KIPRAH PARTAI RAKYAT PASUNDAN DALAM NEGARA PASUNDAN (1947-1950)

Sugih Rachmat Pangersa, - (2021) KIPRAH PARTAI RAKYAT PASUNDAN DALAM NEGARA PASUNDAN (1947-1950). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SEJ_1501778_Tittle.pdf

Download (668kB)
[img] Text
S_SEJ_1501778_Chapter1.pdf

Download (547kB)
[img] Text
S_SEJ_1501778_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (475kB)
[img] Text
S_SEJ_1501778_Chapter3.pdf

Download (565kB)
[img] Text
S_SEJ_1501778_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_SEJ_1501778_Chapter5.pdf

Download (427kB)
[img] Text
S_SEJ_1501778_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini berjudul “Kiprah Partai Rakyat Pasundan dalam Negara Pasundan dari tahun 1947-1950”. Masalah utama yang diambil dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kiprah partai rakyat pasundan dalam negara pasundan dari tahun 1947-1950 ?”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dijelaskan mengenai latar belakang lahirnya Partai Rakyat Pasundan, peran tokoh pendiri Partai Rakyat Pasundan dan sepak terjang Partai Rakyat Pasundan dalam pemerintahan Negara Pasundan. Penulis mendapatkan kesimpulan bahwa terbentuknya Patai Rakyat Pasundan dilatar belakangi oleh keinginan Suria Kartalegawa memimpin Jawa Barat dan dibantu oleh Belanda yang juga ingin membentuk Negara Federal di Indonesia. Suria Kartalegawa sebagai tokoh pendiri berperan penting dalam terbentuknya Partai Rakyat Pasundan yang medeklarasikan Negara Pasundan. Sepak terjang Partai Rakyat Pasundan dalam pemerintahan Negara Pasundan yang terbagi menjadi dua, pertama Negara Pasundan yang dideklarasikan oleh Suria Kartalegawa dan kedua, Negara Pasundan hasil Konfrensi Jawa Barat. Negara Pasundan versi Suria kartalegawa tidak berlangsung lama karena kurangnya dukungan dari beberapa elemen masyarakat baik dari tokoh-tokoh atau masyarakat Jawa Barat itu sendiri dan dianggap sebagai gerakan kontra Revolusi. Kemudian Negara Pasundan versi Konfrensi Jawa Barat yang dipimpin oleh Wiranatakusumah V mengasilkan tiga kali konfrensi Jawa Barat. Dalam hal ini Suria Kartalegawa dan Partai Rakyat Pasundan-nya lebih aktif dalam Parlemen Negara Pasundan dengan sikap yang lebih banyak menjadi oposisi. Partai Rakyat Pasundan redup dan bubar dengan sendirinya seiring dengan dibubarkanya Negara Pasudan pada tahun 1950 dan ditangakapnya Suria Kartalegawa kemudian Jawa Barat kembali menjadi bagian dari Republik Indonesia. This research entitled "The Gait of Pasundan People's Party in Pasundan State from 1947-1950". The main problem in this research is to get to know "How was the gait of the Pasundan people's party in the Pasundan state from 1947-1950?". The method used in this research is the historical method. Based on the results of this research, it can be explained about the background of the formation of the Pasundan People's Party, the role of the founding figures of the Pasundan People's Party and the actions of the Pasundan People's Party in the Pasundan State government. The author concluded that the formation of Patai Rakyat Pasundan was motivated by Suria Kartalegawa's desire to lead West Java and was assisted by the Dutch who also wanted to form a Federal State in Indonesia. Suria Kartalegawa as a founding figure played an important role in the formation of the Pasundan People's Party which later declared the Pasundan State. The activities of the Pasundan People's Party in the government of the Pasundan State which divided into two, the first one is the Pasundan State declared by Suria Kartalegawa and second one is the Pasundan State as a result of the West Java Conference. Suria Kartalegawa's version of the Pasundan State did not last long due to the lack of support from several elements of society, both from figures or the West Java community itself and was considered a counter-revolutionary movement. Then the Pasundan version of the West Java Conference led by Wiranatakusumah V produced three West Java conferences, in this period Suria Kartalegawa and his Pasundan People's Party were more active in the Pasundan State Parliament with stand more in the opposition side. The Pasundan People's Party fainted and disbanded itself following the disbandment of the Pasudan State in 1950 and the arrest of Suria Kartalegawa, and then West Java again became part of the Republic of Indonesia.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Partai Rakyat Pasundan, Negara Pasundan, Suria Kartalegawa
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
L Education > L Education (General)
L Education > LA History of education
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Sugih Rachmat Pangersa
Date Deposited: 27 Jul 2021 06:29
Last Modified: 27 Jul 2021 06:29
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/62555

Actions (login required)

View Item View Item