Indrany Yulian Putri, - (2020) DINAMIKA CITRA GEISHA DALAM MASYARAKAT JEPANG (1920 - 1956). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_1501473_Title.pdf Download (473kB) |
|
Text
S_SEJ_1501473_Chapter1.pdf Download (156kB) |
|
Text
S_SEJ_1501473_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (208kB) |
|
Text
S_SEJ_1501473_Chapter3.pdf Download (211kB) |
|
Text
S_SEJ_1501473_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (509kB) |
|
Text
S_SEJ_1501473_Chapter5.pdf Download (128kB) |
|
Text
S_SEJ_1501473_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (634kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Dinamika Citra Geisha Dalam Masyarakat Jepang (1920 - 1956)”. Secara garis besar, keresahan utama yang dikaji dalam skripsi ini mengenai bagaimana perubahan peran Geisha pada tahun 1920 - 1956. Metode yang digunakan adalah metode historis yang terdiri dari empat langkah yaitu, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa kemunculan Geisha tidak terlepas dari adanya beberapa profesi penghiburan yang ada pada periode Shogunat Tokugawa. Pada saat terjadinya Perang Dunia II, profesi Geisha banyak dirugikan khususnya dalam aspek sosial dan ekonomi. Setelah perang berakhir dan Jepang diduduki oleh tentara Amerika membuat profesi ini hampir lenyap. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan citra Geisha yang pada saat itu dipandang dengan citra negatifnya karena kesalah pahaman dimana mereka dianggap sebagai Yujo (perempuan prostitusi) yang sebetulnya adalah seniman. Dengan melalui banyak proses untuk mempertahankan keberadaannya pada akhirnya mereka dapat mengembalikan citra mereka ke arah yang lebih positif dalam masyarakat Jepang. Romantisme kehidupan telah berhasil dilalui oleh Geisha hingga pada akhirnya mereka adalah satu - satunya profesi perempuan yang benar - benar memiliki karakter Jepang sesungguhnya. Geisha telah menjadi penyelamat tradisi lama. ABSTRACT This thesis is called “The Dynamic Image of Geisha’s in Japanese Society (1920 – 1956)”. The main problem that the writer studies is about the changing of Geisha’s image between 1920 -1956. The methods that the writer uses is Historic Methods (Heuristic, Sources Critical, Interpretation and Historiography). Based on the research, the fact of Geisha Culture showed up in Shogunat Tokugawa period. In the World War II, the Geisha Culture was disadvantaged by situation social and economy expecially. In the end of the war, and The American Soldier lost war by Japan, Geisha Culture almost disappear. They considered Geisha Culture as a Yujo or known as prostitution.Through a lot of ups and down, Geisha gains their beauty images and trust as Japanese culture in a positive way. Until now, Geisha is known as the one and only Japanese culture genuinely.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil : S SEJ IND d-2020; Pembimbing : I. Leli Yulifar, II. Yeni Kurniawati; NIM : 1501473 |
Uncontrolled Keywords: | Geisha, Budaya Jepang, Perang Dunia II |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) D History General and Old World > DS Asia |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Indrany Yulian Putri |
Date Deposited: | 04 Mar 2020 04:31 |
Last Modified: | 04 Mar 2020 04:31 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/47584 |
Actions (login required)
View Item |