Muhammad Haekal Ramadhani, - (2020) Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata di Hutan Mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_BIO_1607150_Title.pdf Download (690kB) |
|
Text
S_BIO_1607150_Chapter 1.pdf Download (158kB) |
|
Text
S_BIO_1607150_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (589kB) |
|
Text
S_BIO_1607150_Chapter 3.pdf Download (400kB) |
|
Text
S_BIO_1607150_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (212kB) |
|
Text
S_BIO_1607150_Chapter 5.pdf Download (85kB) |
|
Text
S_BIO_1607150_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (232kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju dekomposisi dan kandungan karbon yang tersisa didalam serasah daun Rhizophora apiculata yang telah terdekomposisi selama 20 hari di hutan mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang. Sampel penelitian ini adalah serasah daun Rhizophora apiculata yang terdapat di dalam stasiun penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan penentuan stasiun menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat dua stasiun dengan perbedaan tingkat kerapatan, dan di masing-masing stasiun terdapat dua titik dengan perbedaan tingkat salinitas (10-30 ppt dan >30 ppt). Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret tahun 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase pengurangan berat serasah daun Rhizophora apiculata pada stasiun 1 (51,3 %) lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi pada stasiun 2 (43,9%). Laju dekomposisi yang terjadi di stasiun 2 dengan tingkat kerapatan 0,009 individu/m2 (0,219 g/hari) lebih lambat dibandingkan dengan yang terjadi pada stasiun 1 dengan tingkat kerapatan 0,046 individu/m2 dengan hasil yang didapatkan sebesar 0,256 g/hari. Faktor-faktor yang memengaruhi laju dekomposisi antara lain: pH air, suhu udara, suhu air, salinitas serta kelembaban udara. Serasah daun yang telah terdekomposisi pada stasiun 1 memiliki kandungan karbon tersisa (35,05%) lebih rendah dibandingkan dengan serasah daun yang telah terdekomposisi di stasiun 2 (35,6%). Data menunjukkan semakin tinggi laju dekomposisi maka kandungan karbon yang tersisa didalam serasah akan lebih rendah, namun semakin rendah laju dekomposisi maka kandungan karbon yang tersisa akan lebih banyak. Kata kunci: Laju Dekomposisi, Hutan Mangrove, Cagar Alam Leuweung Sancang, Kandungan Karbon, Serasah Daun dan Rhizophora apiculata.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil : S BIO HAE l-2020; NI M:1607150 |
Uncontrolled Keywords: | Laju Dekomposisi, Hutan Mangrove, Cagar Alam Leuweung Sancang, Kandungan Karbon, Serasah Daun dan Rhizophora apiculata. |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Biologi > Program Studi Biologi (non kependidikan) |
Depositing User: | Muhammad Haekal Ramadhani |
Date Deposited: | 01 Sep 2020 04:39 |
Last Modified: | 01 Sep 2020 04:39 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/51342 |
Actions (login required)
View Item |