STUDI KINERJA GURU SD KELAS V DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN ALAT PENILAIAN NON TES BIDANG STUDI IPS BERDASARKAN KURIKULUM 1994 Dl KOTAMADYA BANDUNG

    Dadang Sundawa, - (1997) STUDI KINERJA GURU SD KELAS V DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN ALAT PENILAIAN NON TES BIDANG STUDI IPS BERDASARKAN KURIKULUM 1994 Dl KOTAMADYA BANDUNG. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

    Abstract

    Setiap manusia yang lahir ke dunia dalam keadaan suci, bersih dan dibekali
    dengan berbagai potensi. Tugas manusia dewasa adalah mengisi dan mengembangkan
    potensi tersebut ke arah yang positif melalui upaya-upaya pembelajaran baik di lembaga
    persekolahan maupun di luar lembaga persekolahan. Potensi yang dimiliki setiap orang,
    termasuk siswa berbeda-beda, baik potensi kognitif, afektif maupun psikomotornya. Oleh
    karena itu perlu dilakukan penilaian untuk menjaring berbagai informasi mengenai potensi
    yang dimilki siswa tersebut.
    Penilaian mempunyai kedudukan yang strategis untuk mengetahui sampai
    sejauhmana seseorang mencapai tujuan yang diharapkannya. Siswa ingin mengetahui
    sampai sejauhmana tingkat penguasaan hasil belajaraya. Guru ingin mengetahui apakah
    siswanya telah menguasai proses pembelajaran yang dilaksanakan, orang tua ingin
    mengetahui sampai sejauhmana anaknya mengalami kemajuan sebagai hasil proses
    pembelajaran, begitu juga masyarakat ingin mengetahui sampai sejauhmana tingkat
    prestasi belajar siswa secara umum, sehingga dapat menyimpulkan kualitas pendidikan
    yang ada.
    Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya dapat diukur dengan
    menggunakan teknik penilaian tes, karena selain potensi kognitif masih banyak aspekaspek
    lain yang memerlukan pembinaan dan pengembangan, yaitu potensi afektif dan
    psikomotor, seperti aspek-aspek emosi, perasaan, cita-cita atau cita rasa, kemauan,
    kecintaan, sikap, sistem atau tatanan nilai dan sistem keyakinan serta sikap dan
    keterampilan sosial lainnya, seperti : Sikap disiplin siswa, misalnya selalu hadir sebelum
    jam pelajaran dimulai atau tidak kesiangan, berbaris secara tertib saat masuk kelas, tidak
    berkuku panjang, berambuk dan pakaian rapih, mengenakan atribut sekolah pada
    pakaian, selalu mengejakan tugas-tugas yang diberikan guru, baik dalam bentuk PR,
    mengisi LKS atau mengisi soal-soal dalam buku taktis, Sikap hormat siswa, mencium
    tangan guru sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran, mengucapkan salam sebelum dan
    sesudah pelajaran berlangsung, menyapa/memberi salam kepada guru saat berjumpa di
    jalan; Sikap Taggap Siswa terhadap keadaan dan kondisi sekitarnya, misalnya
    memberikan pertolongan kepada siswa lainnya yang memerlukan, menghapus papan tulis
    secara spontan, memungut sampah yang bertebaran; Sikap tenggangrasa siswa, misalnya
    menghargai hasil karya orang lain, tidak pernah menyakiti temannya, menengok guru atau
    temannya yang sakit; Sikap toleransi siswa, misalnya mau bergaul dengan semua
    temannya yang ada di sekolah, tanpa membeda-bedakan latar belakang sosial ekonomi
    orang tua; Sikap jujur siswa, misalnya tidak berbohong baik kepada teman atau guru,
    Sikap kepedulian siswa, misalnya mau memberikan sumbangan baik untuk kepentingan
    sekolah atau kemanusiaan lainnya. Potensi-potensi tersebut memerlukan perhatian,
    pengembangan dan pembinaan dari guru, yaitu melalui alat penilaian khusus, bukan tes
    atau non tes.
    Penilaian non tes dilaksanakan dengan tujuan untuk menutupi kekurangankekurangan
    yang ada pada penilaian tes dan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan
    proses pembelajaran, serta menjaring berbagai informasi tentang sikap perilaku siswa,
    baik di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah.
    Hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi
    dokumentasi menunjukkan, bahwa kinerja guru SD kelas Vdalam mengimplementasikan
    alat penilaian non tes telah berjalan dengan baik di persekolahan, yaitu melalui jenis skala
    sikap, pengamatan dan ceritera serta buku harian siswa. Hanya saja pelaksananya masih
    belum dilakukan melalui perencanaan yang sistematis, baik melalui pengembangan TIK
    maupun penentuan target perolehan hasil belajar, kemudian penyampaiannya dilakukan
    secara verbal, tidak terstruktur, kurang bervariasi, dan belum diadministrasikan secara
    baik. Dengan demikian pelaksanaan penilaian dalam mata pelajaran IPS lebih terkesan
    berorientasi pada produk daripada proses, karena hasil-hasil pelaksanaan non tes belum
    dimanfaatkan sebagai salah satu unsur nilai, namun baru dimanfaatkan sebagai bahan
    pertimbangan untuk menentukan nilai rapor siswa.
    Adapun yang menyebabkan guru tidak mengembangkan alat penilaian non tes
    secara optimal dikelas, karena adanya rasa cctakut", siswanya tidak mendapatkan nilai
    tinggi pada saat pelaksanaan ulangan umum dan EBTANAS, takut tidak terkejar target
    kurikulum, tuntutan prestise dan prestasi secara berlebihan, belum adanya sarana
    penunjang di sekolah, seperti keberadaan Tata Usaha dan sarana lainnya, belum
    membudayanya penggunaan alat penilaian non tes di persekolahan dan belum ditunjang
    oleh kemampuan pribadi secara profesional.
    Berdasarkan kepada temuan-temuan penelitian, disarankan agar guru-guru di
    lapangan mau membina , meningkatkan dan mengevaluasi diri terhadap pelaksanaan
    tugas-tugas kewajibannya selama ini. Kepada instansi terkait disarankan untuk secara
    terpadu membina sumber daya yang telah (guru di lapangan ) secara terpadu dan terns
    menerus, sehingga keterampilan dan sikap profesionalisme guru akan terus meningkat.
    Karakteristik, lokasi dan reputasi sekolah juga merupakan salah satu faktor yang
    mempengaruhi kinerja guru dalam mengimplementasikan alat penilaian non tes. SDN III
    Banjarsan yang secara kognitif telah membuktikan diri sebagai sekolah favorit dan
    terletak di tengah kota berbeda dengan SDN III Gegerkalong yang secara kognitif
    reputasinya belum begitu dikenal, karena letaknya yang berada di dalam perkampungan
    penduduk yang secara sosial ekonomi berada pada kelas menengah ke bawah. Sehingga
    sekalipun telah dilakukan berbagai tindakan inovasi, guru masih sulit mengembangkan
    alat penilaian non tes, terutama dalam bentuk-bentuk skala sikap, ceritera tidak selesai,
    daftar gejala kontinum, catatan anekdot dan lain sebagainya.

