Citra Aulia Johansari, - (2019) EUFEMISME DALAM PEMBERITAAN PENYIKSAAN HEWAN : analisis wacana eko-kritis. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_LING_1706427_ Title.pdf Download (488kB) |
|
Text
T_LING_1706427_ Chapter1.pdf Download (192kB) |
|
Text
T_LING_1706427_ Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (630kB) |
|
Text
T_LING_1706427_ Chapter3.pdf Download (403kB) |
|
Text
T_LING_1706427_ Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_LING_1706427_ Chapter5.pdf Download (155kB) |
|
Text
T_LING_1706427_ Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (339kB) |
Abstract
Media masa sebagai perantara dalam menyampaikan informasi memiliki gaya bahasa dalam memuat berita, salah satunya yaitu penggunaan eufemisme. Penggunaan eufemisme bertujuan untuk menyatakan hal-hal yang tabu, menggantikan kata-kata yang dilarang. Eufemisme yang digunakan sebagai gaya bahasa pemberitaan di media masa terjadi dalam kasus penyiksaan hewan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penyiksaan hewan yang direpresentasikan dalam media masa, serta menganalisis bagaimana eufemisme pada pemberitaan penyiksaan hewan dalam media masa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menjelaskan artikel pemberitaan tentang kasus penyiksaan hewan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah media masa daring Detik.com dan BBC Indonesia dari tahun 2017-2018. Data dianalisis menggunakan analisis wacana kritis model van Dijk untuk melihat struktur teks berita. Analisis eufemisme dikelompokkan secara umum melalui kategori dari teori Allan dan Burridge (1991) selanjutnya eufemisme dianalisis menggunakan pendekatan ekolinguistik dari Trampe (2001) untuk melihat bentuk eufemisme yang terdapat di dalam teks. Berdasarkan temuan dalam media daring Indonesia pada kasus penyiksaan hewan penggunaan eufemisme pada tahun 2017-2018 sebesar 62% terjadi pada media BBC Indonesia dan 38% pada media Detik.com. Jenis eufemisme yang sering digunakan dalam masing-masing media yaitu ekspresif figuratif, selanjutnya penggunaan eufemisme berdasarkan perspektif ekolinguistik terjadi dalam bentuk menyembunyikan fakta dan reifikasi.----------Mass media as medium in conveying information has figurative language in loading news, one of it is euphemism using. The using of euphemism aimed to state taboo things, replacing prohibited words. Euphemism which is used as news release figurative language in mass media occured in animal abuse case. The purpose of this research to analyzed animal abuse which represented in mass media, also analyzed how euphemism on animal abuse news story in Indonesian mass media. The research method used is descriptive qualitative to elucidate news story of animal abuse case. The source data used in this research is online mass media Detik.com and BBC Indonesia from 2017 to 2018. The data is analyzed by using critical discourse analysis model of Van Dijk to behold news text structure. Euphemism analysis classified in general through category of Allan and Burridge (1991) furthermore euphemism is analyzed by using ecolinguistic approach of Trampe (2001) to behold euphemism form in the text. According to findings in Indonesian online media of animal abuse case, the euphemism using in 2017 to 2018 at 62 percent occured on Indonesian BBC media and 38 percent on Detik.com media. Euphemism type frequently used in each media is expressive figurative, furthermore euphemism using based on ecolinguistic perspective occurs in concealing fact and reification form.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Eufemisme, Media, Penyiksaan Hewan, Ekolinguistik, Analisis Wacana Kritis. |
Subjects: | H Social Sciences > HX Socialism. Communism. Anarchism L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-2 |
Depositing User: | citra aulia johansari |
Date Deposited: | 30 Jul 2020 00:48 |
Last Modified: | 30 Jul 2020 00:48 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/44071 |
Actions (login required)
View Item |