Gilang Pratama, - (2019) PERKEMBANGAN KESENIAN EBEG DI DESA PURWAJAYA KECAMATAN PURWADADI KABUPATEN CIAMIS TAHUN 1980-2014. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_1104159_Title.pdf Download (464kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Abstract.pdf Download (301kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Table_of_content.pdf Download (196kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Chapter1.pdf Download (414kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (512kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Chapter4.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Chapter3.pdf Download (491kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Chapter5.pdf Download (198kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Bibliography.pdf Download (301kB) |
|
Text
S_SEJ_1104159_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Perkembangan Kesenian Ebeg di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis Tahun 1980-2014”. Penelitian ini berdasarkan pada kekhawatiran penulis terhadap kesenian Ebeg yang mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Permasalahan yang dibahas mengenai perkembangan kesenian Ebeg di Desa Purwajaya di antaranya adalah latar belakang kemunculan kesenian Ebeg, tahapan pertunjukan dan nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian Ebeg, perubahan pada pertunjukan dan fungsi kesenian Ebeg tahun 1980-2014 serta upaya seniman dengan pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kesenian Ebeg. Penulis menggunakan metode historis yang terdiri dari heuristik, kritik, dan historiografi. Dalam mengkaji permasalahan yang diteliti penulis juga menggunakan pendekatan interdisipliner yaitu dibantu dengan ilmu Sosiologi dan ilmu Antropologi. Selain itu, penulis bergantung pada penggunaan sejarah lisan (oral history) melalui teknik wawancara. Kemunculan kesenian Ebeg di Desa Purwajaya tidak terlepas dari munculnya seorang tokoh bernama Bapak Slamet yang mendirikan kelompok pertama di desa tersebut sekitar tahun 1960. Kesenian Ebeg memiliki tahapan pertunjukan yang meliputi tahap persiapan, tahap pembuka, Janturan dan Penyembuhan. Tahapan pertunjukan tersebut dipentaskan dalam acara-acara penting masyarakat seperti, Khitanan, Gusaran, Ruwatan, pernikahan, syukuran bulan Syura, Bersih Desa dan sebagainya. Terdapat nilai-nilai penting yang terkandung dalam kesenian Ebeg bagi masyarakat di antaranya nilai moral, nilai religi dan nilai pendidikan. Dalam perkembangannya kesenian Ebeg mengalami perubahan-perubahan agar tetap bertahan di tengah-tengah masyarakat. Perubahan tersebut di antaranya pada tahapan pertunjukan, waditra, waktu pelaksanaan dan penggunaan teknologi. Selain itu, terjadi pergesaran fungsi akibat dari perubahan tersebut. Peranan seniman dan pemerintah sangat membantu keberlangsungan kesenian Ebeg di Desa Purwajaya. The study is entitled “ The Development of Ebeg Art in Purwajaya Village District of Purwadadi Regency of Ciamis 1980-2014’s”. This study based on author’s concern toward Ebeg art that experience ebb and flow in developments. The problems was discussed are development of Ebeg Art at Purwajaya Village, including the background of Ebeg Art, stage scene and the values of Ebeg Art, stage change and Ebeg Art function during the year in 1980-2014, and effort from artist with government to save and to conserve Ebeg Art. The author uses the history method that consist of heuristics, criticism, and historiography. To reviewing the problem , the author uses interdisciplinary approach including sociology and anthropology science. Furthermore, the author depends on oral history through interview technique. The appearance of Ebeg Art at Purwajaya Village was initiated by a local figure who is name Slamet that found the first group in year 1960. The stage of Ebeg art including preparation phase, opening act, janturan and penyembuhan. This stage playing at the important event in people live including khitanan, gusaran, ruwatan, wedding, syuro event, bersih desa, etc. There are important value that contained in Ebeg Art for people including moral value, religious value, educational value. In its development, Ebeg Art has changes to stay survive, these changes are stage scene, waditra, execution time, and use of technology. Furthermore, there is friction of function from these changes. The role of artist and government very helpful to sustainability of Ebeg Art at Purwajaya Village.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil : S SEJ GIL p-2019; Pembimbing : I. Ayi Budi Santosa, II. Tarunasena; NIM : 1104159 |
Uncontrolled Keywords: | Kesenian Ebeg, Desa Purwajaya, Kesenian Tradisional |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Yayu Wulandari |
Date Deposited: | 28 Mar 2020 11:19 |
Last Modified: | 28 Mar 2020 11:19 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/48189 |
Actions (login required)
View Item |