    [thumbnail of T_IPS_959634_Title.pdf] Text
    T_IPS_959634_Title.pdf

    Download (192kB)
    [thumbnail of T_IPS_959634_Chapter1.pdf] Text
    T_IPS_959634_Chapter1.pdf

    Download (351kB)
    [thumbnail of T_IPS_959634_Chapter2.pdf] Text
    T_IPS_959634_Chapter2.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (1MB)
    [thumbnail of T_IPS_959634_Chapter3.pdf] Text
    T_IPS_959634_Chapter3.pdf

    Download (661kB)
    [thumbnail of T_IPS_959634_Chapter4.pdf] Text
    T_IPS_959634_Chapter4.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (3MB)
    [thumbnail of T_IPS_959634_Chapter5.pdf] Text
    T_IPS_959634_Chapter5.pdf

    Download (321kB)
    [thumbnail of T_IPS_959634_Bibliography.pdf] Text
    T_IPS_959634_Bibliography.pdf

    Download (132kB)
    [thumbnail of T_IPS_959634_Appendix.pdf] Text
    T_IPS_959634_Appendix.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (2MB)
    Official URL: http://repository.upi.edu
    Item Type: Thesis (S2)
    Uncontrolled Keywords: Alat penilaian non tes
    Subjects: L Education > L Education (General)
    Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPS S-2
    Depositing User: Putri Armeilani Mustofa
    Date Deposited: 13 Jul 2022 09:12
    Last Modified: 13 Jul 2022 09:12
    URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/74558

    Actions (login required)

    View Item View Item