Hamdan Semendawai, - (2020) PERANAN SUDOMO DALAM BIDANG MILITER DAN POLITIK PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU TAHUN 1969-1998. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_1206524_tittle.pdf Download (385kB) |
|
Text
S_SEJ_1206524_chapter1.pdf Download (213kB) |
|
Text
S_SEJ_1206524_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (267kB) |
|
Text
S_SEJ_1206524_Chapter3.pdf Download (226kB) |
|
Text
S_SEJ_1206524_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (524kB) |
|
Text
S_SEJ_1206524_Chapter5.pdf Download (176kB) |
|
Text
S_SEJ_1206524_appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (661kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Peranan Sudomo Dalam Bidang Militer Dan Politik Pada Masa Pemerintahan Orde Baru Tahun 1969-1993”. Latar belakang penulis mengambil topik ini karena Sudomo menjadi tokoh yang tak bisa dilepaskan dari kekuasaan Orde Baru dan selalu berada di dalam lingkaran kekuasaan Presiden Suharto. Masalah utama yang dibahas adalah “Bagaimana peranan Sudomo dalam bidang militer dan politik pada masa pemerintahan Orde Baru tahun 1969-1993?”. Metode yang digunakan adalah metode historis, tahapannya yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan interdisipliner dibantu konsep-konsep dan teori dari ilmu sosial dan politik, yakni konsep peran, militer, tokoh dan perubahan sosial dan teori kekuasaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa saat memegang beberapajabatan militer Sudomo memiliki peran sebagai tangan kanan Suharto untuk menjaga stabilitas keamanan nasional agar pemerintah dapat melakukan pembangunan ekonomi dengan baik dan juga untuk tetap menjaga kekuasaan Presiden Suharto selama beberapa periode. Dalam bidang politik Sudomo ikut berperan secara langsung dalam pembangunan Orde Baru sebagai menteri dan Ketua DPA, disamping itu Sudomo tetap menjadi tangan kanan Suharto. Sebagai tokoh yang dikenal kontroversial dan eksentrik, Sudomo memiliki rekan maupun rival dalam dunia politik. Ada yang mendukung maupun mengkritik setiap tindakannya. Sebagai teman, Sumitro menilai Sudomo memiliki kemampuan manajemen organisasi yang bagus. Sebagai atasan Presiden Suharto sering mempercayakan tindakanSudomo, sedangkan Ali Sadikin sebagai teman sekaligus rival yang sering berseteru memiliki pandangan positif maupun negatif terahadap beberapa kebijakan dan tindakan Sudomo. Puncak perseteruan keduanya adalah ketika Ali terlibat dalam Petisi 50 dan Sudomo kemudian membalas dengan melakukan tindakan pencekalan kepadanya. Kata Kunci: Sudomo, ORBA, Kopkamtib, KASAL, Menaker, MenkoPolkam, BAPINDO ABSTRACT This titled of this thesis is “Peranan Sudomo Dalam Bidang Militer Dan Politik Pada Masa Pemerintahan Orde Baru Tahun 1969-1993”.The reason of the author took this topic was because he saw how Sudomo was a figure who could not be removed from the government of the new order and Sudomo always a part of President Suharto's power circle. The main problem outlined in this thesis is”whats was Sudomo’s role in the military and political fields during the New Order era of 1969-1993?”. The method that I use in this study is a historical method which includes four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This study uses an interdisciplinary approach, assisted with concepts and encompases social and political science, such as the concept of roles, the military, figures and social change and the theory of power. Based on the results of the study it can be explained that while holding several military positions Sudomo has a role as Suharto's right hand man to maintain national security stability so that the government can carry out economic development well and also to maintain the power of President Suharto for several periods. In the political field Sudomo played a direct role in the construction of the New Order as a minister and Chairman of the DPA, besides that Sudomo remained Suharto's right hand. As a figure known as controversial and eccentric, Sudomo has partners and rivals in politics. There are those who support or criticize their actions.As a friend, Sumitro considered Sudomo to have good organizational management skills. As President Suharto's superiors often entrusted Sudomo's actions, while Ali Sadikin as a friend as well as rival who often clashed had both positive and negative views on Sudomo's policies and actions.The climax of both of them was when Ali was involved in Petition 50 and Sudomo then responded by blocking him. Keywords: Sudomo, OrdeBaru, Kopkamtib, KASAL, Menaker, MenkoPolkam, BAPINDO
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil : S SEJ HAM p-2020; NIM : 1206524 |
Uncontrolled Keywords: | Sudomo, OrdeBaru, Kopkamtib, KASAL, Menaker, MenkoPolkam, BAPINDO |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Hamdan Semendawai |
Date Deposited: | 23 Jun 2020 03:05 |
Last Modified: | 23 Jun 2020 03:05 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/48124 |
Actions (login required)
View Item |