POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI DAN MAKNA IBADAH SHALAT KEPADA ANAK TUNARUNGU

Haira Fadia Sucinda, - (2021) POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI DAN MAKNA IBADAH SHALAT KEPADA ANAK TUNARUNGU. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PKH_1705126_Title.pdf

Download (493kB)
[img] Text
S_PKH_1705126_Chapter 1.pdf

Download (367kB)
[img] Text
S_PKH_1705126_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (643kB)
[img] Text
S_PKH_1705126_Chapter 3.pdf

Download (237kB)
[img] Text
S_PKH_1705126_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (405kB)
[img] Text
S_PKH_1705126_Chapter 5.pdf

Download (184kB)
[img] Text
S_PKH_1705126_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih banyaknya anak tunarungu yang belum mengerti ataupun memahami mengenai nilai dari ibadah shalat. Anak tunarungu dapat melakukan gerakan shalat, namun mereka tidak mengetahui bacaan shalat, tidak memahami apa itu shalat, dan tidak mengetahui nilai dan makna yang terkandung atau faedah yang didapat dari melaksanakan ibadah shalat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal orang tua dalam menanamkan nilai-nilai dan makna ibadah shalat kepada anak tunarungu, dan faktor yang menghambat komunikasi interpersonal orang tua dalam menanamkan nilai-nilai dan makna ibadah shalat kepada anak tunarungu. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan desain etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung ke lapangan, melalui wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi interpersonal orang tua dalam menanamkan nilai-nilai dan makna ibadah shalat kepada anak tunarungu merupakan komunikasi diadik (komunikasi dua arah) dengan model transaksional yang berada pada level komunikasi fisik, dan menggunakan pendekatan persuasif. Hambatan yang dihadapi orang tua dalam menanamkan nilai-nilai dan makna ibadah shalat kepada anak tunarungu salah satunya adalah anak tunarungu kesulitan untuk menghafal dan memahami bacaan shalat, hambatan ini diketegorikan sebagai salah satu hambatan komunikasi interpersonal yang disebut dengan gangguan semantik. Penelitian ini menyarankan, pertama, kepada orang tua, . Kedua, peneliti peneliti lain dapat mengembangkan penelitian berikutnya dengan tema yang sejenis dengan bahasan yang lebih dalam mengenai pola komunikasi interpersonal orang tua dalam menanamkan nilai-nilai dan makna ibadah shalat kepada anak tunarungu. This research is motivated by the fact that there are still many deaf children who do not understand or understand the value of prayer. Deaf children can perform prayer movements, but they do not know the reading of prayer, do not understand what prayer is, and do not know the values and meaning contained or benefits of praying. the purpose of this research is to find out the to find out the pattern of interpersonal communication of parents in instilling the values and meaning of prayer to deaf children, and the factors that hinder parents' interpersonal communication in instilling the values and meaning of prayer to deaf children. The research method uses qualitative methods with an ethnographic design. Data collection techniques were carried out by direct observation to the field, through interviews, documentation, and field notes. The results showed that the interpersonal communication activity of parents in instilling the values and meaning of prayer to deaf children is dyadic communication (two-way communication) with a transactional model that is at the level of physical communication, and uses a persuasive approach. One of the obstacles faced by parents in instilling the values and meaning of praying to deaf children is that deaf children have difficulty memorizing and understanding prayer readings, this obstacle is categorized as one of the barriers to interpersonal communication called semantic disorders. First, Researchers suggest parents to be more optimizing in teaching prayer readings, with more attention and more patience in teaching children to read prayers, and parents can also repeat the prayer readings so that children are accustomed to reciting and it is easy to memorize the prayer readings. Second, other researchers can develop further research with a similar theme with a deeper discussion of parents' interpersonal communication patterns in instilling the values and meaning of prayer to deaf children.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Interpersonal Communication, Deafness, Cultivation of Prayers
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: Haira Fadia Sucinda
Date Deposited: 26 Oct 2021 06:10
Last Modified: 26 Oct 2021 06:10
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/68372

Actions (login required)

View Item View Item