Nira Rimbani Melano, - (2021) ANALISIS MAKNA ADJEKTIVA UMAI, MAZUI, KOI DAN USUI SEBAGAI POLISEMI. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_BJPN_1907077_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
T_BJPN_1907077_Chapter1.pdf Download (422kB) |
|
Text
T_BJPN_1907077_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (726kB) |
|
Text
T_BJPN_1907077_Chapter3.pdf Download (104kB) |
|
Text
T_BJPN_1907077_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_BJPN_1907077_Chapter5.pdf Download (147kB) |
|
Text
T_BJPN_1907077_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini diawali dengan kenyataan bahwa pengetahuan pembelajar bahasa Jepang mengenai makna-makna yang terkandung dalam adjektiva Umai, Mazui, Koi dan Usui masih sangat minim. Adjektiva Umai, Mazui, Koi dan Usui adalah beberapa kata berpolisemi dalam bahasa Jepang dan seringkali pembelajar bahasa Jepang hanya mengetahui salah satu makna dari adjektiva tersebut, sehingga menimbulkan kesalahan dalam penggunaan dan penerjemahan ke dalam bahasa lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam adjektiva Umai, Mazui, Koi dan Usui, juga mengetahui makna dasar dan makna perluasannya, serta hubungan deskripsi antarmakna yang dijabarkan dalam bentuk struktur polisemi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan seluruh data dikumpulkan dari berbagai sumber yang kemudian disusun, diklasifikasikan dan dianalisis. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa makna dasar dari adjektiva Umai adalah ‘rasa yang enak’, kemudian makna tersebut mengalami perluasan secara metafora seperti pada makna ‘bagus/baik’ dan ‘menguntungkan’. Juga mengalami perluasan secara metonimi seperti pada makna ‘pandai’. Makna dasar dari adjektiva Mazui yaitu ‘rasa yang tidak enak’, kemudian maknanya meluas secara metafora seperti pada makna ‘tidak tepat/tidak sesuai’ dan ‘hubungan yang tidak baik’ Sementara itu, makna yang mengalami perluasan secara metonimi adalah ‘buruk/jelek’. Makna dasar dari adjektiva Koi adalah ‘warna yang gelap/tua’, kemudian makna tersebut mengalami perluasan secara metafora seperti pada makna ‘bentuk wajah yang tegas’, ‘kental’, ‘dominan’, ‘kuat’ dan ‘jumlah yang banyak’. Juga mengalami perluasan secara metonimi seperti pada makna ‘benda yang tebal’ dan ‘rasa yang pekat/kuat’. Terakhir, makna dasar dari adjektiva Usui adalah ‘benda yang tipis’, kemudian maknanya meluas secara metafora seperti pada makna ‘tekstur yang encer’, ‘kurang/lemah’ dan ‘jumlah yang sedikit’. Makna adjektiva Usui yang mengalami perluasan secara metonimi adalah ‘hambar’ dan ‘warna pucat/muda’. Penelitian ini dilihat dari segi hubungan antara makna dasar dan makna perluasan. Penelitian kontrastif mengenai keempat adjektiva dalam penelitian ini yang dibandingkan dengan bahasa lain sangat dianjurkan untuk diteliti di kemudian hari. Kata Kunci: Polisemi, Adjektiva, Umai, Mazui, Koi, Usui This research begins with the fact that Japanese language learners still lack of knowledge about the meanings contained in the adjectives Umai, Mazui, Koi and Usui. Umai, Mazui, Koi and Usui are some polysemous words in Japanese and many Japanese learners only know one of the meanings of these adjectives, causing errors in their use and translation into other languages. The purpose of this research was to determine the meanings contained in Umai, Mazui, Koi and Usui, also to find out the basic meaning and expansion meanings, as well as the relations between basic meaning and expansion meanings described in polysemy structure. This research used descriptive analytic method and all data were collected from various sources which compiled, classified and analyzed. From the results of this research, it can be concluded that the basic meaning of Umai is 'good taste', then the meaning is expanded metaphorically as in the meaning of 'good' and 'beneficial'. Also have metonymy expansion as in the meaning of 'good at'. The basic meaning of Mazui is 'bad taste', then its meaning extends metaphorically to the meaning of 'inappropriate' and 'bad relationship'. Meanwhile, the meaning which is metonymically expanded is 'bad/ugly'. The basic meaning of Koi is 'dark color', then the meaning expanded metaphorically as in the meaning of 'firm face shape', 'thick texture', 'dominant', 'strong' and 'a lot'. Also have metonymy expansion as in the meaning of 'thick object' and 'strong taste'. Last, the basic meaning of Usui is 'thin object', then its meaning extends metaphorically to the meaning of 'watery texture', 'lack of/weak' and 'small amount'. The meaning of Usui which is metonymically expanded is 'tasteless' and 'pale/light color'. This research is explaining the relationship between the basic meaning and the extended meaning. Contrastive research on the four adjectives in this study compared to other languages is highly recommended for future research. Keywords: Polysemy, Adjective, Umai, Mazui, Koi, Usui
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Polysemy, Adjective, Umai, Mazui, Koi, Usui |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2 |
Depositing User: | Nira Rimbani Melano |
Date Deposited: | 01 Sep 2021 08:18 |
Last Modified: | 01 Sep 2021 08:18 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/65183 |
Actions (login required)
View Item |