PENGAJARAN BAHASA LAMPUNG SEBAGAI MUATAN LOKAL DI WILAYAH TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Aryani, Wiwik Dyah (2013) PENGAJARAN BAHASA LAMPUNG SEBAGAI MUATAN LOKAL DI WILAYAH TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_B.IND_9696058_Title.pdf

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_B.IND_9696058_Abstract.pdf

Download (280kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_B.IND_9696058_Table_Of_Content.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_B.IND_9696058_Chapter1.pdf

Download (766kB) | Preview
[img] Text
T_B.IND_9696058_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_B.IND_9696058_Chapter3.pdf

Download (743kB) | Preview
[img] Text
T_B.IND_9696058_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
[img]
Preview
Text
T_B.IND_9696058_Chapter5.pdf

Download (612kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_B.IND_9696058_Bibliography.pdf

Download (405kB) | Preview
[img] Text
T_B.IND_9696058_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menemukan secara empiris tentang pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal di wilayah transmigrasi Kabupaten Lampung Tengah, serta untuk menemukan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dan pembelajar dalam pelaksanaannya. Pentingnya penelitian ini terutama bagi Pemda dan Depdikbud, Lembaga Penataran dan Pelatihan Guru, kepala sekolah, guru, para pengelola pendidikan, masyarakat, orang tua, serta pihak lapangan kerja, sebagai bahan masukan dan umpan balik tentang pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal. Penelitian ini menggunakan metode "Kualitatif Naturalistik", dengan sumber data: dokumen, guru, pembelajar dan kepala sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan selama penelitian berlangsung, melalui pencatatan, penafsiran, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal di wilayah transmigrasi Kabupaten Lampung Tengah tidak dapat dilaksanakan secara optimal, karena apa yang diajarkan di sekolah tidak ditunjang oleh lingkungan dan belum didayagunakannya lingkungan sebagai sumber belajar-mengajar bahasa Lampung sebagai muatan lokal, sehingga tujuan-tujuan yang telah direncanakan tidak dapat direalisasikan secara utuh dalam pembelajaran. Dalam pada itu, bahasa komunikasi yang digunakan dalam lingkungan pembelajar adalah bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, sehingga para pembelajar tidak pernah menerapkan apa-apa yang diterima di sekolah dalam kehidupannya. Dengan demikian, mereka belajar bahasa Lampung hanya melalui pengajaran, tidak melalui pemerolehan (acquisition). Indikator-indikator lain yang menunjukkan pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal belum dilaksanakan secara optimal, dapat dilihat dari tujuannya yang masih didominasi oleh aspek pengetahuan dan keterampilan, belum banyak hal-hal yang menyentuh sikap atau perubahan sikap pembelajar; dan penilaian vang masih didasarkan hanya pada hasil belajar. Para guru telah berusaha secara optimal untuk melaksanakan pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal sesuai dengan petunjuk dan pedoman dalam GBPP, serta telah berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya, namun karena keterbatasan waktu, keterbatasan biaya dan fasilitas, serta kurangnya partisipasi masyarakat, maka apa yang dilakukannya belum menghasilkan sesuatu yang maksimal bagi pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal. Sehubungan dengan itu, direkomendasikan kepada berbagai pihak, antara lain kepada Pemda dan Depdikbud untuk meninjau kembali kebijakan pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal wajib di wilayah transmigrasi Kabupaten Lampung Tengah, karena di daerah ini para transmigran berbahasa ibu bukan bahasa Lampung, sehingga pengajaran bahasa Lampung sebagai muatan lokal tidak dapat dilaksanakan secara optimal dan tidak ditunjang oleh lingkungan. Di samping itu, sehubungan dengan upaya pelestarian dan pengembangan bahasa Lampung melalui pendidikan sekolah, direkomendasikan untuk dipikirkan kembali apakah dengan waktu SO menit perminggu dapat memberi pemahaman yang komprehensif bagi para pembelajar? terutama bagi para pembelajar yang bukan penutur asli bahasa Lampung, yang sehari-harinya tidak menggunakan bahasa Lampung. Dalam pada itu, perlu dipikirkan jalur yang efektif untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa Lampung melalui pendidikan luar sekolah.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: ?? 410 ??
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Aug 2013 08:15
Last Modified: 27 Aug 2013 08:15
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/738

Actions (login required)

View Item View Item