Afriadi, Joni (2014) PENGARUH STORYTELLING DENGAN KOMUNIKASI TOTAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA TUNARUNGU : Eksperimen dengan Subjek Tunggal melalui Intervensi oleh Ibu. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_PKKH_1204696_Title.pdf Download (380kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1204696_Abstract.pdf Download (212kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1204696_Table_of_Content.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1204696_Chapter1.pdf Download (224kB) | Preview |
|
Text
T_PKKH_1204696_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (661kB) |
||
|
Text
T_PKKH_1204696_Chapter3.pdf Download (231kB) | Preview |
|
Text
T_PKKH_1204696_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (379kB) |
||
|
Text
T_PKKH_1204696_Chapter5.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1204696_Bibliography.pdf Download (330kB) | Preview |
|
Text
T_PKKH_1204696_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (599kB) |
Abstract
ABSTRAK Hambatan pendengaran berdampak terhadap aspek perkembangan pada anak yang mengalami ketunarunguan pralingual, salah satunya adalah perkembangan bahasa. Aspek keterampilan bahasa yang utama adalah keterampilan menyimak yang dapat dilakukan melalui storytelling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh storytelling dengan komunikasi total terhadap peningkatan keterampilan menyimak siswa tunarungu. Materi storytelling diambil dari Buku Gede (Big Book) terbitan Mizan untuk balita yang dituturkan oleh ibu mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen Single Subject Research (SSR) dengan model desain A-B. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang siswa tunarungu berusia 8 tahun terdiri dari satu orang siswa laki-laki (SMR) yang pernah menggunakan alat bantu dengar dan tiga orang siswa perempuan (AA, SS dan ONR) yang belum pernah menggunakan alat bantu dengar dan duduk di kelas dua SLB. Berdasarkan pengolahan data, subjek SMR memperoleh skor mean level fase baseline sebesar 5,00 dan pada fase intervensi 8,77. Sedangkan pada subjek AA diperoleh skor mean level pada fase baseline 2,71, dan fase intervensi 4,11. Sementara pada subjek SS memperoleh skor mean level pada fase baseline 2,14 dan fase intervensi 4,44 dan pada subjek ONR selama fase baseline memperoleh skor 2,28 dan pada fase intervensi 4,22. Maka dapat disimpulkan keterampilan menyimak pada keempat subjek dapat ditingkatkan melalui kegiatan storytelling dengan komunikasi total. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi orang tua agar selalu meluangkan waktu untuk membacakan buku pada anak dan lebih baik lagi jika anak menggunakan alat bantu dengar. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti penerapan storytelling pada anak tunarungu yang dibesarkan oleh orang tua yang juga tunarungu serta pada anak tunarungu yang telah melakukan cangkok koklea serta mengukur dampaknya pada beberapa aspek seperti kesadaran fonetis, kemampuan membaca dan menulis. ABSTRACT Hearing impairment has an impact on the developmental aspects of children who suffer from pre-lingual hearing impairment; one of the aspects is language development. The ultimate aspect of language development is listening skills that can be done through storytelling. The research aimed to find the influence of storytelling with total communication on the improvement of listening skills of hearing-impaired students. The materials for storytelling were taken from the Big Book published by Mizan for toddlers told by their parents. The method employed in this research was Single Subject Research (SSR) using A-B design model. The subjects of the research were four eight-year-old hearing-impaired students, consisting of one male student (SMR), who had once used hearing aid, and three female students (AA, SS, and ONR), who had never used hearing aids and were on the second grade of a special needs school. Based on the data processed, SMR gained a mean level score at the baseline phase as much as 5.00 and 8.77 at the intervention phase. Meanwhile, AA gained a mean level score of 2.71 at the baseline phase, and 4.11 at the intervention phase. SS gained a mean level score of 2.14 at the baseline phase and 4.44 at the intervention phase, while ONR gained 2.28 at the baseline phase and 4.22 at the intervention phase, respectively. Then, it can be concluded that the listening skills of the four subjects could be improved through story telling activities with total communication. The results of this research are expected to be made considerations by parents, who are encouraged to spend their time reading books to their children, and it is even better if the children use hearing aids. For the next researchers, they are recommended to research the implementation of storytelling on hearing-impaired children who have received cochlear implants and measure the impacts on some aspects, such as phonetic awareness, reading and writing skills.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kebutuhan Khusus S-2 |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kebutuhan Khusus S-2 |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 18 Mar 2014 03:47 |
Last Modified: | 18 Mar 2014 03:47 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/6801 |
Actions (login required)
View Item |