FUNGSI & PERAN TARI, SIMBOL & MAKNA DALAM UPACARA ARUH GANAL DI MASYARAKAT SUKU DAYAK MERATUS, KALIMANTAN SELATAN

AKHMAD ZAINI, - (2018) FUNGSI & PERAN TARI, SIMBOL & MAKNA DALAM UPACARA ARUH GANAL DI MASYARAKAT SUKU DAYAK MERATUS, KALIMANTAN SELATAN. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
SPS_PSN_1502328_Title.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Abstract.pdf

Download (137kB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Table_of_content.pdf

Download (342kB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Chapter1.pdf

Download (256kB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (463kB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Chapter3.pdf

Download (330kB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Chapter5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Bibliography.pdf

Download (225kB)
[img] Text
SPS_PSN_1502328_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Aruh Ganal adalah upacara syukuran pasca panen padi, setiap setahun sekali oleh masyarakat Dayak Meratus, Kalimantan Selatan. Penelitian ini berangkat dari ketertarikan peneliti menjadikan upacara Aruh Ganal menjadi fokus penelitian karena dianggap unik dan berbeda dari upacara syukuran panen padi yang ada di nusantara yang menjadikan perempuan sebagai penarinya dan laki-laki pemusiknya, sedangkan di Dayak Meratus laki-laki penarinya dan perempuan yang menjadi pemusiknya. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan fungsi dan peran tari, simbol dan makna upacara Aruh Ganal. Paradigma penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah Performance studies sebagai payung teori dipadu dengan Antropologi, Sosiologi, dan Estetika paradoks. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyajian tari dalam upacara Aruh Ganal terdiri dari 2 tarian. Tari bakanjar berfungsi sebagai hiburan pribadi dan berperan sebagai penyambut para tamu undangan serta peserta yang hadir. Adapun batandik adalah tarian sakral yang ditampilkan oleh laki-laki disebut dengan balian serta diiringi pukulan gandang yang dimainkan oleh perempuan yang disebut pinjulang. Fungsi dan peran tarian tersebut sebagai ritual komunikasi antara dua dunia (mikrokosmos & makrokosmos) yaitu sebagai pengundang, penjamu, dan meminta doa. Simbol sesaji memiliki makna dualisme antagonistik. Busana untuk upacara tidak berbeda modelnya dengan busana sehari-hari yang berarti hal tersebut memiliki simbol dan makna kesederhanaan. Melalui upacara Aruh Ganal, masyarakat Dayak Meratus menjaga keseimbangan dan keselarasan dengan membangun hubungan sesama makhluk hidup (mikrokosmos), alam (makrokosmos), dan Tuhan (metakosmos);---Aruh Ganal is a ceremony of post harvest paddy, every year once by Meratus Dayak community, South Borneo. This research departs from the researcher's interest to make Aruh Ganal ceremony become the focus of research because it is considered unique and different from the ceremony syukuran harvest of rice in the archipelago that makes women as dancers and men musicians, while in Dayak Meratus male dancers and women who become the musician. The purpose of this research is to find the function and role of dance, symbol and meaning of Aruh Ganal ceremony. This qualitative research paradigm uses descriptive method. The theory used is Performance studies as an umbrella theory combined with Anthropology, Sociology, and Aesthetics paradox. The results showed that the presentation of dance in the ceremony consists of 2 dances. Bakanjar dance serves as a personal entertainment and acts as a greeter of invited guests and attendees. The batandik is a sacred dance performed by a male called a balian and accompanied by a gandang punch played by a woman called pinjulang. The function and role of the dance as a ritual of communication between two worlds (microcosm and macrocosm) that is as the inviter, the host, and ask for prayer. The symbol of the offering has the meaning of antagonistic dualism. Fashion for the ceremony is not different from the model with everyday clothes which means it has the symbol and meaning of simplicity. Through the Aruh Ganal ceremony, the Meratus Dayak community maintains balance and harmony by building relationships between living things (microcosm), nature (macrocosm), and God (metakosmos).

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: No. Panggil : T SPS AKH F-2018; Nama Pembingbing : I. Tati Narawati II. Trianti Nugraheni; NIM : 1502328;
Uncontrolled Keywords: Upacara ritual, Aruh Ganal, suku Dayak Meratus,Ceremony rites, Aruh Ganal, Meratus Dayak Tribe
Subjects: L Education > L Education (General)
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Seni S-2
Depositing User: Zahra
Date Deposited: 13 Feb 2020 07:57
Last Modified: 13 Feb 2020 07:57
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/45359

Actions (login required)

View Item View Item