BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL BAGI ANAK-ANAK SUKU BONAI : Studi Kasus dalam Rangka Penyusunan Program Bimbingan Pribadi-Sosial bagi Anak-anak Suku Bonai di Yayasan Al Huda Pekanbaru Riau

Tohirin, - (2001) BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL BAGI ANAK-ANAK SUKU BONAI : Studi Kasus dalam Rangka Penyusunan Program Bimbingan Pribadi-Sosial bagi Anak-anak Suku Bonai di Yayasan Al Huda Pekanbaru Riau. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_BP_989632_title.pdf

Download (597kB)
[img] Text
T_BP_989632_chapter1.pdf

Download (576kB)
[img] Text
T_BP_989632_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (904kB)
[img] Text
T_BP_989632_chapter3.pdf

Download (464kB)
[img] Text
T_BP_989632_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
T_BP_989632_chapter5.pdf

Download (368kB)
[img] Text
T_BP_989632_bibliography.pdf

Download (177kB)
[img] Text
T_BP_989632_appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Tohirin, (2001), "Bimbingan Pribadi -Sosial bagi Anak-anak Suku Bonai" (Studi Kasus dalam Rangka Penyusunan Program Bimbingan Pribadi-Sosial bagi Anak-anak Suku Bonai di Yayasan Al Huda Pekanbaru-Riau. Yayasan Pendidikan dan Keterampilan Masyarakat Suku Terasing atau Yayasan Al Huda didirikan dengan misi utamanya adalah dakwah Islam. Dengan misi itu, tujuan Yayasan dalam jangka pendek adalah mengumpulkan anak-anak suku terasing termasuk suku Bonai dalam satu wadah, dan membimbing mereka dengan ajaran Islam, sehingga dalam jangka panjang mereka bisa mengamalkan ajaran Islam secara baik dan mengajak keluarga atau suku-suku terasing lain yang belum beragama Islam. Ketika baru sampai di Yayasan, anak-anak suku Bonai dihadapkan pada banyak persoalan. Hal itu disebabkan oleh kondisi geografis dan sosial budaya masyarakat suku Bonai yang masih terkebelakang. Dalam konteks masalah pribadi sosial, persoalan-persoalan yang melilit anak-anak suku Bonai dalam Yayasan adalah: (1) konflik batin karena berpisah dengan orang tua, (2) kurang mampu mengatur diri sendiri di dalam Panti, (3) tidak mampu mengadakan hubungan (beribadah) kepada Allah Swt. dan (4) mengalami kesulitan beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan lingkungan Yayasan. Untuk membantu anak-anak suku Bonai memecahkan persoalan-persoalan di atas, Yayasan membimbing mereka. Melalui pendekatan yang bersifat kualitatif (deskriptif analitis), dan teknik pengumpulan informasi melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan analisis dokumen, studi ini menemukan bahwa: Pertama, alasan, misi, visi dan tujuan layanan bimbingan dalam Yayasan disesuaikan dengan alasan, misi, visi, dan tujuan pendirian Yayasan. Karena misi utama Yayasan adalah dakwah Islam, maka layanan bimbingan termasuk materinya dikemas secara islami, sehingga materi-materi yang terkait dengan ajaran Islam lebih diutamakan. Kedua, layanan bimbingan lebih ditekankan pada pembentukan pribadi muslim yang taat menjalankan ajaran agama Islam. Ketiga, dengan pendekatan pengajaran yang bermuatan nasehat dan keteladanan, dan terefleksi dalam situasi kekeluargaan, pengurus Yayasan memberikan informasi sebagai berikut: (1) tentang Yayasan, (2) tentang sekolah yang dibina oleh Yayasan, (3) tentang pengaturan diri dalam Yayasan, meliputi pentingnya hidup sehat atau menjaga kesehatan, (4) tentang Islam dan ajarannya, meliputi tauhid, syari'ah, ibadah dan mu'amalah Sebelum informasi-informasi di atas diberikan, terlebih Yayasan memberikan layanan data (data diri dan keluarga. Berkenaan dengan bimbingan pribadi sosial yang dikemas secara islami, materi bimbingannya adalah: (1) informasi tentang tanggung jawab setiap individu muslim, (2) informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dalam ajaran Islam, (3) informasi tentang tata cara berhubungan dengan Allah Swt. (beribadah), dan (4) informasi tentang etika bergaul antara lain tentang pentingnya berakhlak baik (al akhlakul karimah atau al akhlakul mahmudah) sebagai dasar untuk beradaptasi dan berinteraksi sosial secara islami. Keempat, proses bimbingan pribadi sosial bagi anak-anak suku Bonai dalam Yayasan, belum dilaksanakan sesuai konsepsi bimbingan yang ideal, karena wawancara konseling sebagai jantungnya bimbingan belum dilaksanakan. Hal ini disebabkan seluruh petugas bimbingannya tidak berkualifikasi khusus bimbingan konseling (tidak profesional). Kelima, dilihat dari tujuan atau sasaran jangka pendek, layanan bimbingan pribadi sosial telah mencapai hasil sesuai yang diharapkan, tetapi dilihat dari sasaran jangka panjang bisa dikatakan belum mencapai sasaran yang diharapkan. Keenam, layanan bimbingan pribadi sosial bagi anak-anak suku Bonai masih dihadapkan pada kendala internal dari anak-anak suku Bonai yaitu kebiasaankebiasaan mereka yang sulit diubah semasa masih dikampung dan tenaga bimbingan yang tidak pofesional. Di samping itu juga kondisi keuangan dan fasilitas yang kurangmemadai. Hasil akhir penelitian ini adalah rumusan program hipotetik layanan bimbingan bagi anak-anak sukuBonai di Yayasan Al Huda. Implementasi: Rumusan program hipotetik yang telah dibuat, hendaknya diimplementasikan oleh petugas bimbingan dalam memberikan layanan bimbingan termasuk bimbingan pribadi sosial, guna membantu memecahkan masalah-masalah yangdirasakan anak-anak suku Bonaidalam Yayasan.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Pribadi-Sosial
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-2
Depositing User: Putri Armeilani Mustofa
Date Deposited: 13 Jul 2022 09:00
Last Modified: 13 Jul 2022 09:00
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/74443

Actions (login required)

View Item View Item