PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL MELALUI BAHASA IBU DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PEMERTAHANAN BAHASA SUNDA

Kuswara, - (2005) PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL MELALUI BAHASA IBU DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PEMERTAHANAN BAHASA SUNDA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_BIND_019655_title.pdf

Download (477kB)
[img] Text
T_BIND_019655_chapter1.pdf

Download (286kB)
[img] Text
T_BIND_019655_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_BIND_019655_chapter3.pdf

Download (359kB)
[img] Text
T_BIND_019655_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
T_BIND_019655_chapter5.pdf

Download (542kB)
[img] Text
T_BIND_019655_appendix.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil objektiftentang pembelajaran keaksaraan fungsional melalui bahasa ibu dan kontribusinya terhadap pemertahanan bahasa Sunda. Rincian tujuan tersebut adalah: 1) memperoleh gambaran munculnya keragaman tradisi lokal selama proses pembelajaran keaksaraan di Cibago-Subang; 2) memperoleh gambaran terpeliharanya identitas etnis selama proses pembelajaran keaksaraan di Cibago-Subang; 3) memperoleh gambaran terjadinya adaptabilitas sosial selama proses pembelajaran keaksaraan di Cibago-Subang; 4) memperoleh gambaran bertambahnya rasa aman responden selama proses pembelajaran keaksaraan di Cibago-Subang; dan 5) memperoleh gambaran meningkatnya kepekaan berbahasa responden selama proses pembelajaran keaksaraan di Cibago-Subang. Landasan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah 1) teori sosiolinguistik, 2) teori pembelajaran, dan 3) teori keaksaraan fungsional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode ini bertujuan menggambarkan sifat-sifat suatu individu, keadaan, dan gejala kelompok tertentu, secara empirik yang berlangsung saat penehtian dilakukan. Responden yang diteliti sejumlah 45 orang, yakni peserta didik dan tutor program keaksaraan fungsional melalui bahasa ibu di kampung Cibago-Subang. Adapun teknik penelitian dilakukan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kajian pemertahanan bahasa (language maintenance) dalam literatur sosiolinguistik makro lazimnya tertuju pada bahasa minoritas (bahasa etnis) bersehadapan dengan bahasa mayoritas, seperti bahasa nasional, dalam konteks bilingual. Dalam beberapa kasus, posisi pemakaian bahasa minoritas oleh sejumlah penutur dari suatu komunitas bahasa yang bilingual cenderung menurun akibat kuatnya pengaruh bahasa mayoritas yang umumnyamempunyai fungsi yang lebih superior. Program yang diteliti penulis adalah pilot project UNESCO di Indonesia berkaitan dengan pendidikan keaksaraan fungsional melalui bahasa ibu, yang bekerjasama dengan Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP) Regional II Jayagiri. Kampung Cibago-Subang sendiri adalah sebuah komunitas terpencil secara geografis dan terdapat penduduk yang belum tersentuh oleh program pendidikan formal maupun nonformal. Program ini mengacu pada bagaimana memanfaatkan kecakapan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) setiap individu, dengan memanfaatkan kekayaan bahasa ibunya sebagai sumber belajar yang fungsional, guna memecahkan masalah serta melaksanakan tugas-tugas atau kewajibannya dalam kehidupan sehari-hari, serta kontribusinya pada pemertahanan bahasa dan budaya setempat. Kurikulum pembelajaran keaksaraan dalam program ini digali dari kekayaan bahasa ibu (bahasa Sunda) dengan mengoptimalkan tradisi lokal. Tradisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh peserta didik dan tutor secara bertingkat, sebagai sumber bahan ajar sesuai dengan kelas keaksaraan peserta didik. Penelitian ini akhirnya menunjukkan bahwa pembelajaran keaksaraan fungsional melalui bahasa ibu memiliki kontribusi terhadap pemertahanan bahasa Sunda Bahan ajar yang digali dari kekayaan bahasa dan budaya Sunda dalam konteks lokal, mendorong terangkatnya nilai-nilai budaya Sunda yang mungkin sudah dilupakan atau tidak dikenal oleh responden. Penggunaan dongeng lokal, babasan, peribahasa, musik, atau seni Sunda dalam proses pembelajaran keaksaraan menjadikan program ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pemberantasan buta aksara dan angka, tetapi berkontribusi pula pada pemertahanan bahasa dan budaya Sunda.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: bahasa ibu, bahasa sunda
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: muhammad widhianto abdillah
Date Deposited: 15 Jul 2022 07:36
Last Modified: 15 Jul 2022 07:36
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/74125

Actions (login required)

View Item View Item