Muhammad Ilman Naafi'a, - (2019) STRATEGI ADAPTASI, MODAL SOSIAL DAN DAMPAK SOSIAL PETANI GARAM DALAM MENGHADAPI KEBIJAKAN IMPOR (Studi kasus petani garam dalam menghadapi kebijakan impor garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_PESOS_1803610_Title.pdf Download (602kB) |
|
Text
T_PESOS_1803610_Chapter1.pdf Download (415kB) |
|
Text
T_PESOS_1803610_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (933kB) |
|
Text
T_PESOS_1803610_Chapter3.pdf Download (571kB) |
|
Text
T_PESOS_1803610_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (508kB) |
|
Text
T_PESOS_1803610_Chapter5.pdf Download (374kB) |
|
Text
T_PESOS_1803610_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Petani garam yang merasakan dari tingginya impor garam ini mengalami banyak masalah seperti berhutang, menggadaikan surat berharga, pendapatan rendah dan pasokan garam banyak tidak terjual. Dari dampak yang dialami petani garam, mereka harus bisa mengadaptasi realita apa yang terjadi saat ini berdasarkan modal sosial yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana strategi adaptasi berbasis modal sosial pada petani garam dalam menghadapi kebijakan impor garam yang tinggi di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani garam terdapat tiga tipologi petani garam diantaranya, buruh tani garam, petani garam pemilik tambak dan petani garam yang memiliki pabrik garam. Ketika kebijakan impor garam yang tinggi, sehingga menciptakan harga yang murah yaitu Rp. 200,-/kg. Disetiap level petani garam melakukan strategi adaptasi yang berbeda diantaranya tindakan eksternal seperti mencari pekerjaan diluar bidang garam, tindakan adaptif yaitu mencoba untuk menyesuaikan dengan harga garam yang murah dengan bernegosiasi, dan etika subsistensi yaitu petani garam melakukan tindakan aman dengan menekan pengeluaran. Ditambah lagi, strategi adaptasi ini berbasis modal sosial Putnam diantaranya (1) tindakan eksternal petani garam sangat erat dengan kepercayaan yang dimiliki oleh petani garam, norma yang dijunjung. (2) Tindakan adaptif petani garam sangat erat dengan adanya jaringan sosial antar petani garam, dan (3) tindakan etika subsistensi berkaitan dengan norma dan jaringan sosial dengan adanya hubungan patron-klien. Sehingga tercipta kebertahanan hidup petani garam dalam menghadapi harga garam yang murah akibat impor garam yang tinggi. ABSTRACT Salt farmers who feel from the high import of salt are experiencing many problems such as debt, mortgaging securities, low income and a large supply of unsold salt. From the impact experienced by salt farmers, they must be able to adapt the reality of what is happening today based on their social capital. The purpose of this study is to find out how the social capital-based adaptation strategy of salt farmers in dealing with the high salt import policy in Rawaurip Village, Pangenan District, Cirebon Regency. This research uses a qualitative approach and a case study method. In this study, researchers collected data using observation, interview and documentation study techniques. The results showed that there are three typologies of salt farmers, including salt farm workers, salt farmers who own ponds and salt farmers who own salt factories. When the salt import policy is high, it creates a cheap price of Rp. 200, - / kg. At each level, salt farmers carry out different adaptation strategies including external actions such as looking for work outside the salt field, adaptive action, namely trying to adjust to cheap salt prices by negotiating, and subsistence ethics, namely salt farmers taking safe actions by reducing expenditure. In addition, this adaptation strategy is based on Putnam's social capital, (1) the external actions of salt farmers are very close to the beliefs held by salt farmers, a norm that is upheld. (2) The adaptive action of salt farmers is closely related to the existence of social networks among salt farmers, and (3) the ethical actions of subsistence are related to norms and social networks with the existence of patron-client relationships. So that it creates the survival of salt farmers in the face of cheap salt prices due to high salt imports.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Impor Garam, Modal Sosial, Petani Garam, Strategi Adaptasi |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Sosiologi S-2 |
Depositing User: | Muhammad Ilman Naafia |
Date Deposited: | 26 Feb 2021 07:00 |
Last Modified: | 26 Feb 2021 07:00 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/59392 |
Actions (login required)
View Item |