PENERAPAN PENDEKATAN MULTISENSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU : Single Subject Research pada Siswa Tunarungu Kelas VI SDLB SLB B Sukapura-Bandung

Penti Ristian Lestari, - (2008) PENERAPAN PENDEKATAN MULTISENSORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU : Single Subject Research pada Siswa Tunarungu Kelas VI SDLB SLB B Sukapura-Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PLB_043656_Table_of_content.pdf

Download (249kB)
[img] Text
S_PLB_043656_Chapter1.pdf

Download (275kB)
[img] Text
S_PLB_043656_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (332kB)
[img] Text
S_PLB_043656_Chapter3.pdf

Download (315kB)
[img] Text
S_PLB_043656_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (742kB)
[img] Text
S_PLB_043656_Chapter5.pdf

Download (250kB)
[img] Text
S_PLB_043656_Bibliography.pdf

Download (244kB)
[img] Text
S_PLB_043656_Bibliography.pdf

Download (244kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Prestasi belajar menghafal bacaan shalat yang rendah pada anak tunarungu disebabkan materi bacaan shalat bersifat verbal. Anak tunarungu menunjukkan prestasi lebih rendah daripada anak yang mendengar pada materi yang sifatnya diverbalisasikan. Kegiatan menghafal bacaan shalat berkaitan dengan daya ingat terutama daya ingat jangka pendek, sebab hafalan akan bertahan lama jika kemampuan ingatan jangka pendek dapat bertahan lebih lama. Ungkapan-ungkapan dalam bacaan shalat harus dapat dihafalkan secara tepat tanpa ada kesalahan kata demi kata. Daya ingat jangka pendek anak tunarungu lebih rendah daripada anak yang mendengar pada informasi yang bersifat suksesif/berurutan, termasuk bacaan shalat. Kemampuan menghafal bacaan shalat dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menerapan pendekatan multisensori. Pendekatan ini dilakukan berdasarkan prinsip adanya keterlibatan berbagai sensori (visual, auditori, kinestetik, dan taktil) secara serempak dalam kegiatan belajar. Kegiatan menghafal dengan menggunakan lebih dari satu indera atau multisensori dapat membantu memperkuat ingatan sehingga bacaan shalat mudah dihafalkan dan tersimpan dalam memori otak anak tunarungu untuk selalu diingat. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan multisensori dalam meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat anak tunarungu dan memperoleh gambaran pengaruh penerapan pendekatan multisensori terhadap kemampuan menghafal bacaan shalat pada anak tunarungu. Penelitian dilakukan di SLB B Sukapura Bandung dengan subjek penelitian adalah siswa tunarungu kelas enam SDLB yang berjumlah dua orang. Kedua subjek penelitian termasuk dalam kategori tuli (deaf). Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subjek Research dengan desain A-B-A-B. Pengumpulan data menggunakan tes lisan. Data yang diperoleh dianalisis melalui statistik deskriptif, dan ditampilkan dalam grafik. Komponen-komponen yang dianalisis yaitu analisis dalam kondisi (menganalisis data pada kondisi baseline maupun intervensi), dan analisis antar kondisi (membandingkan kondisi baseline dengan kondisi intervensi). Berdasarkan temuan hasil penelitian, diketahui bahwa penerapan pendekatan multisensori dapat meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat pada anak tunarungu. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya persentase hafalan bacaan shalat kedua subjek selama dan setelah penerapan pendekatan multisensori, dan tidak adanya data yang tumpang tindih (overlap) pada kondisi baseline (A) dengan intervensi (B). Data yang tumpang tindih adalah 0%, artinya pengaruh intervensi dapat diyakinkan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Pendekatan multisensori, menghafal, tunarungu
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: Isma Anggini Saktiani
Date Deposited: 07 Jul 2021 11:31
Last Modified: 07 Jul 2021 11:31
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/61812

Actions (login required)

View Item View Item