PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH UNTUK PEMBERDAYAAN PENERIMA KREDIT USAHA KELUARGA SEJAHTERA : Studi Kasus di Kabupaten Cianjur

Ikka Kartika Abbas Fauzi, - (2003) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH UNTUK PEMBERDAYAAN PENERIMA KREDIT USAHA KELUARGA SEJAHTERA : Studi Kasus di Kabupaten Cianjur. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
D_PLS_959805_Table_Of_Content.pdf

Download (317kB)
[img] Text
D_PLS_959805_Chapter1.pdf

Download (757kB)
[img] Text
D_PLS_959805_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_959805_Chapter3.pdf

Download (622kB)
[img] Text
D_PLS_959805_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_959805_Chapter5.pdf

Download (863kB)
[img] Text
D_PLS_959805_Bibliography.pdf

Download (308kB)
[img] Text
D_PLS_959805_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_959805_Chapter5.pdf

Download (863kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

pemberian Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (KUKESRA) bagi keluarga Pra-KS dan KS-I. Kenyataan menunjukkan masih banyak keluarga penerima Kukesra yang belum mau dan belum mampu memanfaatkan dana yang diperolehnya untuk kegiatan usaha ekonomi produktif. Mereka dianggap sebagai penerima Kukesra Non-Aktif.Untuk mengatasinya dilakukan pembinaan, namun ternyata pembinaan yang dilakukan saat ini seringkah kurang efektif untuk merubah keadaan. Atas dasar inilah maka penelitian bertujuan untuk menemukan suatu alternatif pemberdayaan melalui model pembelajaran pendidikan luar sekolah yang dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan aktivitas Penerima Kukesra Non-Aktif, khususnya peningkatan disiplin sebagai penerima Kukesra serta peningkatan sikap dan keterampilan usaha produktif agar pinjamannya bermanfaat bagi peningkatan pendapatan keluarga. Tujuan lainnya adalah untuk menunjukkan bahwa konsep pembelajaran pendidikan luar sekolah dapat digunakan dalam proses pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada pencapaian , baik pada awal kegiatan mau pun pada saat kegiatan sedang berlangsung. Metode kualitatif melalui studi kasus eksploratoris digunakan dalam rangka meneliti kelompok Kukesra yang saat ini telah berhasil melakukan pembinaan terhadap Penerima Kukesra Non-Aktif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut serta kajian teoritis, dikembangkan suatu pra model pemberdayaan untuk selanjutnya diujicobakan melalui studi kasus eksplanatori. Model pembelajaran yang dianggap efektif untuk pemberdayaan Penerima Kukesra Non-Aktif terdiri dari Model Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah untuk Pemberdayaan Penerima Kukesra Non-Aktif pada: (1) Tahap Pengenalan/Penyadaran; (2) Tahap Persiapan; (3) Tahap Pelaksanaan; dan (4) Tahap Pembinaan. Keempat model ini dilakukan secara berkesinambungan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan pada setiap tahapan adalah : (1) penerima Kukesra aktif diikutkan dalam upaya pemberdayaan karena mereka dapat menjadi motivator yang efektif bagi penerima Kukesra Non-Aktif dalam setiap tahapan; (2) kondisi dan potensi lingkungan yang menunjang maupun yang menghambat upaya pemberdayaan harus dibahas secara bersama; (3) tujuan dan materi pemberdayaan harus disesuaikan dengan kebutuhan penerima Kukesra Non-Aktif yang berkembang saat pertemuan kelompok dan direncanakan serta dievaluasi secara bersama; (4) metode/teknik yang digunakan sesuai dengan karakteristik orang dewasa; (5) pertemuan kelompok merupakan media yang sangat disukai oleh penerima Kukesra;(6) PLKB/PKB atau petugas memerankan dirinya secara variatif sesuai dengan kebutuhan yang sedang berkembang dalam kelompok Kukesra; (7) tokoh masyarakat diberi peran selaku perpanjangan tangan PLKB/PKB, misalnya sebagai pendamping kelompok. Beberapa temuan yang erat kaitannya dengan efektivitas pemberdayaan antara lain : (1) Keberhasilan Kukesra selama ini merupakan keberhasilan semu; (2) Terjadi persaingan terselubung antara Penerima Kukesra Non-Aktif dan Penerima Kukesra Aktif; (3) Kemampuan semua pihak untuk menggali daya dukung lingkungan masih rendah ; (4) Kemampuan PLKB/PKB untuk menerapkan metode partisipatif dalam upaya pemberdayaan cukup baik; (5) Tuntutan terhadap kehadiran PLKB/PKB tinggi; (6) Istilah Pembina bagi PLKB/PKB kurang tepat; (7) Model pembelajaran pendidikan luar sekolah yang efektif untuk pemberdayaan penerima Kukesra Non-Aktif adalah model yang: menempatkan kondisi penerima Kukesra Non-Aktif sebagai titik tolak utama pemberdayaan; menempatkan fasilitator selaku aspek utama yang mendorong tumbuhnya kesadaran untuk berubah; menempatkan daya dukung lingkungan sebagai aspek yang akan mendukung percepatan upaya perubahan; menggunakan metode-metode pembelajaran partisipatif sebagai metode utama untuk melakukan perubahan; upaya pemberdayaan lebih difokuskan pada proses di samping pada hasil; dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Setiap tahapan bisa dilakukan secara berulang-ulang atau bolak-balik, tergantung pada situasi dan kondisi kelompok penerima Kukesra serta kebutuhan anggota-anggotanya.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Model Pembelajaran Pendidikan Luar Biasa
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-3
Depositing User: Rika Maysani
Date Deposited: 04 Oct 2020 04:10
Last Modified: 04 Oct 2020 04:10
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/54838

Actions (login required)

View Item View Item