PEMBINAAN REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA MELALUI PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL : Studi Kasus tentang Pelayanan Rehabilitasi Sosiai dalam Mencari Karakteristik Kebutuhan Bimbingan dan Konseling bagi Remaja yang Pernah Mengalami Penyaiahgunaan Narkotika

IDA WIDANINGSIH, - (1997) PEMBINAAN REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA MELALUI PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL : Studi Kasus tentang Pelayanan Rehabilitasi Sosiai dalam Mencari Karakteristik Kebutuhan Bimbingan dan Konseling bagi Remaja yang Pernah Mengalami Penyaiahgunaan Narkotika. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_BP_959670_title.pdf

Download (435kB)
[img] Text
T_BP_959670_chapter1.pdf

Download (940kB)
[img] Text
T_BP_959670_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (829kB)
[img] Text
T_BP_959670_chapter3.pdf

Download (408kB)
[img] Text
T_BP_959670_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
T_BP_959670_chapter5.pdf

Download (1MB)
[img] Text
T_BP_959670_bibliography.pdf

Download (130kB)
[img] Text
T_BP_959670_appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (440kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Remaja yangsudah dinyatakan sembuh dari ketergantungan terhadap narkotika, baik yang direkomendasikan oleh rumah sakit atau lembaga keagamaan seperti Pesantren Suryalaya, ternyata belum sembuh total, karena masih memiliki masalah baik fisik maupun psikis. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi perilakunya, ditambah lagi perlakuan masyarakat terhadap mereka yang sering merendahkan atau mengucilkan dalam pergaulan sehari-hari. Hal tersebut memerlukan penanganan lanjutan yang dapat mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang wajar melalui pembinaan rehabilitasi sosiai. Adanyakondisi tersebut, terlebihdenganmelekatnya label 'bekas korban narkotika', akan mempunyai dampak pada proses bimbingan dan konseling. Pelayanan bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan karakteristik mereka sangatlah dibutuhkan dan perlu difikirkan alternatifpenyelesaiannya melalui kegiatan penelitian, agar peserta bina dapat memperoleh layanan yang sesuai sehingga terbantu dalam mencapai tujuan pembinaan. Hasil akhir penelitian ini adalah untuk merumuskan program layanan bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan remaja yang pernahmengalami penyalahgunaan narkotika. Untuk dapat merumuskan program pelayanan bimbingan dan konseling, maka permasalahan penelitian diarahkan pada : (1) faktor-faktor apa yang menyebabkan penyalahgunaan narkotika, (2) bagaimana karakteristik remaja yang pernah mengalami penyalahgunaan narkotika, (3) bagaimana program pembinaan yang dilaksanakan di panti tersebut, (4) bagaimana program layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan, (5)dan bagaimana dampak bimbingan terhadap perubahan perilaku peserta bina. Pendekatan tersebut diteliti dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus pada peserta bina di Panti Sosiai "Pamardi Putra" Lembang, yang secara psikologis memenuhi kriteria sebagai responden dalampenelitian ini. Dalam penelitian ini, secara garis besar langkah-langkah yang ditempuh: (1) studi pendahuluan, kegiatannya identifikasi masalah dan menentukan responden yang akan dijadikan subyek penelitian, (2) studi eksplorasi, yaitu menelusuri masalah dan mengumpulkan data yang relevan dengan sasaran penelitian, (3) studi analisis, yaitu menganalisis data-data yang diperoleh melalui penelitian, dan (4) merumuskan program layanan bimbingandan konseling. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Latar belakang penyalahgunaan narkotika ada tiga, yaitu faktor individu itu sendiri (aspek umur, pendidikan, dan psikopatologik), keluarga ( aspek kelengkapan keluarga, besar keluarga, keadaan ekonomi, komunikasi keluarga, kerukurian keluarga, dan pelaksanaan ibadah), dan lingkungan masyarakat (pengaruh teman sebaya, keadaan kota/lingkungan tempat tinggal, dan ketersediaan narkotika itu sendiri). (2) Karakteristik remaja yang pernah mengalami penyalahgunaan narkotika adalah bahwa mereka mempunyai permasalahan fisik dan psikis. Masalah fisik diantaranya memiliki badan yang kurang segar dan sering mengalami gangguan kesehatan sebagai dampak dari penggunaan narkotika. Masalah psikis diantaranya cenderung untuk kembali melakukan penyalahgunaan narkotika, memiliki rasa rendah diri, rasa cemas, rasa tidak percaya diri, rasa takut kembali ke keluarga dan masyarakat, sosialisasi kurang, kurang bisa menyesuaian diri, dan kurang dapat menyelesaikan konflik dengan baik. (3) Program pembinaan meliputi bimbingan fisik, bimbingan mental psikologis, bimbingan moral keagamaan, bimbingan sosiai, dan bimbingan keterampilan (menjahit, tata rias wajah , dan home industry). (4) Layanan bimbingan dan konseling masih menggunakan pola-pola yang umum dan terbatas pada teknik pemberian nasehat. (5) Pembinaan yang dilaksanakan di panti sosiai ini mempunyai dampak yang positif terhadap perubahan sikap peserta bina, baik terhadap narkotika maupun terhadap karir masa depan. Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan rekomendasi yang berkaitan dengan : (1) Program layanan bimbingan dan konseling bagi remaja yang pernah mengalami penyalahgunaan narkotika, proses konseling, dan pedoman pelaksanaannya, serta (2) Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengkaji program bimbingan dan konseling ini melalui studi eksperimen.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Pembinaan Remaja
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-2
Depositing User: Putri Armeilani Mustofa
Date Deposited: 13 Jul 2022 09:11
Last Modified: 13 Jul 2022 09:11
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/74354

Actions (login required)

View Item View Item