Padmawidjaja, Rusyai (2013) REHABILITASI PECANDU NARKOTIK MELALUI PENDEKATAN KEAGAMAAN: Studi Kasus Di Pondok Inabah I Pondok Pesantren Suryalaya. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_PLS_375_Title.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_375_Abstract.pdf Download (352kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_375_Table_Of_Content.pdf Download (219kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_375_Chapter1.pdf Download (937kB) | Preview |
|
Text
T_PLS_375_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
||
|
Text
T_PLS_375_Chapter3.pdf Download (552kB) | Preview |
|
Text
T_PLS_375_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (6MB) |
||
|
Text
T_PLS_375_Chapter5.pdf Download (794kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_375_Bibliography.pdf Download (282kB) | Preview |
|
Text
T_PLS_375_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (315kB) |
Abstract
Di dalam tesis ini dibahas "model" kegiatan rehabilitasi pecandu narkotik yang dilakukan melalui cara-cara "tradisional" pendidikan pesantren, tanpa melalui cara-ca ra perawatan medis, di Pondok Inabah, lembaga rehabilitasi pecandu narkotik binaan Pondok Pesantren Suryalaya, salah satu pondok pesantren terkemuka di Tasikmalaya, Jawa Barat. Masalah yang diteliti difokuskan pada seberapa jauh cara perawatan tersebut dapat memulihkan kesehatan pecandu, sebagaimana yang tertampilkan pada kondisi fisik, sikap dan perilakunya selama dalam perawatan. Penelitian dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan mengenai gejala-gejala perkembangan pulihnya kesehatan pecendu yang diamati sebagai wujud keberhasilan cara perawatan di atas, Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan "kualitatif" melalui studi kasus tentang kegiatan rehabi litasi tersebut di Pondok Inabah I, Inabah "induk" (pemula) binaan Pondok Pesantren Suryalaya yang kini berperan sebagai tempat perawatan pecandu narkotika (putra) yang tergolong parah. Lembaga rehabilitasi ini terletak di desa Cibeureum, kecamatan Panjalu, kabupaten Ciamis, sekitar 7 km arah Timur Pondok Pesantren Suryalaya yang terletak di desa Tanjungkerta, kecamatan Pagerageung, Tasikmalaya. Pengumpulan data dilalcukan melalui teknik utama observasi partisipatif dan wawancara dengan sasaran utama klien kasus yang menjadi obyek penelitian. Klien kasus yang di- •teliti berjumlah 10 (sepuluh) orang. Pengamatan perkembangan kesehatannya dilakukan secara "longitudinal" dari sejak mereka dirawat sarapai keluar dan dinyatakan sembuh oleh lembaga perawatan tersebut. Prosedur pelaksanaan penelitian dilakukan melalui tahapan- tahapan kegiatan (1) studi pendahuluan yang mencakup kegiatan identifikasi masalah dan penentuan kasus ; (2) eksplorasi masalah dan pengumpulan data ; (3) analisis dan interpretasi data ; dan (4) tahap penulisan laporan pemelitian. Secara geris besar, penelitian ini memperoleh temuantemuan penelitian, sebagai berikut : 1. Kegiatan perawatan dan rehabilitasi pecandu narkotik di Pondok Inabah dilakukan melalui cara-cara perlakuan (tre atment) praktek ibatat keagamaan, khususnya ibadat sembah- yang, berdasarkan ajaran Islam. Dalam hubungan ini, Pon dok Inabah, melakukannya melalui cara yang dikenal seba gai metode "dzikrullah" (the dzikir method),, berdasarkan ajaran Thoreqat Qodiriyyah Naqsabandiyyah. Kegiatannya se cara spesifik adalah membawa dan membina klien untuk berserah diri dan "ingat hati" sepenuhnya kepada ALLAH SWT., dengan mengucapkan secara bersama-sama serta dengan suara keras, kalimah "LAA ILAAHA ILLALLAAH" sebanyak paling sedikit 165 kali, setiap setelah sembahyang wajib ataupun sunat. Kegiatan pokok lainnya adalah apa yang disebut : "Talqin" (peringatan guru kepada murid/klien) dan "mandi Taubat" (mandi keramas tengah malam) . 2, Semua klien yang diteliti menderita gangguan keracunan dan ketergantungan narkotik. Sebagian besar menderita gangguan adiktif kronis yang tertampilkan dalam kondisi fisik dan tingkah lakunya ketika masuk pondok perawatan. Kondisi kepribadiannya secara teoritik memperlihatkan gejala ganggu an kepribadian yang sosiopatis dengan ciri-ciri sikap dan perilaku "pemberontakan" dan atau ketidak sanggupan untuk menuruti kehendak dan tata cara kehidupan masyarakat (non conformist). Perilakunya merupakan suatu bentuk "pelarian" karena tidak s&nggup menghadapi tekanan-tekanan kenyataan. 3. Terdapat perubahan-perubahan kearah pulihnya kesehatan kli en yang diteliti, yang teramati dalam kondisi fisik dan tingkah lakunya selama dalam proses perawatan. Gejala ter sebut terjadi bervariasi, banyak ditentukan oleh gangguan "awal" penderitaannya serta oleh faktor intern pribadi pe candu sendiri, antara lain oleh faktor kesadaran dan dorongan anthusiaa pecandu untuk ingin sembuh serta oleh kesungguhan dan aktivitas klien (pecandu) dalam melakukan tugastugas kegiatan perawatan, yang lahir selama proses perawatan. Gejala-gejala perkembangan pulihnya kesehatan pecandu terjadi berhubungan erat dengan kondisi psikis-emosional pecan du. Tumbuhnya kualitas-kualitas seperti rasa senang, rasa aman, rasa segar, rasa tenang, rasa puas, rasa dihargai dan disayangi, memiliki pengaruh yang konstruktif terhadap pemulihan kesehatan dirinya. 4. Klien yang dinyatakan sehat, memperlihatkan gejala normalitas kondisi fisik dan psikis yang "relevan" dengan apa yang secara teoritik disebut "sehat/normal", tdrutama sebagaima na yang dituntut dari suatu usaha perawatan/rehabilitasi pe candu narkotika pada umumnya. 5. Diperlukan usaha-usaha lebih Ianjut, termasuk penelitian lanjutan, mengenai seberapa jauh kondisi kesehatan klien tersebut, khususnya mengenai aspek ketergantungannya, da pat "bertahan" dalam arti tidak kembali kecanduan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-2 |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 27 Aug 2013 08:12 |
Last Modified: | 27 Aug 2013 08:12 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/698 |
Actions (login required)
View Item |