Aan Hasanah, - (2021) ALIH WAHANA MITOS DEWI POHACI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN LITERASI BUDAYA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_BIND_1402534_Title.pdf Download (731kB) |
|
Text
D_BIND_1402534_Chapter1.pdf Download (250kB) |
|
Text
D_BIND_1402534_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (667kB) |
|
Text
D_BIND_1402534_Chapter3.pdf Download (386kB) |
|
Text
D_BIND_1402534_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_BIND_1402534_Chapter5.pdf Download (375kB) |
|
Text
D_BIND_1402534_Appendix.pdf Download (2MB) |
Abstract
Cerita asal-usul tanaman padi merupakan sebuah cerita yang tergolong pada kelompok mitologi. Mitologi padi merupakan salah satu tradisi lisan yang memiliki fungsi yaitu fungsi alat pengesahan kebudayaan terutama budaya bertani. Fungsi itu hadir melalui cerita prosa naratif seperti mitos Dewi Pohaci (MDP). Dalam masyarakat tradisional, mitos memainkan peran sebagai pedoman tingkah laku. MDP mengalami berbagai alih wahana, salah satunya dalam bentuk wawacan Sulanjana Sulanjani (WSS). WSS adalah wawacan yang mengandung kearifan lokal serta memuat tradisi memuliakan tanaman padi pada masyarakat Sunda. WSS ialah naskah berbahasa Sunda dan mengandung mitologi Sunda tentang padi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan struktur, nilai, dan fungsi dari cerita MDP dalam WSS; (2) mendeskripsikan jenis-jenis alih wahana cerita MDP dalam WSS yang ada sebagai bentuk alih domain warisan budaya takbenda; (3) mendeskripsikan jenis alih wahana yang terindikasi menguatkan fungsi dilihat dari perspektif revitalisasi; dan (4) merancang model literasi budaya bertani bagi dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis-komparatif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan: (1) struktur WSS bertemakan asal usul tanaman padi berpola pupuh yang terikat jumlah suku kata dalam setiap baris; bahasa yang digunakan WSS yaitu Sunda; (2) jenis nilai terdiri atas nilai religius, nilai alam, nilai sosial, dan nilai budaya; (3) WSS berfungsi sebagai alat pendidikan dalam pewarisan budaya dan alat pengesahan kebudayaan; (4) alih domain yang tergambar dalam cerita MDP yaitu alih domain tradisi lisan dan ekspresi; alih domain seni pertunjukan; alih domain adat-istiadat, ritual, dan perayaan-perayaan; alih domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional; dan alih bentuk dalam sastra modern (puisi dan prosa); (5) jenis alih wahana yang paling berpotensi untuk menguatkan fungsi yaitu seni modern (film). Film dapat dimanfaatkan sebagai media revitalisasi MDP karena film lebih dekat dan diterima oleh remaja sebagai media audio-visual. Akses film juga lebih luas karena bisa disebarkan lewat berbagai saluran misalnya televisi, gawai, internet, media sosial, dan sebagainya. Fungsi alih wahana MDP dari sejumlah alih wahana yang ada yaitu berfungsi afirmasi yang artinya alih wahana tersebut dianggap sebagai mitos pengukuhan yang berjumlah 13 jenis. Sebaliknya, jenis alih wahana yang tergolong ke dalam fungsi negasi, dianggap sebagai mitos pembebasan berjumlah 5 jenis; (6) pemanfaatan hasil penelitian berupa rancangan bahan bacaan dan kegiatan literasi budaya sebagai upaya revitalisasi cerita MDP dalam WSS. Kedua rancangan pemanfaatan hasil penelitian tersebut berpola rekonstruksi, refungsionalisasi, reorientasi dan rekreasi berdasarkan perspektif revitalisasi. Kata kunci: Mitos Dewi Pohaci, Wawacan Sulanjana Sulanjani, Alih Wahana Sastra, Revitalisasi Sastra, Literasi Budaya. The story of the origin of the rice plant is a story that belongs to the type of mythological story. Rice mythology is one of oral traditions that has a function, namely as a means of cultural attestation, especially farming culture. This function comes through narrative prose stories such as the myth of Dewi Pohaci (MDP). In traditional societies, myths play a role as behavior guidelines. MDP underwent various changes, one of which was in the form of Wawacan Sulanjana Sulanjani (WSS). WSS is a wawacan that contains local wisdom and tradition of rice plant glorification in Sundanese people. WSS is a manuscript in Sundanese language containing Sundanese mythology about rice. The research aims to: (1) describe the structure, value and function of the MDP story in WSS (2) describe the types of literary adaptation of MDP story as a form of intangible cultural heritage domain changes in WSS. (3) describe the types of literary adaptation indicated to strengthen functions from a revitalization perspective; and (4) designing farming culture literacy model for education. This research uses descriptive comparative analysis method with qualitative research approach. Based on the results of the research, it can be concluded as follows: (1) the structure of the WSS has the theme of the origin of the rice plants in the pattern of Pupuh which is bounded by the number of syllables in each line; with Sundanese language used; (2) the types of its values are religious, natural, social, and cultural values; (3) WSS functions as an educational media in cultural inheritance and cultural attestation; (4) The domain changes illustrated in the MDP story, namely the oral tradition and expression; performing arts; customs, rituals and celebrations; traditional craft skills; and modern literature (poetry and prose); (5) the most potential type of literary adaptation is modern film. Film can be used as a medium for the revitalization of MDP since it is more common and acceptable as audio-visual media especially for teenagers. It can also be widely broadcasted through various television channels and internet (website & social media), etc. The function of MDP literary adaptation from a number of existing literary adaptations has affirmation function, which means that literary adaptation considered as 13 types of confirmation myths. On the other hand, the types of literary adaptation classified as a negation function are considered to be included in 5 types of liberation myths; (6) utilization of research results in the form of reading material design and cultural literacy activities as an effort to revitalize the MDP story in WSS. The two designs for the utilization of the research result have reconstruction, refunctionalization, reorientation and recreation pattern based on revitalization perspective. Keywords: Myths of Dewi Pohaci, Wawacan Sulanjana Sulanjani, Literary Adaptation, Literature Revitalization, Cultural Literacy.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Myths of Dewi Pohaci, Wawacan Sulanjana Sulanjani, Literary Adaptation, Literature Revitalization, Cultural Literacy |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-3 |
Depositing User: | Aan Hasanah |
Date Deposited: | 31 May 2021 06:40 |
Last Modified: | 31 May 2021 06:40 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/60997 |
Actions (login required)
View Item |