TOPONIMI LEMBUR DI KECAMATAN CONGGÉANG KABUPATÉN SUMEDANG

Rany Alya Pratiwi, - (2020) TOPONIMI LEMBUR DI KECAMATAN CONGGÉANG KABUPATÉN SUMEDANG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_BD_1600222_Title.pdf

Download (327kB)
[img] Text
S_BD_1600222_chapter1.pdf

Download (170kB)
[img] Text
S_BD_1600222_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (268kB)
[img] Text
S_BD_1600222_chapter3.pdf

Download (512kB)
[img] Text
S_BD_1600222_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (537kB)
[img] Text
S_BD_1600222_chapter5.pdf

Download (62kB)
[img] Text
S_BD_1600222_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

TOPONIMI TEMPAT DI KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG Rany Alya Pratiwi ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gejala dalam pemberian nama tempat sudah mengalami perubahan dan pergeseran karena adanya istilah modern, serta kurangnya pengetahuan masyarakat akan asal usul nama tempat yang ditinggalinya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mendalami: 1) pola memberian nama (aspek fisikal dan aspek non fisikal) tempat yang ada di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang; 2) nama-nama tempat yang ada di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang; dan 3) sejarah nama tempat (toponimi) di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah aparat pemerintah desa, tokoh masyarakat yang memilki pengetahuan luas, dan sesepuh yang mengetahui sejarah latarbelakang tempat. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa toponimi adalah proses pemberian nama pada suatu tempat berdasarkan kepada cerita yang ada di masyarakat yang dilaksanakan di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang. Sejarah nama tempat di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang terdapat 12 nama desa yang dibentuk dari 67 nama tempat dan dusun. Dalam proses pemberian nama suatu tempat, masyarakat menyesuaikan berdasarkan ciri-ciri keadaan alam sekitar, sosial masyarakat, dan sejarahnya. Hal tersebut mencakup aspek fisikal yang memiliki jumlah presentase 70% dan aspek non fisikal yang memiliki jumlah presentase 30%. Berdasarkan pola pemberian nama, yang termasuk ke dalam pola linier berjumlah 34%, sedangkan yang termasuk ke dalam pola barung memiliki jumlah 66%. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menjelaskan mengenai nama-nama tempat di Kecamatan Conggeang didominasi oleh aspek fisikal, karena dipengaruhi oleh keadaan serta kondisi kekayaan alam sekitar pada masa itu, baik flora dan fauna maupun unsur hidrologis. Kata kunci: nama, fisikal, Kecamatan Conggeang THE TOPONYMY OF PLACES AT CONGGEANG SUBDISTRICT SUMEDANG DISTRICT Rany Alya Pratiwi ABSTRACT Background of this research is the use in symptoms has undergone changes and shifts due to the existence of modern terms, as well as a lack of knowledge the name of the place stay. The purpose of this research is: 1) The pattern of giving the name (physical aspects and non-physical aspects) the place in Conggeang subdistrict Sumedang district. 2) The names of the places in Conggeang subdistrict Sumedang district; and 3) Historical place name (Toponimi) in Conggeang subdistrict Sumedang district. The method in this study is descriptive using a qualitative approach. The techniques used are library studies, observations, interviews, and documentation. The data sources used in this research are village government officials, community leaders with extensive knowledge, and elders who know the historical background of the place. The result of this study explained that Toponimi is the process of naming a place based on the story that is in the community implemented in Conggeang subdistrict Sumedang district. The history of the name of the place in Conggeang subdistrict Sumedang district There are 12 village names formed from 67 names of places and hamlets. In the process of naming a place, the community adjusts based on the characteristics of the environment, social society, and it's history. It includes a physical aspect that has a percentage of 70% and a non-physical aspect that has a percentage of 30%. Based on a pattern of naming, which belongs to a linear pattern of 34%, while being included into the Barung pattern has an amount of 66%. It can be concluded that the study explained about the names of places in Conggeang sub-district dominated by physical aspects, because it is influenced by the circumstances and conditions of the surrounding natural environment, both flora and fauna and hydrological elements. Keywords: name, physical, Conggeang subdistrict.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No Panggil : S BD RAN t-2020; NIM : 1600222
Uncontrolled Keywords: nama, fisikal, Kecamatan Conggeang
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Rany Alya Pratiwi
Date Deposited: 23 Sep 2020 06:24
Last Modified: 23 Sep 2020 06:24
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/54201

Actions (login required)

View Item View Item