Ruth Dameria Junyarti Hutasoit, - (2021) ANALISIS PERKAWINAN SATU MARGA TOGA SIHOMBING SEBAGAI PERKAWINAN TABU DI ERA MODERN (Studi Kasus Masyarakat Batak Toga Sihombing Di Kota Bandung). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SOS_1704657_Title.pdf Download (322kB) |
|
Text
S_SOS_1704657_Chapter1.pdf Download (156kB) |
|
Text
S_SOS_1704657_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (221kB) |
|
Text
S_SOS_1704657_Chapter3.pdf Download (194kB) |
|
Text
S_SOS_1704657_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (241kB) |
|
Text
S_SOS_1704657_Chapter5.pdf Download (79kB) |
|
Text
S_SOS_1704657_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Perkawinan semarga merupakan suatu fenomena yang sering terjadi bahkan sebagian dari suku Batak. Pernikahan bagi Suku Batak sangatlah dianggap sakral, sehingga dalam pernikahan adat Batak perlu mengikuti aturan-aturan yang tertera tidak hanya alasan cinta semata. Dalam suku adat Batak terdapat larangan dalam pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu: 1) Gambaran Perkawinan Semarga Toga Sihombing sebelum Era Modern dan masa kini 2) Upaya-upaya masyarakat Batak untuk melestarikan budaya Batak 3) Dampak perkawinan semarga Toga Sihombing bagi masyarakat Batak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus dan pendekatan kualitatif. Informan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari, penatua adat, pasangan yang melakukan perkawinan semarga, dan masyarakat Toga Sihombing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) perkawinan semarga pada masa kini sudah banyak terjadi dikalangan masyarakat Batak yang melakukan perkawinan semarga dengan pola pikir yang rasional 2) Upaya-upaya yang dilakukan masyarakat Toga Sihombing yaitu dengan mengikuti rangkaian kegiatan adat Batak salah satunya perkumpulan marga. 3) Dampak perkawinan semarga Toga Sihombing berupa sanksi sosial berupa cemoohan di lingkungan masyarakat Batak dan dikeluarkan dari marga tersebut. Abstract: Family marriage is a phenomenon that often occurs even some of the Batak tribe. Marriage for the Batak Tribe looks sacred, so in traditional Batak marriages it is necessary to follow the rules listed not only for reasons of love. In the Batak tribe, there is a prohibition on marriage. This study aims to find out: 1) Overview of the Toga Sihombing clan marriage before the Modern Era and the present 2) Batak people's efforts for Batak culture 3) The impact of Toga Sihombing clan marriage for the Batak community. The method used in this research is a case study method and a qualitative approach. The informants used in this study consisted of traditional elders, couples who carried out clan marriages, and the Toga Sihombing community. The results of the study show that: 1) clan marriages at present have often occurred among Batak people who carry out clan marriages with a rational mindset 2) Efforts made by the Toga Sihombing community are by following a series of traditional Batak activities, one of which is clan associations. 3) The impact of marriage to the Toga Sihombing clan is in the form of social sanctions in the form of ridicule in the Batak community and being expelled from the clan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Era Modern, Perkawinan Satu Marga, Toga Sihombing |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi |
Depositing User: | Ruth Dameria Junyarti Hutasoit |
Date Deposited: | 08 Oct 2021 06:29 |
Last Modified: | 08 Oct 2021 06:29 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/68661 |
Actions (login required)
View Item |