Fatmawati Andini, - (2021) STRUKTUR MAKNA POLISEMI ADJEKTIVA YANG MENYATAKAN RASA DALAM BAHASA JEPANG (KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_BJPN_1706980_Title.pdf Download (773kB) |
|
Text
T_BJPN_1706980_Chapter1.pdf Download (138kB) |
|
Text
T_BJPN_1706980_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (346kB) |
|
Text
T_BJPN_1706980_Chapter3.pdf Download (122kB) |
|
Text
T_BJPN_1706980_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (799kB) |
|
Text
T_BJPN_1706980_Chapter5.pdf Download (138kB) |
|
Text
T_BJPN_1706980_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (596kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui struktur makna polisemi dari adjektiva amai, karai, nigai, dan suppai. Masalah yang dibahas berupa makna dasar dan makna perluasan dari adjektiva amai, karai, nigai, dan suppai, kemudian hubungan antara makna dasar dan makna perluasannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif dengan teknik penyediaan data menggunakan teknik simak dan teknik catat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna dasar amai adalah rasa manis, dengan 9 makna perluasan yaitu kurang asin, rasa yang ringan, suara yang memikat, aroma yang memikat, suasana yang memikat, kendur/longgar; tumpul, enteng; dangkal, memanjakan atau lunak, dan kata-kata manis atau mulut manis. Lalu makna dasar karai adalah rasa pedas, dengan 4 makna perluasan, yaitu rasa tajam/keras, rasa asin, ketat/keras (sikap atau keadaan), dan sulit/dengan susah payah. Kemudian makna dasar nigai adalah rasa pahit, dengan 3 makna perluasan, yaitu bau yang pahit, wajah masam/muram, dan pahit (keadaan). Selanjutnya makna dasar suppai adalah rasa asam, dengan 3 makna perluasan yaitu basi, bau asam, dan mulut berbuih. Hubungan antarmakna dideskripsikan dengan menggunakan gaya bahasa yang merupakan bagian dari linguistik kognitif. Adapun makna kata tersebut mengalami perluasan secara metafora berjumlah 11 kategori makna, yang mengalami perluasan secara metonimi berjumlah 8 kategori makna, dan tidak terdapat makna yang mengalami perluasan secara sinekdoke. This study aims to know the meanings of polysemy for taste adjectives amai, karai, nigai, and suppai. The problems discussed the basic meaning and the generalizations of these adjectives, then the relationship between the meanings of each of these adjectives. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of this study show that the basic meaning of adjective amai is ‘sweet’, with 9 generalizations, less salty, mild, sweet scent, sweet sound/ voice, sweet atmosphere, loose;dull, think lightly/easy;not deep, spoil or indulgent, and honeyed/sugary. While the basic meaning of adjective karai is ‘spicy’, with 4 generalizations, strong taste, salty, strict/severe;hard (attitude or situation) and difficult/with difficulty. The basic meaning of adjective nigai means ‘bitter’, with 3 generalizations, bitter (situation), displeased face or expressio, and bitter smell. While the basic meaning of adjective suppai is ‘sour’, with 3 generalizations, to turn sour/stale, sour smell, and tell over and over. The relationships among the meanings are described using language styles that are part of cognitive linguistic. The meanings of words that experiences a metaphor are 11 categories of meanings. Then the meaning that experiences metonymy are 8 categories of meanings, and there is no meaning that has experience synecdoche.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | makna, polisemi, amai, karai, nigai, suppai |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2 |
Depositing User: | Fatmawati Andini |
Date Deposited: | 02 Sep 2021 07:55 |
Last Modified: | 02 Sep 2021 07:55 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/65177 |
Actions (login required)
View Item |