Sugandi Miharja, - (2000) KONSELING KKLOMPOK BERORIENTASI KEACAMAAN IJNTUK MEMNGKATKAN MOTIF BERPRESTASI : Hasil Studi Eksperimen Bersama Himpunan Mahasiswa Islam Cabang kabupaten Garut. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_BP_989724_title.pdf Download (348kB) |
|
Text
T_BP_989724_chapter1.pdf Download (223kB) |
|
Text
T_BP_989724_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_BP_989724_chapter3.pdf Download (352kB) |
|
Text
T_BP_989724_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (295kB) |
|
Text
T_BP_989724_chapter5.pdf Download (133kB) |
|
Text
T_BP_989724_bibliography.pdf Download (113kB) |
|
Text
T_BP_989724_appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Perkembangan peradaban tidak lepas dari adanya perkembangan pada unsurunsur materi-keduniawian. Pada sebagian bangsa lain upaya untuk itu telah berjalan optimal. Indonesia yang mempunyai kekhasan sebagai masyarakat berkembang dengan perasaan ketuhanan ritual keagamaan yang cukup tingggi memerlukan tritmen tersendiri dalam mengupayakan peningkatan peradaban di Indonesia. Pengetahuan rasional belum begitu lama dikenal di Indonesia. Secara umum sekolah-sekolah formal yang mengajarkan pengetahuan dengan paradigma rasional, baru diajarkan setelah banyak perguruan tinggi di era Pembangunan Nasional. Dalam waktu yang belum lama ini, dirasakan perlunya mengkoiaborasikan antara keunggulan ilmu-ilmu rasional dan keunggulan ajaran agama yang universal. Tantangan melakukan perpaduan antara agama dengan ilmu pengetahuan rasional semakin menjadi urgen ketika adanya ketimpangan disaat terjadi pemisahan. Masyarakat Indonesia sebagai subjek pembangunan tidak bisa membiarkan perubahan terjadi begitu saja. Agama harus menjadi landasan dan pilar dalam menyusun peradaban di Indonesia. Peradaban sekuler tidak menampakkan keunggulan dengan sejati. Agama dengan segenap potensi iman, ajaran dan keteladanan sejarah tidak bisa dibiarkan dalam proses pembangunan peradaban. Adanya perbedaan kemajuan suatu perdaban antara suatu bangsa dengan bangsa yang lainnya banyak dipengaruhi oleh faktor intern manusianya. Indonesia yang mempunyai sumber daya alam yang baik boleh jadi lebih baik tingkat perekonomian dan kualitas pendidikan dengan Negera Jepeng. Perbedaan ini dicoba dipecahkan oleh McClelland dengan melakukan serangkaian penelitian. Penelitiannya bertemu dengan suatu jawaban, bahwa maju tidaknya suatu peradaban sangat ditentukan tingkat motif berprestasi masyarakatnya. Apa yang disebut-sebut virus mental, boleh jadi benar adanya dan perlu upaya penumbuhan yang subur dalam rangka mengejar ketinggalan pembangunan di Indonesia. Upaya untuk meningkatkan peradaban manusia yang agamamis dengan motif berprestasi tinggi antara lain dengan membuat formulasi konseling kelompok berorientasi keagamaan. Perlunya konseling kelompok format demikian didasarkan pada kenyataan bahwa pada umumnya konseling tidak dingacu secara langsung pada agama konselinya. Motif berprestasi yang dicirikan dengan adanya rasa percaya diri, oftimis, berpikir positif, penuh kesungguhan, berencana, kreatif, berani mengambil resiko dan bertanggung secara umum tidak ada yang salah dilihat dari segi agama, sehingga kedua keunggulan teori motivasi dan agama bisa dipadukan. Perpaduan itu dilakukan dengan perlakuan konseling kelompok. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian adalah "sejauh mana tingkat keandalam perlakuan konseling berorientasi keagamaan dalam meningkatkan motif berprestasi ? Untuk menjawab penelitian ini dengan jelas diajukan pertanyaan uraian, yakni bagaimana skor tes motif berprestasi sebelum dan setelah perlakuan. VI Anggota organisasi massa, Himpunan Mahasiswa Islam dijadikan sebagai subjek penelitian. Mahasiswa dalam hierarki sosial merupakan kelompok tengah yang telah mengalami persentuhan antara kelompok atas dan kelompok bawah. Mahasiswa bisa jadi merupakan komponen bangsa yang bisa mewakili perpaduan masyarakat dalam berbagai tingkatan. Dilihat dari segi umur mahasiswa merupakan kader penerus kepemimpinan. Dengan alasan ini, penelitian mengambil mahasiswa sebagai subjek penelitian. Temuan penelitian menunjukkan bahwa konseling berorientasi keagamaan andal dalam meningkatkan motif berprestasi. Keandalan itu dilihat dari adanya perubahan yang signifikan antara hasil skor tes di awal dan diakhir perlakuan konseling kelompok. Berdasarkan temuan penelitian itu, penelilti merekomendasikan perlunya upaya konseling kelompok yang berorientasi keagamaan dalam rangka meningkatkan motif berprestasi. Agar bisa mencapai hasil optimal dalam pelaksanaanya direkomendasikan perlunya konselor yang kompetcn dalam bidang konseling kelompok dan mempunyai integritas keagamaan yang tinggi. Format konseling berorientasi keagamaan untuk meningkatkan motif berprestasi direkomendasikan bisa digunakan untuk kepentingan peningkatan kualitas pengelola perusahaan dan instansi pemerintah. Juga direkomendasikan, bahwa konseling kelompok merupakan cara alternatif dalam melakukan dakwah agama meningkatkan kualitas umat yang agamis dan prestatif.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keagamaan, Berprestasi |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-2 |
Depositing User: | Putri Armeilani Mustofa |
Date Deposited: | 13 Jul 2022 09:00 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 09:00 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/74459 |
Actions (login required)
View Item |