ANALISIS KONTRASTIF IDIOM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA “TE” DAN IDIOM BAHASA SUNDA YANG MENGGUNAKAN KATA “LEUNGEUN/KOKOD”

Tina Nurtina, - (2021) ANALISIS KONTRASTIF IDIOM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA “TE” DAN IDIOM BAHASA SUNDA YANG MENGGUNAKAN KATA “LEUNGEUN/KOKOD”. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_BJPN_1906890_Tina Nurtina_Title.pdf

Download (696kB)
[img] Text
T_BJPN_1906890_Tina Nurtina-Chapter 1.pdf

Download (224kB)
[img] Text
T_BJPN_1906890_Tina Nurtina-Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (609kB)
[img] Text
T_BJPN_1906890_Tina Nurtina-Chapter 3.pdf

Download (227kB)
[img] Text
T_BJPN_1906890_Tina Nurtina-Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_BJPN_1906890_Tina Nurtina-Chapter 5.pdf

Download (216kB)
[img] Text
T_BJPN_1906890_Tina Nurtina-Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (618kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Abstrak Ada banyak idiom dalam percakapan dan kalimat sehari-hari. Penting untuk mempelajari idiom agar dapat lancar berkomunikasi dengan orang Jepang. Idiom terbentuk dari kata yang maknanya seringkali berubah menjadi makna yang berbeda jauh dari makna aslinya, bahkan sulit untuk menebak makna keseluruhan dari idiom. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna-makna idiom bahasa Jepang (kanyouku) yang menggunakan kata “Te” dan idiom bahasa Sunda (babasan) yang menggunakan kata “Leungeun/Kokod’ berdasarkan pola konstruksinya, klasifikasi makna idiom, mendeskripsikan hubungan antara makna leksikal dengan makna idiomatikalnya, membandingkan persamaan dan perbedaannya dari segi makna dan penggunaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis kontrastif. Ada 32 kanyouku dan 14 babasan yang dibahas dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukan tujuh kanyouku memiliki makna idiomatikal lebih dari satu. Dari 32 kanyouku terdiri dari tiga keiyoudoushi kanyouku dan dua puluh sembilan doushi kanyouku. Kemudian, dari hasil analisis kontrastif yang dilakukan, terdapat persamaan dan perbedaan pada 12 kanyouku “Te” dan 8 babasan “Leungeun/Kokod”. Dari data tersebut ditemukan persamaan dan perbedaan pada makna leksikal, makna idiomatikal, dan hubungan antar maknanya. Dalam hubungan antarmakna, baik kanyouku maupun babasan terbentuk secara metafora, metonimi dilihat dari perspektif linguistik kognitif. Majas sinekdoke sendiri hanya ditemukan dalam idiom “Te” bahasa Jepang. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan tentang idiom dalam bahasa Jepang dan analisis kontrastif serta dapat bermanfaat untuk kepentingan pembelajaran bahasa Jepang. ABSTRAK Kata kunci: analisis kontrastif, lingustik kognitif, makna, kanyouku, babasan, idiom Abstract There are many idioms in everyday conversations and sentences. It is necessary to learn idioms talk smoothly with Japanese. Idiom often change from the original meaning to another meaning, even if we know the meaning of each word, it is difficult to guess the overall meaning. This study aims to analyze the meanings of Japanese idioms (kanyouku) using the word “Te” and Sundanese idioms (babasan) using the word “Leungeun/Kokod' based on the pattern of construction, classification of idiom meanings, to describe the relation between lexical meaning and idiomatic meaning, to compare the similarities and differences in terms of meaning and using. The method used in this research is descriptive and contrastive analysis. There are 32 kanyouku and 14 babasan discussed in this study. The results of the analysis show that seven kanyouku have more than one idiomatic meaning. The 32 kanyouku consist of three keiyoudoushi kanyouku and twenty-nine doushi kanyouku. Then, from the results of the contrastive analysis carried out, there are similarities and differences in 12 kanyouku “Te” and 8 babasan “Leungeun/Kokod”. From the data found similarities and differences in the lexical meaning, idiomatic meaning, and the relation between the meanings. In the relation between meanings, both kanyouku and babasan are formed metaphorically and metonymy from the perspective of cognitive linguistics. Synecdoche is only found in Japanese idiom “Te”. Finally, the results of this study hopefully can enrich the treasure of Japanese idiom and contrastive analysis, and can be used for learning Japanese purposes. ABSTRACT Keywords: contrastive analysis, cognitive linguistic, meaning, kanyouku, babasan, idiom

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Keywords: contrastive analysis, cognitive linguistic, meaning, kanyouku, babasan, idiom
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2
Depositing User: Tina Nurtina
Date Deposited: 01 Sep 2021 03:36
Last Modified: 01 Sep 2021 03:36
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/64852

Actions (login required)

View Item View Item