MODEL KONSEPTUAL KONSELING ISLAMI DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN DAKWAH : Studi Perspektif Konseling Berdasarkan Hakikat Manusia Menurut Ajaran Islam

M Jamil Yusuf, - (2007) MODEL KONSEPTUAL KONSELING ISLAMI DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN DAKWAH : Studi Perspektif Konseling Berdasarkan Hakikat Manusia Menurut Ajaran Islam. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
D_BK_009862_table_of_content.pdf

Download (207kB)
[img] Text
D_BK_009862_chapter1.pdf

Download (738kB)
[img] Text
D_BK_009862_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (579kB)
[img] Text
D_BK_009862_chapter3.pdf

Download (499kB)
[img] Text
D_BK_009862_chapter4a.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
D_BK_009862_chapter5a.pdf

Download (1MB)
[img] Text
D_BK_009862_bibliography.pdf

Download (265kB)
[img] Text
D_BK_009862_appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (483kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Gerakan bimbingan dan konseling mulai diletaidcan tahun 1880 di Amerika dan telah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1960-an. Gerakan ini dilandasi oleh prinsip dan nilai-nilai budaya yang rasional dan sekuler dengan orientasi filsafatnya bersifat antroposentris, yang hanya mengakui unsur ragawi, intelektualitas dan lingkungan sebagai penentu utama kepribadian dan perilaku manusia. Manusia sebagai pusat dari segala relasi dengan dunianya dan menjadi penentu ulama nasibnya sendiri, seperti terlihat pada perspektif konseling aliran Psikoanalisis, Behavioristik dan Human istik, di mana manusia dijauhkan dari titik sentral "religiousitas", karena manusia dijadikan fokus dan rasio atau laboratorium sebagai instrumennya. Perspektif ini patut diterima dengan kritis dan waspada, karena ia mengabaikan penjelasan AD ah Swt mengenai hakikat manusia, khususnya unsur ruhani sebagai dimensi khasnya. Mensikapi perkembangan di atas, penelitian ini berusaha menghadirkan perspektif baru konseling berdasarkan hakikat manusia menurut Islam dengan orientasi filsafat theosentris (Allah sentris). Penelitian ini berpijak pada pendangan bahwa: (1) ilmu dan agama bersumber dari Allah Swt; dan (2) konseling adalah salah satu upaya manusia memahami dan mengungkapkan Sunnatullah yang bekerja pada dirinyas (Q.S. 41: 53). Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk menemukan MKKJ dan implikasinya bagi pengembangan dakwah ini, dilakukan dengan: (1) studi pustaka terhadap ayat-ayat al-Quran dan Hadits serta didukung oleh pandangan para ulama yang teruji; dan (2) hasil studi pustaka dalam bentuk draf MKKJ diajukan kepada para pakar dan praktisi (expert Judgment) dengan teknik Delphi untuk mendapat validasi konsep. Pakar yang dilibatkan hu mewakili pakar ilmu agama Islam, pakar bimbingan dan konseling dan praktisi mewakili guru BK sekolah. Temuan MKKJ yang terdiri dari tiga bagian utama (landasan, konsep-konsep utama dan unsur-unsur model) ini dipandang memiliki kedudukan yang khas dan kuat menurut Islam karena adanya pengakuan substansi ruhani dalam sistem kejiwaragaan manusia dan substansi ini tidak dibahas dalam konseling konvensional. Konseling islami memandang Ruh ciptaan Allah, —yang sifatnya rahasia itu— ditiupkan ke jasad ketika jasad sempurna ciptaannya, lalu Ruh kembali kepada Allah setelah kematian jasad untuk menjalani kehidupan abadi. Ia bertanggungjawab secara otonom kepada Allah atas segala amalnya di dunia ini dengan konsekuensi pahala dan siksa di akrirat.Implikasi MKK1 bagi pengembangan dakwah, yakni: (I) pengembangan obyek formal ilmu dakwah harus mengacu kepada penegasan tauhid, yakni meng-Esakan Allah; (2) kualifikasi pendidikan da'i minimal jenjang S-l dengan kompetensi konseling islami; (3) layanan bantuan dengan "teknik bicara atau wawancara konseling" untuk pemehnaraan kesucian fitrah kemanusiaan melalui pemecahan problema psikologis; dan (4) unit layanan strategisnya di mesjid-mesjid, lembaga pendidikan, instansi pemerintah dan swasta, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit dan unit privat profesional. Bagi umat Islam Indonesia yang kini menghadapi banyak problema psikologis dan krisis moral, maka MKKI yang bersifat individual dan dialogis diprediksikan lebih efektif dan tepat sasaran dibandingkan dengan model dakwah massal (tabligh) pada umumnya.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Konseptual Konseling, Pengembangan Dakwah
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-3
Depositing User: Fadilla Selsha Amanda
Date Deposited: 01 Dec 2020 06:57
Last Modified: 01 Dec 2020 06:57
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/56011

Actions (login required)

View Item View Item