PERUBAHAN SISTEM PRANATA DALAM TRADISI NGANGKAT TUO TEGANAI UMAH MASYARAKAT ADAT KERINCI (Studi Kasus di Desa Hiang Tinggi Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi)

Pretty Eristia Arinda, - (2021) PERUBAHAN SISTEM PRANATA DALAM TRADISI NGANGKAT TUO TEGANAI UMAH MASYARAKAT ADAT KERINCI (Studi Kasus di Desa Hiang Tinggi Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_PESOS_1603107_Title.pdf

Download (492kB)
[img] Text
T_PESOS_1603107_Chapter1.pdf

Download (196kB)
[img] Text
T_PESOS_1603107_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (346kB)
[img] Text
T_PESOS_1603107_Chapter3.pdf

Download (510kB)
[img] Text
T_PESOS_1603107_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
T_PESOS_1603107_Chapter5.pdf

Download (145kB)
[img] Text
T_PESOS_1603107_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (357kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehadiran anak betino atau orang luar dalam kepemimpinan adat Masyarakat Adat Kerinci yang menganut sistem kekerabatan matrilineal. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian terkait perubahan sistem pranata yang terjadi dalam tradisi ngangkat tuo teganie umah Masyarakat Adat Kerinci (Studi Kasus di Desa Hiang Tinggi Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Temuan pada penelitian ini; pertama, pelaksanaan tradisi Ngangkat Tuo Teganai Umah masyarakat adat Kerinci merupakan warisan nenek moyang yang salah satunya bertujuan untuk mengisi kekosongan jabatan pemangku adat. Kedua, adapun perubahan yang terjadi pada pengangkatan tuo teganai umah pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan keseimbangan. Saat anak jantan dalam keluarga matrilineal dinilai tidak memenuhi syarat untuk menjadi tuo teganai, beberapa aturan adat yang dapat dirubah kemudian disesuaikan agar tetap memiliki tuo teganai yang sesuai dengan kriteria tuo teganai Masyarakat Adat Kerinci. Salah satunya seperti mengangkat anak betino menjadi tuo teganai. Kata Kunci : Masyarakat Adat Kerinci, Perubahan Pranata, dan Tradisi ABSTRACT This research is motivated by the presence of anak betino or outsiders in the customary leadership of the Kerinci Indigenous Peoples who adhere to a matrilineal kinship system. This study aimed to answer research questions related to the shift in the system of governance that occurs in the tradition of lifting tuo teganai umah Kerinci Indigenous Peoples (Case Study in Hiang Tinggi Village, Sitinjau Laut District, Kerinci Regency, Jambi Province). Data collection was carried out through observation, interviews, documentation study, and literature study. The findings in this study; first, the implementation of the Ngangkat Tuo Teganai Umah tradition of the Kerinci Indigenous People is a legacy of their ancestors, one of which aims to fill the vacancies of traditional stakeholders. Second, the changes that occur in the appointment of tuo teganai umah basically aim to create balance. When anak jantan in a matrilineal family is deemed not eligible to become a tuo teganai, some customary rules can be changed and then adjusted so that they have a tuo teganai that matches the criteria for tuo teganai of the Kerinci Indigenous People. One of them is such as appoint anak betino to become tuo teganai. Keywords : Changes of Pranata, Kerinci Indigenous Peoples, and Tradition

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Changes of Pranata, Kerinci Indigenous Peoples, and Tradition
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Sosiologi S-2
Depositing User: Pretty Eristia Arinda
Date Deposited: 31 Mar 2021 05:27
Last Modified: 31 Mar 2021 05:27
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/59926

Actions (login required)

View Item View Item