PENERAPAN METODE PEMBELIT LIDAH (TONGUE OF TWISTER) BERBANTUAN ALAT BICARA (SPEECH TOOL) PADA SISWA DENGAN GANGGUAN CADEL (RHOTACISM) DALAM AKTIVITAS BERBICARA

Maria Gloria Nurani Lukita, - (2021) PENERAPAN METODE PEMBELIT LIDAH (TONGUE OF TWISTER) BERBANTUAN ALAT BICARA (SPEECH TOOL) PADA SISWA DENGAN GANGGUAN CADEL (RHOTACISM) DALAM AKTIVITAS BERBICARA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_IND_1705858_Title.pdf

Download (300kB)
[img] Text
S_IND_1705858_Chapter 1.pdf

Download (216kB)
[img] Text
S_IND_1705858_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (207kB)
[img] Text
S_IND_1705858_Chapter 3.pdf

Download (350kB)
[img] Text
S_IND_1705858_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
S_IND_1705858_Chapter 5.pdf

Download (175kB)
[img] Text
S_IND_1705858_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (9MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya gangguan rhotacism atau cadel yang tidak hanya terjadi pada anak balita, tetapi juga terjadi pada anak usia 8-15 tahun. Rumusan masalah penelitian ini meliputi : (1) kemampuan awal anak rhotacism saat melafalkan huruf r pada baseline-1, (2) pengaplikasian metode tongue of twister dan alat bantu speech tool pada intervensi, dan (3) kemampuan anak rhotacism saat melafalkan huruf r pada baseline-2 setelah melakukan intervensi. Tujuan dari penelitian ini meliputi: (1) untuk mengetahui kemampuan awal anak rhotacism pada baseline-1, (2) untuk mengetahui pengaplikasian metode tongue of twister dan alat bantu speech tool pada intervensi, dan (3) untuk mengetahui kemampuan anak rhotacism saat melafalkan huruf r pada baseline-2 setelah melakukan intervensi. Metode yang digunakan adalah metode subjek tunggal. Pengumpulan datanya dengan teknik rekam, observasi, dan menganilisis menggunakan software PRAAT. Subjek yang digunakan berjumlah dua orang. Instrumen yang digunakan adalah tes, observasi dan software PRAAT sebagai parameter pelafalan huruf r yang benar. Hasil dari penelitian ini, subjek AZ pada saat baseline-1 sama sekali tidak dapat mengucapkan huruf r, sedagkan subjek BA mampu mengucapkan 1 huruf r dari 18 huruf r yang harus dilafalkan. Pada saat intervensi subjek AZ mengurangi frekuensi kesalahannya menjadi 11 huruf r, sedangkan subjek BA frekuensi kesalahan pada saat intervensi bisa mencapai 4 huruf. Saat baseline-2 subjek AZ frekuensi kesalahannya hanya 8 huruf r, sedangkan subjek BA frekuensi kesalahannya hanya 2 huruf r. Berdasarkan hal tersebut, metode tongue of twister dan alat bantu speech tool terbukti dapat mengurangi gangguan rhotacism pada anak. Kata kunci: rhotacism, cadel, gangguan berbahasa, metode tongue of twister This study was motivated by the presence of rhotacism or lisp that does not only occur in toddlers under five but also in children aged eight to fifteen years. The formulation of the research problems includes: (1) the initial ability of children with rhotacism when pronouncing the r letter at baseline-1, (2) the application of the tongue of twister method and speech tool in the intervention, and (3) the ability of children with rhotacism when pronouncing the r letter in baseline-2 following the intervention. This study aimed: (1) to determine the initial ability of children with rhotacism at baseline-1, (2) to determine the application of the tongue of twister method and speech tool in the intervention, and (3) to determine the ability of children rhotacism when pronouncing the letters r at baseline-2 following the intervention. This study used a single-subject method. The data was collected by recording, observing, and analyzing techniques to two people as the subjects utilizing PRAAT software. The instruments used were tests, observations, and PRAAT software as parameters for the correct pronunciation of the r letter. The results of this study showed that the subject AZ at baseline-1 could not pronounce the r letter at all, while the subject BA could pronounce 1 r letter out of 18 r letters that had to be pronounced. In the intervention, the subject AZ reduced the error frequency to 11 r letters, while the subject BA could reduce the error frequency to 4 letters. During baseline-2, subject AZ only had 8 errors in the frequency of pronouncing the r letter, while the subject BA had only 2 errors in the frequency of pronouncing the r letter. Based on this, the tongue of twister method and speech tool have been proven to reduce rhotacism disorder in children. Keywords: rhotacism, lisp, speech disorder, tongue of twister method

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: rhotacism, cadel, gangguan berbahasa, metode tongue of twister
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Maria Gloria Nurani Lukita
Date Deposited: 17 Sep 2021 09:03
Last Modified: 17 Sep 2021 09:03
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/67050

Actions (login required)

View Item View Item