WILLINGNESS TO PAY JASA LINGKUNGAN UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN DI WANA WISATA KAWAH PUTIH

Andi Khaulah Orchidea, - (2020) WILLINGNESS TO PAY JASA LINGKUNGAN UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN DI WANA WISATA KAWAH PUTIH. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_MRL_1606633_Title.pdf

Download (283kB)
[img] Text
S_MRL_1606633_Chapter1.pdf

Download (204kB)
[img] Text
S_MRL_1606633_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (116kB)
[img] Text
S_MRL_1606633_Chapter3.pdf

Download (466kB)
[img] Text
S_MRL_1606633_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (633kB)
[img] Text
S_MRL_1606633_Chapter5.pdf

Download (89kB)
[img] Text
S_MRL_1606633_APPENDIX.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis karakteristik pengunjung wana wisata kawah putih dalam kesediaan Willingness to pay (WTP) dan nilai yang bersedia dikeluarkan. Dalam upaya keberlanjutan, WTP dianggap dapat membantu dalam upaya pariwisata berkelanjutan khususnya pada destinasi wisata alam konservasi Wana Wisata Kawah putih karena dengan membayar wisatawan dapat ikut andil dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Ditemukan bahwa pengunjung yang bersedia membayar di pengaruhi oleh faktor karakteristik jenis kelamin, domisili, pendidikan, dan pendapatan. Pada penelitian ini dilihat bahwa pengunjung yang berjenis kelamin perempuan, berdomisili jauh dari destinasi wisata, bependidikan S1 dan berpendapatan sekitar 1.500.000 hingga 3.000.000 rupiah adalah pengunjung yang bersedia untuk membayar. Diasumsikan bahwa perempuan dengan pendidikan tinggi serta pendapatan yang tidak terlalu besar memiliki rasa sukarela untuk mengeluarkan uang karena mereka memiliki pemikiran yang luas dan bukan pula seorang yang berkepentingan/ memiliki jabatan tinggi bedasarkan pendapatan yang dimiliki sehingga tidak banyak berpikir panjang untuk mengeluarkan uang untuk membayar. Faktor-faktor tersebut sepertinya sesuai dengan negara berkembang seperti Indonesia dibandingkan dengan negara maju khususnya pada negara barat yang berpendapatan tinggi dan memiliki pengetahuan khusus tentang pro-lingkungan atau pro-keberlanjutan serta jenis WTP yang ditawarkan biasanya berupa pajak atau donasi yang dipotong dari penghasilan atau uang perjalanan yang digunakan sehingga tidak cocok diterapkan untuk negara berkembang seperti di Indonesia. Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat membantu pengelola Wana Wisata Kawah Putih untuk mempermudah pengembangan upaya pelestarian lingkungan sehingga Wana Wisata Kawah Putih dapat menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. The research conducted aims to identify the characteristics of visitors to white crater tourism, to analyze Willingness to pay (WTP) or willingness to pay visitors in an effort to environment concervation. WTP is considered to be able to help in sustainable tourism efforts, especially in the conservation of Wana Wisata Kawah Putih because by paying, tourists can take part in environmental conservation activities. This research uses descriptive quantitative method and uses an instrument in the form of a questionnaire. It was found that visitors who are willing to pay willingness to pay for environmental services are influenced by factors of gender, domicile, education, and income. In this study, it can be seen that visitors who are female, live far from tourist destinations, have a bachelor's degree and have an income of around 1,500,000 to 3,000,000 rupiah are visitors who are willing to pay. It is assumed that women with higher education and incomes that are not too large have a sense of volunteering to spend money because they have broad thoughts and are not interested / have high positions based on their income so that they do not think much about spending money to pay. These factors seem to suit developing countries such as Indonesia compared to developed countries, especially in western countries that have high income and have special knowledge about pro-environment or pro-sustainability and the type of WTP offered is usually in the form of taxes or donations withheld from income or money travel used so that it is not suitable for developing countries such as Indonesia. By conducting this research, researchers hope that the results of this research can help the managers of Wana Wisata Kawah Putih to facilitate the development of environmental conservation efforts so that Wana Wisata Kawah Putih can become a sustainable tourist destination.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Wana Wisata Kawah Putih, Willingness to Pay, Contingent Valuation Method, Sustainable Tourism, Pariwisata berkelanjutan
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure
H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Manajemen Resort & Leisure
Depositing User: Andi Khaulah Orchidea
Date Deposited: 03 Mar 2021 06:11
Last Modified: 03 Mar 2021 06:11
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/59671

Actions (login required)

View Item View Item