTASI TERHADAP SIKAP KEWIRASWASTAAN PENGUSAHA DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI KECIL SEPATU CIBADUYUT DI KOTA BANDUNG. D3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_IPS_989730_Title.pdf

Download (204kB)
[img] Text
T_IPS_989730_Chapter1.pdf

Download (889kB)
[img] Text
T_IPS_989730_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
T_IPS_989730_Chapter3.pdf

Download (456kB)
[img] Text
T_IPS_989730_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
T_IPS_989730_Chapter5.pdf

Download (207kB)
[img] Text
T_IPS_989730_Bibliography.pdf

Download (191kB)
[img] Text
T_IPS_989730_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Drs. Warsa Sugandi K Kontribusi Status Sosial Ekonomi dan Motif lierprestasi terhadap Sikap Kewiraswastaan Pengusaha dalam Mengembangkan Industri Kecil Sepatu Cibaduyut di Kota Bandung. Penelitian ini dilatarbeiakangi oleh krisis moneter dan keuangan Indonesia sejak Oktober 1997 yang menjalar ke krisis politik dan meluas menjadi krisis multi dimensi yang berimplikasi terhadap : 1) bergesernya kekuasaan pemerintah Orde Baru ke Pemerintahan Reformasi ; 2) tuntutan demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas disegala bidang kehidupan; 3) sektor usaha mengalami kemunduran bahkan kehancuran; 4) banyaknya tenaga kerja produktif yang terpaksa kehilangan kesempatan kerja atau terkena pemutusan hubungan kerja; dan 5) kcmampuan daya beli masyarakat menurun drastis. Pengusaha kecil yang merupakan bagian terbesar perekonomian rakyat dan bagian terbesar dari pengusaha, tetapi kurang diberi kesempatan untuk menguasai aktiva nasional. Lapisan pengusaha besar yang relatif sedikit jumlahnya tatapi sangat menguasai sebagian terbesar aktiva nasional. Sedangkan lapisan pengusaha menengah yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian kurang tangguh sehingga mengakibatkan keadaan kekosongan di tengah {hollow middle), Kesenjangan ini akibat tidak meratanya diantara para pelaku ekonomi dalam menguasai sumber daya produksi, permodalan, sistem distribusi dan marketing. Meskipun dihadapkan pada persoalan krisis moneter para pengusaha industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung, masih tetap bertahan melakukan aktivitas bisnisnya meskipun dengan keterbatasan yang dimilikinya. Data empiris menunjukkan bahwa awal tahun 1998 hingga tahun 2002 terdapat angka peningkatan dari segi jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja, nilai investasi, kapasitas produksi, dan nilai produksi. Kemampuan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung disebabkan para pegusaha memiliki sikap kewiraswastaan yang cukup memadai. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut. Sikap kewiraswastaan dalam penelitian ini adalah suatu kesediaan mental seseorang pengusaha untuk menanggapi terhadap suatu obyek di lingkungan sosialnya khususnya tentang aktivitas sosial ekonomi dan motivasi dalam bisnis baik bersifat positif, netral, inaupun negatif terhadap aktivitas kewiraswastaan yang sedang ditekuninya. Hal ini berfungsi sebagai pedoman terhadap tingkah-laku yang diharapkan pada pengusaha industri kecil sepatu Cibaduyut. Tingkah-laku ditandai oleh ciri-ciri sikap kewiraswastaan, yaitu : penanggung resiko, harapan untuk berhasil, ketekunan dan kerja keras, energi dan mobilitas, penggunaan umpan balik, tanggung jawab pribadi, kemandirian, pengetahuan, kemampuan untuk meyakinkan orang lain, kemampuan manajerial, inovasi, dan orientasi pencapaian. Maka sikap kewirasawastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut Kota Bandung yang menjadi obyek dalam penelitian ini. Pendidikan mempunyai peranan terhadap pembentukan sikap kewirasawastaan yang tangguh. Mengingat pendidikan merupakan investment in human capital atau modal dasar pada sumber daya manusia untuk jangka panjang . Artinya bahwa faktor pendidikan harus memainkan peranan utamanya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang terlatih, memiliki sikap inovatif, dan mampu mengembangkan diri. Hal ini sejalan dengan misi Pendidikan IPS, yaitu sebagai studi yang berhubungan dengan masalah-masalah bagaimana manusia mengembangkan kehidupan yang lebih baik, kepentingan sesamanya, bagaimana mau berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan bersama, dan bagaimana mau mengubah atau diubah oleh lingkungannya. Atas dasar inilah penulis terdorong untuk melakukan penelitian ^Kontribusi Status Sosial Ekonomi dan Motif Berprestasi terhadap Sikap Kewiraswastaan Pengusaha dalam Mengembangkan Industri Kecil Sepatu Cibaduyut di Kota Bandung". Tujuan