Ramdhan Gunawan, - (2020) PENGGUNAAN EKSTRAK BEBERAPA TANAMAN DALAM BIOSINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DAN AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_KIM_1607527_Title.pdf Download (471kB) |
|
Text
S_KIM_1607527_Chapter1.pdf Download (82kB) |
|
Text
S_KIM_1607527_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (784kB) |
|
Text
S_KIM_1607527_Chapter3.pdf Download (362kB) |
|
Text
S_KIM_1607527_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (874kB) |
|
Text
S_KIM_1607527_Chapter5.pdf Download (159kB) |
|
Text
S_KIM_1607527_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (530kB) |
Abstract
ABSTRAK Biosintesis nanopartikel perak yang lebih ramah lingkungan telah dilakukan menggunakan reduktor berupa senyawa-senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak beberapa tanaman. Dalam dunia medis, nanopartikel perak dirancang untuk menjadi bahan obat yang lebih efektif dibandingkan dengan yang berukuran bulk. Salah satu penggunaan nanopartikel perak adalah sebagai antioksidan. Penelitian ini merupakan kajian literatur yang melakukan review tentang (1) metode biosintesis nanopartikel perak menggunakan beberapa ekstrak tanaman, (2) golongan senyawa aktif yang dapat berperan sebagai reduktor ion perak, (3) karakteristik nanopartikel perak hasil biosintesis, dan (4) aktivitas antioksidan dari nanopartikel perak. Studi ini dilakukan dengan mengkaji 4 artikel dari jurnal Q1, 3 artikel dari jurnal Q2, dan 1 artikel dari jurnal Q3. Berdasarkan data-data dari delapan artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa sintesis nanopartikel perak menggunakan ekstrak tanaman Alpinia katsumadai, Prunus japonica, Artocarpus altilis, Elephantopus scaber, Bergenia ciliata, Thymus kotschyanus, Momordica cymbalaria, dan Alternanthera sessilis dapat berlangsung selama 10 menit hingga 24 jam pada suhu kamar. Golongan senyawa metabolit sekunder yang mempunyai gugus fungsi mudah teroksidasi seperti flavonoid, fenolik, terpenoid, dan asam organik pada ekstrak tanaman dapat bertindak sebagai bioreduktor dalam sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak hasil biosintesis menunjukan karakteristik yang khas, di antaranya adalah (1) memiliki ukuran partikel rata-rata 12,6 hingga 51 nm berdasarkan analisis SEM dan TEM, (2) serapan khas pada panjang gelombang 400-450 nm pada analisis spektrofotometer UV-Vis, dan (3) struktur kristal face-centered cubic (FCC) dengan nilai indeks Miller (111), (200), (220), dan (311) pada sudut difraksi (2θ) 38○, 44○, 64○, dan 77○ pada analisis XRD. Nanopartikel perak menunjukan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak tanaman saja. Aktivitas antioksidan nanopartikel dipengaruhi oleh konsentrasi dan ukuran nanopartikel. Nanopartikel yang memiliki ukuran lebih kecil menunjukan aktivitas antioksidan yang lebih ditinggi pada konsenrasi 300 hingga 500 µg/mL. Kata kunci: Antioksidan, bioreduktor, ekstrak tanaman, nanopartikel perak ABSTRACT Biosynthesis of silver nanoparticles which is more environmentally friendly has been carried out using a reducing agent from several extracts of plants. As medice, silver nanoparticles was believed more effective than bulk ones. One of the uses of silver nanoparticles is as an antioxidant. This research is a literature review that conducts a review of (1) the biosynthesis method of silver nanoparticles using several plant extracts, (2) the kinds compounds of silver ion reductors, (3) the characteristics of silver nanoparticles, and (4) the antioxidant activity of silver nanoparticles. This study was conducted by reviewing 4 articles from Q1 journals, 3 articles from Q2 journals, and 1 article from Q3 journals. Based on data from the eight articles, it can be concluded that the synthesis of silver nanoparticles using plant extracts Alpinia katsumadai, Prunus japonica, Artocarpus altilis, Elephantopus scaber, Bergenia ciliata, Thymus kotschyanus, Momordica cymbalaria, and Alternanthera sessilis can performed in 1 minute to 24 hours on room temperature. A group of secondary metabolite compounds that have easily oxidized functional groups such as flavonoids, phenolic, terpenoids, and organic acid in plant extracts can act as bioreductors in the synthesis of silver nanoparticles. The biosynthetic silver nanoparticles showed unique characteristics, including (1) having an average particle size of 12.6 to 51 nm based on SEM and TEM analysis, (2) typical absorption at a wavelength of 400-450 nm in the UV-spectrophotometer analysis. Vis, and (3) face-centered cubic (FCC) crystal structure with Miller index values (111), (200), (220), and (311) at diffraction angle (2θ) 38○, 44○, 64○, and 77○ on XRD analysis. Silver nanoparticles show higher antioxidant activity compared to plant extracts alone. The antioxidant activity of nanoparticles is influenced by the concentration and size of the nanoparticles. The smaller nanoparticles showed higher antioxidant activity at concentrations of 300 to 500 µg / mL. Keywords: antioxidant, bioreductor, plant extract, silver nanoparticles
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No panggil : S KIM RAM p-2020; NIM : 1607527 |
Uncontrolled Keywords: | Antioksidan, bioreduktor, ekstrak tanaman, nanopartikel perak |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan) |
Depositing User: | Ramdhan Gunawan |
Date Deposited: | 23 Aug 2020 23:45 |
Last Modified: | 23 Aug 2020 23:45 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/50341 |
Actions (login required)
View Item |