PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL-BUDAYA ETNIS TIONGHOA KOTA PADANG TAHUN 1966-2002

Tiwi Rahma Deci, - (2021) PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL-BUDAYA ETNIS TIONGHOA KOTA PADANG TAHUN 1966-2002. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SEJ_1600035_Title.pdf

Download (270kB)
[img] Text
S_SEJ_1600035_Chapter1.pdf

Download (408kB)
[img] Text
S_SEJ_1600035_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (663kB)
[img] Text
S_SEJ_1600035_Chapter3.pdf

Download (715kB)
[img] Text
S_SEJ_1600035_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (810kB)
[img] Text
S_SEJ_1600035_Chapter5.pdf

Download (269kB)
[img] Text
S_SEJ_1600035_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul ”Perkembangan Kehidupan Sosial Budaya Etnis Tionghoa Kota Padang Tahun 1966-2002. Masalah utama yang diangkat pada skripsi ini adalah “Bagaimana kehidupan sosial dan kebudayaan etnis Tionghoa kota Padang masa orde baru hingga awal reformasi? Dari permasalahan tersebut terbagi menjadi tiga pertanyaan penelitian: 1). Bagaimana kehidupan sosial-budaya etnis Tionghoa kota Padang pada masa awal tahun 1966. 2) Bagaimana upaya yang dilakukan etnis Tionghoa kota Padang untuk melestarikan identitas etnisnya dalam aspek sosial-budaya tahun 1967-2002. 3). Bagaimana pola interaksi budaya antara etnis Tionghoa dengan penduduk lokal Kota Padang. Metode yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan tersebut menggunakan metode historis yakni: pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Teknik penelitian yang digunakan yakni studi literatur dan wawancara. Dalam mempermudah proses analisis, peneliti menggunakan pendekatan sejarah yang dibantu oleh beberapa ilmu bantu seperti ilmu sosial dan ilmu antropologi. Hasil temuan dan pembahasan penelitian ini menyimpulkan kehidupan sosial-budaya etnis Tionghoa mengalami pasang surut sesuai kebijakan yang diterapkan pada masing-masing periode pemerintahan Indonesia. Akan tetapi, hasil penelitian menemukan kehidupan sosial budaya etnis Tionghoa kota Padang masih dapat dilaksanakan sesuai dengan tradisi dan kebudayaan leluhurnya, hal tersebut disebabkan masyarakat dan pemerintah kota memberikan ruang bagi etnis tionghoa sebagai bentuk akulturasi kota Padang, sehingga persamaan etnis Tionghoa dan masyarakat Minangkabau dalam melestarikan budaya dilaksanakan sesuai dengan tradisi dan kebudayaan masing-masing. Didalam keanggotaan kesenian Tionghoa kota Padang ditemukan adanya kerjasama yang terjalin antara etnis Tionghoa dengan masyarakat Minangkabau di dalam kesenian barongsai dan kesenian lainnya sebagai bentuk akulturasi budaya. Kata Kunci: Etnis Tionghoa, Kebijakan Pemerintah, Deskriminasi, Akulturasi. This thesis entitled " Socio-Cultural Life Development of Chinese Ethnic in Padang City Since 1966-2002. The main problem raised in this thesis is how social and cultural life of Chinese ethnic in Padang City from the New Order to the beginning of reformation. From this problem, it is revealed three research questions: 1) How was socio-cultural life of Chinese ethnic in Padang city since early period of 1966. 2) What were the efforts made by Chinese in Padang city to preserve their ethnic identity in socio-cultural aspect during 1967-2002. 3). How is the pattern of cultural interaction between Chinese ethnic and local residents in Padang city. The method used to explain these problems is historical methods, namely: source collection, source criticism, interpretation and historiography. The research techniques used are literature study and interviews. In facilitating the analysis process, the researcher used historical approach assisted by several auxiliary sciences such as social science and anthropology. The findings and discussions conclude that socio-cultural life of Chinese ethnic experienced ups and downs depending on the implemented policies in each period of Indonesian government. However, the results of the study found out that socio-cultural life of Chinese ethnic in Padang city can still be carried out in accordance with the traditions and cultures of their ancestors. It's because the community and the city government provided spaces for Chinese ethnic as a form of acculturation, so that the similarities between Chinese ethnic and the Minangese people in preserving culture could be implemented based on respective cultures and traditions In Chinese arts membership, it was found that there was a cooperation between Chinese and Minangese community in Barongsai art and also other arts a form of cultural acculturation. Keywords: Chinese Ethnic, Government Policy, Discrimination, Acculturation.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Etnis Tionghoa, Kebijakan Pemerintah, Deskriminasi, Akulturasi.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Tiwi Rahma Deci
Date Deposited: 29 Sep 2021 03:04
Last Modified: 29 Sep 2021 03:04
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/68004

Actions (login required)

View Item View Item