penelitian ini adakah : a) untuk mengungkapkan kedaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung; b) mengungkapkan kontribusi status sosial ekonomi terhadap sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung; c) mengungkapkan kontribusi motif berprestasi terhadap sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung; d) mengetahui kontribusi status sosial ekonomi terhadap motif berprestasi pengusaha industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung; e) mengetahui kontribusi status sosial ekonomi dan motif berprestasi terhadap sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung. Rumusan masalah penelitian ini ^Bagaimanakah Kontribusi status sosial ekonomi dan motif berprestasi terhadap Sikap Kewiraswastaan Pengusaha dalam Mengembangkan Industri Kecil Sepatu Cibaduyut di Kota Bandung?". Sedangkan Hipotesis pada penelitian ini adalah : 'Secara bersama-sama terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi dan motif berprestasi terhadap sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung". Metodologi penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dengan cara : a) angket; b) studi dokumentasi; c) observasi; dan d) wawancara. Populasinya adalah seluruh pengusaha industri kecil sepatu Cibaduyut di bawah pembinaan Unit Pelayanan Teknis Barang Kulit Dinas Perindustrian dan Pe'rdagangan Kota Bandung berjumlah 150 orang yang tersebar di 5 (lima) Kelurahan yaitu : a) Kelurahan Kebonlega = 15 orang; b) Kelurahan Cibaduyut = 60 orang; c) Kelurahan Cibaduyut Wetan = 35 orang; d) Kelurahan Cibaduyut Kidul = 20 orang; dan e) Kelurahan Mekarwangi = 20 orang. Penetapan ukuran sampel digunakan teknik stratified random sampling dan mcnentukan ukuran jumlah sampel menggunakan tabel Nomogram Harry King dengan Populasi 150 orang dan TS. 5 % ditemukan sampel penelitian sejumlah 108 orang pengusaha industri kecil sepatu yang tersebar di 5 (lima) Kelurahan. Skala pengukuran variabel pada penelitian ini adalah Skala Likert. Dan teknik analisa data dilakukan dengan langkah-langkah : a) pengeditan data; b) tabulasi data; c) perhitungan persentase, d) pengujian normalitas data; e) pengujian validitas dan reliabilitas angket; f) pengujian hipotesis; g) menghitung Koefisien Determinasi (KD); h) menghitung Korelasi Parsial; i) menghitung thitu„B dengan t,:,h,i; y) pengujian Regresi Ganda dengan regresi linier sederhana dan regresi dua prediktor. . Hasil pegujian hipotesis dan regresi ditemukan adalah sebagai benkut : a) Kontribusi status sosial ekonomi (X,) terhadap sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung (Y) sebesar 0, 372 >0, 187 ( r,,,,,, ) pada taraf kesalahan 5%. Persamaan regresinya Y = 146 29 + 1, 128 Xi. Apabila variabel Y (sikap kewiraswastaan) mengalami kenaikan manakala status sosial ekonomi pengusaha industri kecil sepatu Cibaduyut meningkat. Dengan Koefisien Determinasi (KD) - 18, 84 %. b) Kontribusi motif berprestasi (X2) terhadap sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung (Y) sebesar 0, 412 >0, 187 ( rtahei) pada taraf kesalahan 5%. Persamaan regresinya Y = 114 *>\ + 1 003 X2. Dengan Koefisien Determinasi (KD) = 16, 97 %. c) Kontribu'si status sosial ekonomi terhadap motif berprestasi pengusaha industri kecil sepatu Cibaduyut sebesar 0, 369 >0, 187 (rtahc,) pada taraf kesalahan 5% Den«an Koefisien Determinasi (KD) = 13, 62 %. d) Kontribusi status sosial ekonomi dan motif berprestasi terhadap sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung sebesar 0, 473 >0 187 ( r,,M) pada taraf kesalahan 5%. Persamaan regresinya Y - 196, 985 + 0 052 X, + 0054 X2. Artinya apabila variabel Y (sikap kewiraswastaan) mengalami kenaikan, maka secara bersama-sama antara status sosial ekonomi (X,) dan motif berprestasi (X2) meningkat. Maksudnya semakin tinggi kualitas status sosial ekonomi dan motif berprestasi yang tumbuh dalam din pengusaha akan semakin tinggi pula kualitas sikap kewiraswastaan pengusaha dalam mengembangkan industri kecil sepatu Cibaduyut di Kota Bandung. Dan Koefisien Determinasi (KD) sebesar =22,37 %, selebihnya atau sebanyak 77,63 % sikap kewiraswastaan dipengaruhi dan ditentukan oleh variabel lain yang tidak ditelit. dalam penelitian ini.

Item Type: Thesis (D3)
Uncontrolled Keywords: Mengembangkan industri kecil sepatu
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPS S-2
Depositing User: Putri Armeilani Mustofa
Date Deposited: 13 Jul 2022 08:56
Last Modified: 13 Jul 2022 08:56
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/74580

Actions (login required)

View Item View Item